Unik, Kelurahan di Baubau Gunakan Aksara Hangeul Korea dan Terkenal hingga Mancanegara

Elfinasari, telisik indonesia
Kamis, 07 Maret 2024
0 dilihat
Unik, Kelurahan di Baubau Gunakan Aksara Hangeul Korea dan Terkenal hingga Mancanegara
SD Negeri Karya Baru juga diajarkan khusus pelajaran aksara hangeul Korea. Foto: Elfinasari/Telisik

" Kelurahan Karya Baru di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan karena mengadopsi aksara Hangeul Korea dalam penulisan bahasa etnis Cia-Cia "

BAUBAU,TELISIK.ID - Kelurahan Karya Baru di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan karena mengadopsi aksara Hangeul Korea dalam penulisan bahasa etnis Cia-Cia.

Langkah Kelurahan Karya Baru ini mencerminkan keinginan kuat suku Cia-Cia untuk melestarikan bahasa mereka yang sebelumnya tidak memiliki aksara.

Adopsi aksara Hangeul dimulai pada 2009 dan telah diresmikan dalam kurikulum sekolah dasar sejak 2013, membuka peluang bagi anak-anak suku Cia-Cia Laporo untuk menguasai huruf aksara Hangeul.

Berdasarkan pantauan Telisik.id, terlihat nama jalan dan terminal pasar Karya Baru juga telah menggunakan aksara Hangeul sebagai identitas sehari-hari masyarakat setempat.

Di Kota Baubau, Wali Kota memutuskan untuk menggunakan huruf Korea, yang dikenal dengan Hangeul, untuk menulis bahasa Cia-Cia. Bahasa Cia-Cia adalah bahasa lokal di Pulau Buton dan sebelumnya tidak punya huruf tulisannya sendiri.

Baca Juga: Ini Partai Peraih Suara Terbanyak di Baubau

Keputusan ini datang setelah ada penelitian yang menunjukkan bahwa bahasa Cia-Cia memiliki kemiripan dengan bahasa Korea, sehingga huruf Hangeul cocok untuk digunakan.

"Jadi ada bahasa di pulau Buton ini yang menurut mereka agak mirip dengan bahasa Korea, yang agak mudah mereka ucapkan sehingga mereka tertarik dengan bahasa Cia-Cia yang kebetulan belum memiliki aksara sehingga mereka melakukan penelitian tentang bahasa Cia-Cia itu sendiri," ungkapnya.

Penemuan ini bermula dari sebuah pertemuan bahasa di Keraton Buton yang juga dihadiri oleh seorang profesor dari Korea.

Mohamad Rasyid, seorang guru yang mengajarkan huruf Hangeul di SD Negeri Karya Baru, mengatakan bahwa inisiatif ini diambil untuk membantu melestarikan bahasa Cia-Cia.

Proses pembelajaran didukung dengan buku dan kamus aksara Hangeul, memberikan kemudahan bagi siswa dalam mempelajari ilmu aksara.

"Kami telah memiliki buku dan kamus aksara Hangeul yang telah kami ajarkan kepada anak-anak untuk memudahkan proses mempelajari ilmu aksara Hangeul," ungkapnya.

Untuk bahasa Korea dan Cia-Cia tentu tidak sama, namun dalam aksara Hangeul ada beberapa konsonan bahasa dan hurufnya yang mirip dengan pengucapan bahasa Cia-cia.

Kelurahan Karya Baru terdiri dari beberapa dealek Bahasa Cia-Cia, namun hanya Cia-Cia Laporo yang menggunakan aksara Hangeul.

Kendala yang dihadapi saat ini adalah minimnya media ajar, tetapi bahasa yang digunakan sehari-hari oleh siswa membuat proses pembelajaran lebih mudah dipahami.

Baca Juga: Banyak Kendala, Rapat Pleno KPU Baubau Tuntas Setelah Molor Dua Hari

"Para siswa diberikan pengenalan huruf baik vokal maupun konsonan aksara Hangeul untuk memudahkan pembelajaran," ungkapnya.

Tetua Adat, La Beso menambahkan bahwa masyarakat di Kelurahan Karya Baru, khususnya anak-anak, sangat antusias menerima adopsi aksara Hangeul.

"Meskipun demikian, keaslian dan identitas bahasa Cia-Cia tetap dijaga dalam kehidupan sehari-hari maupun saat kegiatan adat berlangsung," ungkapnya

Sementara itu, salah seorang warga Kelurahan Karya Baru, Habib menyampaikan rasa bangganya karena aksara Hangeul telah diajarkan sejak 2019 tanpa menghilangkan bahasa asli daerah.

"Kampung ini bahkan telah menjadi tujuan wisata, dikenal hingga ke mancanegara, dengan seringnya mahasiswa Korea yang berdatangan untuk mengajar di sekolah," ucapnya. (A)

Penulis: Elfinasari

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga