Tradisi Kabuenga Poendhengi, Ayunan Raksasa di Wakatobi

Boy Candra Ferniawan, telisik indonesia
Senin, 11 Juli 2022
0 dilihat
Tradisi Kabuenga Poendhengi, Ayunan Raksasa di Wakatobi
Tradisi Kabuenga yang digelar tahunan oleh masyarakat Wakatobi. Foto: Boy Candra Ferniawan/Telisik

" Wakatobi memiliki berbagai macam tradisi unik yang diselenggarakan pada hari besar islam "

WAKATOBI, TELISIK. ID - Wakatobi memiliki berbagai macam tradisi unik yang diselenggarakan pada hari besar islam. Seperti tradisi Kabuenga yang diadakan pada momen Idul Adha tahun ini.

Tahun ini, Kabuenga digelar oleh Garda Pemuda Rajawali Indonesia (GPRI) Wakatobi dengan tema Poendhengi yang memilki arti berdiskusi dalam hal baik.

Tradisi yang dikenal sakral untuk mencari jodoh, ini biasanya akan dilakukan oleh pasangan muda mudi sebelum melakukan pertunangan.

Ketua GPRI Wakatobi, Daud Yusuf mengungkapkan kegiatan ini merupakan pelestarian budaya lokal yang digelar sekali dalam setahun.

"Hari ini telah berdiri Kabuenga yang berarti ayunan raksasa. Kabuenga mengajarkan kita untuk selalu berpegang kuat pada keyakinan dan tali ketawakalan," ucap Daud Yusuf, Senin (11/7/2022).

Ia berharap Kabuenga yang merupakan budaya tempo dulu tetap dijaga kelestariannya. Karena budaya Wakatobi merupakan aset budaya yang dapat mengundang wisatawan untuk dapat berkunjung.

"Tradisi Kabuenga diharapkan secara turun-temurun dari jaman ke jaman tidak akan musnah. Sepanjang masyarakat memiliki kepedulian terhadap budaya tersebut untuk dilestarikan," tambahnya.

Baca Juga: Seorang Warga Baubau Tewas Usai Jatuh ke Sungai

Senada, Bupati Wakatobi, Haliana mengatakan tradisi Kabuenga yang dilaksanakan di momen Idul Adha tahun ini merupakan bentuk pelestarian budaya.

"Untuk melestarikan budaya ada beberapa langkah. Pertama mencatatkan budaya kita. Kedua kita harus tuturkan dan lakukan," ungkap bupati.

Haliana berpesan kepada masyarakat untuk selalu menciptakan kondisi aman dan terjaga pada setiap even-even budaya.

Baca Juga: Tiga Kabupaten di Flores Barat Sepakat Bagi Peran Tangani Komoditi Kopi

"Saya mengingatkan untuk tetap jaga keamanan, jaga kesatuan sehingga dalam kegiatannya dapat dilakukan pada saat apapun, dalam rangka pelestarian budaya," pungkasnya.

Perlu diketahui, tradisi Kabuenga tahun ini  mencatatkan sejarah dengan tujuh pasangan yang mengikuti prosesi Posumbui. Usai prosesi pembacaan doa para pasangan tersebut akan naik duduk di atas ayunan raksasa untuk diayun beramai-ramai. (B)

Penulis: Boy Candra Ferniawan

Editor: Musdar

Baca Juga