Tradisi Muda Mudi China Saling Tarik Ayam Hidup Demi Dapat Jodoh

Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Minggu, 05 Februari 2023
0 dilihat
Tradisi Muda Mudi China Saling Tarik Ayam Hidup Demi Dapat Jodoh
Beragam tradisi pernikahan dari leluhur masih hidup di berbagai penjuru dunia. Meski zaman telah berkembang, nyatanya tak menghilangkan seluruh tradisi dari nenek moyang dalam memilih pendamping hidup di China. Foto: Okezone.com

" Beragam tradisi pernikahan dari leluhur masih hidup di berbagai penjuru dunia. Meski zaman telah berkembang, nyatanya tak menghilangkan seluruh tradisi dari nenek moyang dalam memilih pendamping hidup di China "

CHINA, TELISIK.ID - Beragam tradisi pernikahan dari leluhur masih hidup di berbagai penjuru dunia. Meski zaman telah berkembang, nyatanya tak menghilangkan seluruh tradisi dari nenek moyang dalam memilih pendamping hidup di China.

Negeri Tirai Bambu ini memiliki sebuah tradisi mencari jodoh yang telah hidup 500 tahun namun kontroversial. Melansir Reuters, China punya tradisi pernikahan yang bukan saja unik tapi juga ekstrem. Muda-mudi yang mau dapat jodoh dan menikah harus tarik-tarikan ayam hidup.

Tradisi ini telah berlangsung sejak 500 tahun yang lalu di Provinsi Guizhou, China. Ritual ini dikenal dengan nama 'steal the chicken at the drum tower' yang diartikan mencuri ayam dari menara.

Baca Juga: 4 Negara Alami Resesi Seks, Warganya Malas Berhubungan Badan

Ritual ini melibatkan calon mempelai pria yang nantinya akan bersaing berebut ayam yang diletakan di puncak menara oleh calon mempelai perempuan.

Ada cerita menarik di balik tradisi ini. Awalnya, ketika seorang pengantin wanita menolak menikah dengan sepupunya karena dia mencintai laki-laki lain. Maka pihak keluarga memutuskan jika dia ingin menikah dengan pihak luar, mereka berdua harus bersaing.

Pria luar desa dan sepupu sang pengantin harus bersaing menjadi orang pertama yang memotong atau memutus leher ayam atau bebek. Ayam atau bebek ini nanti akan diletakan langsung oleh pengantin di suatu tempat. Bagi pria yang berhasil memutuskan kepala ayam dan membawanya ke hadapan pengantin, dia lah yang berhak menikah dengan si perempuan.

Saat ini, bukan lagi antar dua pria yang menarik ayam. Melainkan, ayam akan ditahan oleh wanita beramai-ramai untuk melawan beberapa pria. Ayam akan digantung di satu tiang, lalu para pria harus kuat menariknya. Para perempuan pun akan menggunakan pakaian berwarna warni dengan riasan tebal, untuk terlihat semenarik mungkin.

Keseruan dan sorak-sorai penduduk terlihat tatkala ayam telah diletakan. Para pemuda yang ingin mendapatkan pujaan hatinya akan bersaing sekuat tenaga berebut ayam dan memutuskan kepalanya.

Baca Juga: Demi Hilangkan Kutukan, Wanita Cantik di Negara Ini Wajib Menikahi Pohon Pisang

Melansir detik.com, tradisi ini sempat dihentikan karena semakin berkembangnya zaman dan berubahnya gaya dalam mencari jodoh dan pernikahan. Pada tahun 1990-an tradisi ini kembali dihidupkan dan dimodifikasi sesuai kebutuhan masyarakat dan wisatawan.

Tahun 2009, beberapa lembaga-lembaga kemanusiaan dan organisasi pelindung satwa sudah angkat suara untuk menentang tradisi ini. Namun, dari pemerintah China belum ada tindakan tegas.

"China tidak memiliki undang-undang yang komprehensif untuk memastikan kesejahteraan hewan atau Undang-Undang anti kekejaman untuk melindungi hewan," kata Peter Li, penasehat kebijakan China untuk Humane Society International. (C)

Penulis: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga