Tips dan Trik Membuat CV Langsung Ditaksir HRD

Muhammad Israjab, telisik indonesia
Minggu, 08 November 2020
0 dilihat
Tips dan Trik Membuat CV Langsung Ditaksir HRD
CV atau Curriculum Vitae merupakan dokumen paling penting dalam proses pencarian kerja. Foto: Repro Istock

" Namun, sebelum membuat CV, pahami dulu bahwa CV merupakan komponen terpenting saat hendak melamar pekerjaan. "

KENDARI, TELISIK.ID - CV atau Curriculum Vitae merupakan dokumen paling penting dalam proses pencarian kerja Anda, ini merupakan kesan pertama perekrut menilai Anda untuk dijadikan sebagai calon pelamar di perusahaan mereka.

Perekrut melihat ribuan CV dan bisa lebih banyak lagi setiap harinya.

Studi tentang proses seleksi lamaran mengatakan bahwa CV rata-rata akan dipindai antara 5-25 detik.

Penting sekali bagi anda membuat CV dengan kesan yang baik dan tidak asal-asalan agar CV anda lolos untuk tahapan rekrutmen selanjutnya.

Namun, sebelum membuat CV, pahami dulu bahwa CV merupakan komponen terpenting saat hendak melamar pekerjaan.

Setiap perusahaan membutuhkan berkas rangkuman tersebut agar lebih mudah dalam mengevaluasi seberapa besar kemampuan calon kandidatnya.

Karena melalui CV, perekrut bisa melihat profile dan garis besar kehidupanmu seperti riwayat pendidikan dan pengalaman di dunia kerja.

Sering kali, CV dan surat lamaran kerja dianggap sama. Padahal, dua hal tersebut jelas berbeda. Surat lamaran kerja bisa dibilang merupakan bentuk komunikasi antara pelamar dengan perusahaan yang dituju.

Isi dari surat lamaran kerja biasanya terdiri dari pembuka, perkenalan berupa data diri singkat, maksud dan tujuan dibuatnya surat lamaran pekerjaan, daftar lampiran berkas, serta penutup.

Sedangkan CV adalah daftar riwayat hidup yang berisikan perjalanan hidup seseorang, mulai dari pendidikan hingga pengalaman magang dan kerja.

Pada umumnya, konten yang ada dalam sebuah CV antara lain:

1. Identitas diri (nama lengkap, alamat, nomor telepon, dan alamat email)

2. Pendidikan (pendidikan terakhir, jurusan dan IPK)

3. Personalita (gambaran singkat karakter diri)

4. Skill (keterampilan yang kamu miliki)

5. Pengalaman kerja (termasuk saat magang)

6. Informasi lain (hobi, interest, prestasi, atau social media/blog jika ada)

Pertanyaannya, bagaimana memastikan CV yang Anda kirim tidak ditolak sehingga bisa lolos seleksi untuk lanjut ke tahapan wawancara?

Sebenarnya menyusun CV itu mudah jika Anda tahu kuncinya. Namun sayang, sebagian orang fokus membuat CV hanya untuk membuat perusahaan tertarik dan mengabaikan tata cara menulis CV yang baik dan benar.

Nah, agar jalan Anda mulus melewati proses rekrutmen awal, berikut 6 tips menulis CV yang bisa Anda terapkan untuk melamar kerja.

1.  Cantumkan data diri relevan dan secukupnya

Pada beberapa bidang pekerjaan, mencantumkan data diri secara lengkap mungkin merupakan syarat yang harus terlampir dalam CV.

Namun jika tidak ada syarat khusus untuk menuliskan data diri secara lengkap, sebaiknya pertimbangkan yang relevan saja.

Pertama, Anda tak perlu menampilkan data diri seperti berat badan, tinggi badan, status pernikahan, dan hobi yang Anda sukai satu per satu.

Kedua, Anda juga tidak perlu menuliskan riwayat pendidikan, mulai dari taman bermain hingga tingkat perkuliahan. Ketiga, Anda tak perlu mencantumkan foto terlalu banyak.

Dengan terbatasnya space dalam penulisan CV, cantumkan data diri Anda secukupnya supaya efektif. Jika Anda baru lulus dan belum memiliki pengalaman pekerjaan, mulailah dengan menyertakan identitas diri seperti nama, tanggal lahir (umur), gender, dan dua riwayat pendidikan terakhir.

Jika Anda sudah memiliki pengalaman bekerja, cukup cantumkan identitas diri seperti nama, tanggal lahir (umur), gender, dan riwayat pendidikan tinggi.

Jika ada permintaan khusus berupa foto pada CV, coba lampirkan dalam dokumen yang terpisah dengan lembaran CV, kecuali tempat yang dituju sudah menyediakan format CV tertentu.

2. Menulis keahlian dimiliki dengan betul

Penilaian terhadap keahlian saat menulis CV seringkali dilebih-lebihkan oleh kebanyakan orang dengan tujuan, yakni menarik perhatian perusahaan.

Namun, banyak yang belum tahu bahwa pada tahap selanjutnya, keahlian yang Anda tulis di CV akan dipertanggungjawabkan.

