UAS Galang Dana Patungan Beli Kapal Selam Pengganti KRI Nanggala 402
Musdar, telisik indonesia
Selasa, 27 April 2021
0 dilihat
Ustaz Abdul Somad. Foto: Repro Viva.co.id
" Kami dari masjid Jogokariyan, mengajak seluruh putra putri Indonesia yang berjiwa patriot dan cinta negeri ini beramal bersama dalam open donasi patungan penggalangan dan pembelian kapal selam pengganti KRI Nanggala 402. "
JAKARTA, TELISIK.ID - Ustaz Abdul Somad atau biasa disapa UAS menggalang dana untuk pembelian kapal selam pengganti KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan Bali.
Informasi penggalangan dana tersebut disampaikan lewat akun Instagram @ustadzabdulsomat_official.
UAS menamai gerakan itu "Patungan Rakyat Indonesia untuk Pembelian Kapal Selam Pengganti Nanggala 402". Dalam pengumpulan dana, UAS bekerja sama dengan Masjid Jogokariyan Jogja.
Dalam penggalangan dana yang dilakukan UAS mencantumkan nomor rekening Bank Syariah Indonesia (BSI) 7202002298 atas nama Masjid Jogokariyan.
Tidak hanya itu, UAS juga menyertakan nomor WhatsApp 081311351136 untuk konfirmasi donasi.
Baca juga: Fakta Terbaru KRI Nanggala, dari Terbelah 3 hingga Pendidikan Anak 53 Awak Ditanggung Pemerintah
"Setelah KRI Nanggala 402 beserta seluruh awaknya yang gugur syahid menjalani 'Eternal Patrol', mari kita seluruh rakyat Indonesia, bahu-membahu mengulurkan tangan dan sumbangsih membangun kekuatan armada laut kita agar kembali berjaya," kata UAS dalam akun Instagram resminya, Senin (26/4/2021).
"Kami dari masjid Jogokariyan, mengajak seluruh putra putri Indonesia yang berjiwa patriot dan cinta negeri ini beramal bersama dalam open donasi patungan penggalangan dan pembelian kapal selam pengganti KRI Nanggala 402," sambung UAS.
UAS menuliskan, Indonesia dianugerahi lautan yang begitu luas melebihi daratan dari samudera Indonesia di barat Aceh hingga perairan Papua.
Wilayah lautan Indonesia, kata UAS, harus dijaga bersama dan dilindungi beserta kekayaaan yang terkandung di dalamnya.
Menurut UAS, selama ini TNI angkatan laut mengemban tanggung jawab menjaga perairan Indonesia dengan menghadapi berbagai tantangan dari kurangnya personel dan armada.
Baca juga: Digugat Mantan Dirut PT Pelindo II, Pimpinan KPK Siap Hadapi
Padahal begitu luas wilayah yang harus dijaga. Terlebih, besarnya kekayaan yang mengundang berbagai kepentingan asing, hingga penyusupan seringkali terjadi.
"Lautan kita yang luas, yang pernah dijaga dengan gagah oleh Laksamana Nala, Pati Unus, Malahayati, Baabullah, dan Nuku; yang pernah diharumkan oleh kegigihan RE Martadinata hingga pengorbanan Yos Sudarso, kini menjadi amanat di pundak kita semua, agar dapat kita wariskan kepada anak cucu kita kelak," tulis UAS.
Diketahui, Kapal selam KRI Nanggala-402 adalah kapal selam buatan Jerman 40 tahun lalu.
KRI Nanggala 402 yang memuat 53 awak dinyatakan hilang kontak saat menggelar latihan di perairan Bali, Rabu 21 April lalu.
Usai dilakukan pencarian lebih dari 72 jam, 25 April lalu, TNI menyatakan KRI Nanggala-402 tenggelam di kedalaman lebih dari 838 meter dan terbelah menjadi tiga bagian. TNI juga menyatakan 53 awak kapal selam itu gugur. (C)
Reporter: Musdar
Editor: Haerani Hambali