Takut Divaksin, ASN Buton Tengah Kabur Lompat Pagar
Mutarfin, telisik indonesia
Rabu, 03 Agustus 2022
0 dilihat
Nampak seorang ASN kabur melompati pakar kantor saat giat vaksinasi oleh Pemda Buton Tengah. Foto: Ist.
" Sejumlah ASN lingkup Kabupaten Buton Tengah memilih kabur melompati pagar, lantaran takut mengikuti vaksin tahap tiga atau boster "
BUTON TENGAH, TELISIK. ID - Sejumlah ASN lingkup Kabupaten Buton Tengah memilih kabur melompati pagar, lantaran takut mengikuti vaksin tahap tiga atau boster.
Hal tersebut terjadi saat Pj Bupati Buton Tengah, Muh Yusup menyampaikan himbauan pada saat apel pagi untuk para ASN yang belum melakukan vaksin dosis tiga, agar secepatnya melakukan vaksin. Hal tersebut lantas membuat heboh para ASN dan terlihat beberapa ASN melompat pagar kantor bupati.
PJ Bupati Buton Tengah Muh Yusup menjeslakan, para ASN agar segera melakukan vaksin, mulai dari tahap pertama kedua dan boster, akan ada sanksi tegas bagi yang tidak melakukannya.
"Ababila tidak mau vaksin dosis satu, dua bahkan dosis ketiga, (sanksi) yang pertama saya tahan TPP-nya, saya tidak ikutkan dalam aktivitas,” ungkapnya. Rabu (3/8/2022).
Selain itu, Dandim 1413 Buton, Letkol Arm Muhamad Faozan sempat menyampaikan arahannya dalam apel pagi yang dilakukan tepat di Kantor Bupati Buton Tengah, agar para ASN melakukan vaksin boster mengingat ASN harus memberikan contoh pada masyarakat.
Baca Juga: Soft Launching MPP Segera Digelar, Kepala DPM-PTSP Konawe: Persiapan Telah Dibenahi
"Bagaimana kita mau menyuruh masyarakat untuk vaksin, sementara kita saja belum vaksin. Jadi terlebih dahulu kita harus memberikan contoh," jelasnya.
Baca Juga: Ciptakan Keluarga Sejahtera, BPPKB Muna Barat Sasar Kampung KB
Hal lain disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Buteng, Kasman, kegiatan yang dilakukan bupati merupakan salah satu strategi guna memotivasi para ASN untuk melakukan vaksin dosis tiga.
"Pimpinan daerah juga menghinbau pada para kepala-kepala dinas agar mengantarkan bawahannya untuk vaksin boster karena sudah waktunya. Mau tidak mau kita harus jalani, paparnya. (B)
Reporter: Mutarfin
Editor: Kardin