Biasanya, keahlian yang Anda tulis akan diuji sebelum benar-benar masuk ke sebuah perusahaan. Di sini akan terlihat apakah penilaian Anda terhadap keahlian yang dimiliki merupakan faktual dan objektif.

Oleh karena itu, dalam menulis CV yang baik, tulislah keahlian yang Anda miliki dengan sejujur-jujurnya.

Apabila keahlian yang Anda miliki dirasa masih belum cukup untuk bidang pekerjaan yang akan dilamar, cobalah meningkatkan skill Anda terlebih dahulu sebelum mulai mengirim CV ke berbagai perusahaan.

3. Detail pengalaman harus jelas

Detail pengalaman yang dimaksud ialah proses yang Anda lalui sebelum Anda mendaftar di perusahaan tertentu. Jika Anda baru lulus kuliah atau baru berhenti dari sebuah pekerjaan, mungkin tidak perlu dijelaskan.

Namun, jika Anda memiliki waktu kosong yang cukup lama sebelum Anda mendapat pekerjaan, perlu Anda jelaskan secara singkat tentang hal positif yang telah berhasil diraih.

Apabila Anda belum melakukan kegiatan apa pun saat memiliki waktu kosong sebelum bekerja, cobalah Anda mengisi waktu dengan hal positif seperti mengikuti komunitas atau organisasi, menjadi volunteer sebuah acara, atau mengikuti pelatihan khusus prakerja. Ini jelas akan meningkatkan daya jual Anda sebagai kandidat.

4. Mengetahui dan pahami sistem penulisan CV dengan benar

Pihak Human Resources Development (HRD) sebuah perusahaan biasanya menilik tulisan CV untuk mengetahui sedikit banyak tentang Anda.

Dari tulisan CV, biasanya gampang ditemukan kesalahan pengejaan, penggunaan bahasa yang kurang tepat, serta ketidakefektifan penulisan.

Kesalahan penulisan yang muncul dapat mengakibatkan kesan ketidaktelitian dan kurang bisa diandalkan pada diri Anda. Oleh karena itu, penting untuk memahami penulisan CV yang tidak terlalu panjang dan tidak bertele-tele.

Anda juga wajib melakukan pengecekan berulang kali untuk memastikan tidak ada kesalahan. Semakin Anda teliti semakin Anda diperhitungkan sebagai calon pelamar kerja.

5. HRD menyukai CV yang tak detail tak bertele-tele

Banyak sekali CV yang terlalu ramai dengan pengalaman pelamar kerja yang sangat banyak dan dijelaskan satu per satu dalam sebuah CV.

Tentu tidak ada yang keliru dengan menjelaskan semua pengalaman yang sangat banyak, tapi CV yang terlalu panjang juga akan menyita waktu lebih.

Tidak semua perusahaan punya waktu yang banyak untuk sekedar membaca CV yang panjang dan berlembar-lembar. Idealnya 1 hingga 2 halaman sudah cukup.

Jika Anda mempunyai pengalaman yang sangat banyak, cukup tuliskan pengalaman yang paling relevan dan punya nilai plus dengan bidang kerja atau perusahaan yang Anda lamar.

Namun, apabila ada syarat khusus dari perusahaan untuk menuliskan seluruh informasi termasuk pengalaman yang Anda punya, cantumkan dengan tulisan yang rapi dan nyaman untuk dibaca.

6. Pahami syarat mengirim surat lamaran pekerjaan

Hal terakhir yang acapkali dilupakan setelah menulis CV ialah mengirim lamaran pekerjaan tanpa melihat syarat-syarat apa saja yang harus ia tulis dalam proses pengiriman.

Biasanya, syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam mengirim lamaran pekerjaan ialah mengisi 'Subjek Email' sesuai dengan ketentuan yang berlaku di tempat yang dilamar.

Jika tidak ada ketentuan khusus, maka tulislah dengan nama beserta posisi yang kamu lamar.

Selain itu, Anda juga tidak bisa hanya mengirim file berupa CV tanpa penjelasan apa pun. Apabila pengiriman melalui surel, pastikan ada penjelasan mengenai diri Anda secara singkat, dan apa maksud Anda mengirim CV tersebut.

Apabila CV dikirim melalui lembaran cetak, pastikan tertera tujuan surat (alamat perusahaan, pihak HRD, dan lain-lain menyesuaikan kebutuhan) dan data diri Anda secara singkat di amplop.

Memang, menulis CV dengan sebaik-baiknya tidak menjamin sepenuhnya Anda bisa diterima di sebuah perusahaan. Namun, sebaik-baiknya perusahaan akan selalu menimbang tulisan CV yang baik.

Mengutip dari Jobscan.co, ada beberapa website yang bisa membantu kamu dalam menyusun CV secara online.

Mulai dari Zety, VisualCV, atau CV Maker. Begitulah kira-kira tips yang perlu diperhatikan ketika membuat CV.

Dengan bermodalkan CV rapi dan menarik, bukan tidak mungkin kamu nantinya diterima oleh perusahaan impian. Selamat mencoba! (C)

Reporter: Muhammad Israjab

Editor: Haerani Hambali

TAG:
Artikel Terkait
Baca Juga