Tak Kunjung Dibenahi, Warga Kolaka Utara Tanam Pohon Pisang di Jalan Rusak

Muh. Risal H, telisik indonesia
Jumat, 05 Juli 2024
0 dilihat
Tak Kunjung Dibenahi, Warga Kolaka Utara Tanam Pohon Pisang di Jalan Rusak
Kondisi jalan penghubung antara Desa Powalaa dan Labipi, Kecamatan Pakue Tengah yang ditanami pohon pisang oleh warga setempat. Foto: Ist.

" Sejumlah warga di Desa Powalaa dan Labipi Kecamatan Pakue Tengah, Kabupaten Kolaka Utara menanam pohon pisang di tengah jalan "

KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Sejumlah warga di Desa Powalaa dan Labipi Kecamatan Pakue Tengah, Kabupaten Kolaka Utara menanam pohon pisang di tengah jalan.

Aksi tanam pohon itu dilakukan sebagai bentuk protes, karena jalan penghubung antar desa tersebut tak kunjung di benahi.

Jalan rusak ini disebut sudah lama terjadi. Bahkan, menurut warga setempat, mereka sudah kerap dijanji oleh pemerintah daerah untuk dilakukan perbaikan. Namun, hingga saat ini janji tersebut tak kunjung terealisasi.

Salah seorang warga Dusun Una-una, Desa Labipi, yang enggan disebut namanya mengaku, masyarakat setempat nekat menanam pohon pisang di jalan rusak karena jenuh dijanji.

Baca Juga: Komisi III DPRD Kolaka Utara Kunjungi Kota Gorontalo Bahas Dana Inpres

"Warga sudah capek dijanji-janji. Pengukuran jalan sudah berapa kali dilakukan, tapi gak jadi-jadi. Bulan satu diukur, bulan empat diukur, bulan ini hilang," jelasnya melalui whatsapp, Jum'at (5/7/2024).

Pemerintah daerah berjanji kata dia, akan melakukan pembenahan tahun 2023, tetapi tidak terealisasi. Januari tahun ini, pemerintah daerah kembali berjanji bahkan telah melakukan pengukuran sampai dua kali. Namun, hingga bulan ini belum ada tindak lanjut.

"Dua Minggu lalu warga setempat tanam pohon pisang, tapi sampai saat ini belum ada respon dari pihak pemerintah," tukasnya.

Ketua Komisi III DPRD Kolaka Utara, Mustamrin Saleh memaklumi aksi warga Desa Powalaa-Labipi yang nekat menang pohon pisang di jalan rusak.

Menurutnya, masyarakat nekat menanam pohon pisang sebagai bentuk kekecewaan terhadap pemerintah daerah yang tak kunjung merealisasikan janji untuk melakukan perbaikan.

"Mereka tanam pisang sebagai bentuk protes. Warga sudah jenuh dijanji dan sampai hari ini belum terealisasi. Jadi wajar saja kalau masyarakat melakukan itu," terangnya.

Kendati demikian, Ketua DPC PPP Kolaka Utara ini tak menampik jikalau dirinya sebagai Ketua Komisi III bersama Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) telah berkomunikasi dengan pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah 1 Provinsi Sulawesi Tenggara di Kendari.

Bahkan kata dia, pihaknya telah meneruskan aspirasi masyarakat ke BPJN sebanyak dua kali. Pertama, bersama Kadis PUPR Kolaka Utara dan pertemuan selanjutnya bersama anggota Komisi III DPRD Kolaka Utara.

"Kata balai, pihaknya sudah menganggarkan tahun ini khusus untuk jalan Desa Powalaa-Pasampang dengan anggaran sekitar Rp 4,3 miliar, dan mereka tegaskan anggarannya terealisasi tahun ini," tegasnya.

Baca Juga: BLUD Djafar Harun Kolaka Utara, Rumah Sakit Tipe C yang Kerap Kebanjiran

Sementara itu, Kadis PUPR Kolaka Utara, Mukramin mengaku telah mengusulkan biaya perbaikan jalan tersebut melalui dana Inpres. Selian itu, ia juga terus melakukan aksistensi-aksistensi agar anggarannya segera terealisasi.

"Hanya saja realisasi anggaran belum dapat dipastikan. Informasi A1 yang kami peroleh untuk pengusulan pembenahan jalan baru jalan provinsi yakni jalur Desa Loka, Kecamatan Porehu," imbuhnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kolaka Utara, Syahrul menuturkan, ruas jalan yang masuk usulan pengerjaan (aspal) tahun ini antara lain, ruas Jalan Desa Pasampang-Labipi, Desa Powala hingga Pasampang-Teposua dengan anggaran mencapai Rp 26,36 miliar.

"Selanjutnya, ruas Jalan Desa Pakue-Lanipa dan Desa Latali-Teposua senilai Rp 22,55 miliar," rincinya. (A)

Penulis: Muh Risal H

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga