Tenun Masalili Muna Diperkenalkan Mulai Anak Usia Dini
Sunaryo, telisik indonesia
Jumat, 16 Desember 2022
0 dilihat
Ketua Dekranasda Muna, Yanti Setiawati Rusman bersama Ketua Panitia Fashion Show tenun Masalili, Hardani Muuri. Foto: Sunaryo/Telisik
" Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Muna tak henti-hentinya mempromosikan kain tenunan Masalili "
MUNA, TELISIK.ID - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Muna tak henti-hentinya mempromosikan kain tenunan Masalili.
Kali ini, organisasi yang dipimpin Yanti Setiawati Rusman Emba itu menggelar fashion show busana tenunan yang dimulai pada 17-18 Desember 2022.
Ketua Panitia Fashion Show, Hardani Muuri menerangkan, masyarakat sangat antusias mengikuti pagelaran busana khas yang berbahan tenun. Tebukti, jumlah peserta yang mendaftar sekitar 300 yang terdiri dari kategori anak usia dini, pelajar SD-SMA, kepala sekolah SD-SMP, kepala Puskesmas, camat dan kepala organisasi perangkat daerah (OPD).
Baca Juga: Dinkes Bombana Sebut BAB Sembarang Pemicu Stunting
"Pesertanya membludak dari tahun-tahun sebelumnya," kata Hardani, Jumat (16/12/2022).
Sementara itu, Ketua Dekranasda Muna, Yanti Setiawati Rusman Emba menerangkan, kegiatan fashion show merupakan agenda tahunan yang sudah memasuki tahun kelima. Kegiatan itu bertujuan untuk mempromosikan tenun dan membantu perajin untuk memasarkan hasil kerajinannya.
"Melalui kegiatan itu, kita perkenalkan tenunan dari anak usia dini hingga dewasa," ujarnya.
Yanti mengatakan, adanya kategori kasek, kapus, camat dan kepala OPD diharapakan membantu promosi sekaligus menjadi duta tenun. Karena, diketahui para pejabat itu banyak memliki relasi dan bersentuhan langsung dengan masyarakat luas.
Ia mengaku, lima tahun terakhir perkembangan tenun Masalili sudah mulai mendapat pengakuan di tingkat nasional. Apalagi, telah dikenakakan Presiden, Joko Widodo, saat puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022.
Baca Juga: FPRB Diminta Lakukan Analisis Rawan Bencana Secara Tepat di Bombana
"Tugas kita saat ini bagaimana terus membantu mempromosikan tenun Masalili agar menjadi kebutuhan nasional," ujarnya.
Desain busana yang akan diperagakan nantinya, bebas dengan kriteria minimal 50 persen tenun dibalut dengan kain tekstil lainnya.
Sementara itu, LM Syahrullah, orang tua seorang peserta dari kalangan pelajar mengatakan, sengaja mengikutkan anaknya agar mulai dari usia dini dapat menumbuhkan kencitaan terhadap produk tenun.
"Kita sebagai orang tua inginkan bagaimana anak-anak bisa mengetahui tenun merupakan warisan leluhur," pungkasnya. (A)
Penulis: Sunaryo
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS