Cinta Lintas Negara, Wanita Asal China Ini Putuskan Jadi Mualaf

Nurdian Pratiwi, telisik indonesia
Jumat, 24 Juni 2022
0 dilihat
Cinta Lintas Negara, Wanita Asal China Ini Putuskan Jadi Mualaf
Jodoh bisa datang kapan dan di mana saja, dan jika Allah sudah berkehendak maka pasti bertemu walau harus berpindah agama sekalipun. Foto: Repro Pinterest

" Pertemuannya dengan pria yang telah menjadi suaminya saat ini, bermula saat ia tengah berkunjung ke sebuah tempat yang berada di Desa Banggai, Kecamatan Duruka, Kabupaten Muna "

KENDARI, TELISIK.ID - Setiap pasangan suami istri tentu memiliki cerita yang menarik terkait perjalanan cintanya sampai keduanya memutuskan untuk lanjut ke jenjang pernikahan.

Ketika cinta pada seseorang, tentu tak akan memandang siapa dia, asalnya dari mana, jabatannya apa dan bahkan apa agamanya.

Karena pada dasarnya jodoh setiap orang telah ditentukan oleh Allah SWT. Dan jika Allah telah berkehendak, maka sejauh apapun jodoh maka pasti akan bertemu juga.

Seperti kisah seorang wanita asal China yang mengganti namanya menjadi Nurmila Djafar usai dirinya menjadi mualaf beberapa tahun silam.

Nurmila (55) berkisah pertemuan dirinya dengan pria yang telah menjadi suaminya saat ini, bermula saat ia tengah berkunjung ke sebuah tempat yang berada di Desa Banggai, Kecamatan Duruka, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.

Saat itu, sang suami yang sedang berkumpul bersama rekan-rekan kerjanya, melihat Nurmila lebih dulu kemudian mengajak Nurmila untuk berkenalan.

Pertemuan beda negara yang meninggalkan kesan itu pun terus berlanjut, hingga keduanya memutuskan untuk berteman.

“Kalau lagi ngobrol biasanya suami akan cerita dan mengajari saya beberapa ajaran terkait dengan agama Islam juga,” katanya pada Telisik.id, Jumat (24/6/2022).

Baca Juga: Sebelum Jadi Mualaf, Imam Masjid di Jepang Ini Disebut Mantan Gangster Yakuza

Nurmila sendiri memang sudah mengetahui agama Islam sejak dulu. Dan mendengar cerita dari sang suami, membuatnya semakin tertarik dengan agama Islam.

Singkat cerita, saat sudah lebih mengenal satu sama lain dan perasaan cinta di antara keduanya telah muncul, sang suami pun akhirnya memutuskan mengajak Nurmila untuk menikah.

“Walau perbedaan umur kami cukup jauh saat itu, karena suami saya duda, tapi saya nyaman dengan dia jadi saya pun menerimanya,” ujarnya.

Sebelum menikah, Nurmila memutuskan menjadi mualaf dengan mengucapkan dua kalimat syahadat lebih dulu, di salah satu masjid yang berada di Kabupaten Muna.

Nurmila mengaku, tidak ada larangan atau pertentangan apapun antara ia dan keluarga besarnya saat dirinya memutuskan untuk menjadi seorang mualaf.

“Karena di dalam keluarga keputusan ada di tangan orang yang menjalani itu sendiri, jadi agama itu bukanlah hal yang bisa menjadi hambatan bagi kami untuk bersama orang yang kami sayang,” ungkapnya.

Selain itu, dalam keluarga besar Nurmila juga memang ada yang beragama Islam, jadi hal itu sangat membantu keputusan Nurmila.

Baca Juga: Gadis Atheis China Ini Jadi Mualaf Setelah Bertemu Pemuda Indonesia

Sementara itu, setelah beberapa tahun pernikahan, keduanya pun akhirnya dikaruniai seorang putra yang kini tengah menempuh pendidikan di salah satu universitas di Kota Kendari.

“Alhamdulillah kehidupan kami berjalan baik sampai saat ini, dan kadang kami juga sering ke Kendari untuk menjenguk putra kami,” katanya.

Di akhir cerita, Nurmila berharap Allah SWT dapat selalu melindungi keluarganya dan menjadikan keluarganya salah satu dari orang-orang yang diberkahi oleh Allah SWT. (A)

Penulis: Nurdian Pratiwi

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga