Tari Kalambe Na Bungi: Warisan Buton yang Tetap Terjaga

Elfinasari, telisik indonesia
Minggu, 13 Agustus 2023
0 dilihat
Tari Kalambe Na Bungi: Warisan Buton yang Tetap Terjaga
Tari kalambe na bungi biasanya ditampilkan dalam pesta adat, maupun dalam penyambutan tamu kehormatan. Foto: Ist.

" Sulawesi Tenggara, dengan kekayaan budayanya, menawarkan tarian-tarian yang memikat hati. Di antara tarian-tarian tersebut, tari kalambe na bungi dari Kabupaten Buton tampil menonjol "

BAUBAU, TELISIK.ID - Sulawesi Tenggara, dengan kekayaan budayanya, menawarkan tarian-tarian yang memikat hati. Di antara tarian-tarian tersebut, tari kalambe na bungi dari Kabupaten Buton tampil menonjol.

Tarian itu kerap menjadi pilihan utama dalam acara-acara besar, seperti upacara adat atau penyambutan tamu kehormatan. Bagi masyarakat Buton, tari kalambe na bungi bukan sekadar pertunjukan, melainkan refleksi dari jiwa dan semangat perempuan Buton.

Tarian tradisional asal Kecamatan Kokalukuna Kota Baubau itu, telah menjadi ikon kesenian daerah yang turut menopang identitas budaya Buton.

Baca Juga: Anugrah Limbo Wisata (ALWI) Kota Baubau Sukses, Gali Potensi Pariwisata

Ketika mendengar nama kalambe na bungi, pikiran kita langsung terbawa pada seorang gadis tangguh dari Bungi Lakologou. Dalam bahasa Buton, kalambe artinya gadis, sedangkan na bungi, merujuk pada daerah Bungi Lakologou. Sehingga, tarian ini sejatinya menceritakan perjalanan hidup seorang gadis dari Bungi.

Di tengah modernisasi, tarian ini terus beradaptasi. Meski banyak gerakan khas Buton yang ditambahkan dan dikreasikan dalam satu tahun terakhir, esensi dari tari kalambe tetap terjaga. Hal itu terlihat dari adopsi gerakan tari kalegoa yang khusus diperuntukkan bagi wanita posuo.

Baca Juga: Raidatul Saptrians, Penyuluh Agama Islam Segudang Prestasi dari Kota Baubau

Sebagai saksi bisu keberadaan tarian ini, Suci, seorang penari, mengungkapkan kekagumannya. "Tari kalambe na bungi adalah cerminan dari jiwa perempuan Bungi Lakologou. Mereka yang lembut namun berani, yang sabar namun tegas," tuturnya, Minggu (13/8/2023).

Pendiri sanggar seni Lakologou, Erna menyatakan, tarian tersebut menjadi pelajaran hidup bagi banyak orang. Tarian ini juga mengajarkan arti ketegaran dan penghargaan terhadap keberanian yang dimiliki oleh wanita dari Bungi Lakologou

Camat Kokalukuna, Muslidin berharap, tarian tersebut dapat memotivasi generasi muda untuk kembali mencintai seni tradisional Buton. Dengan demikian, keberadaannya dapat terus terjaga dan lestari. (A)

Penulis: Elfinasari

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga