Upaya Mencegah Pemilih Pemula Termakan Hoaks

Wa Ode Ria Ika Hasana, telisik indonesia
Selasa, 29 November 2022
0 dilihat
Upaya Mencegah Pemilih Pemula Termakan Hoaks
Fasilitator dan relawan muda Mafindo saat sekolah kebangsaan pemilih pemula untuk mencegah hoaks. Foto: Wa Ode Ria Ika Hasana/Telisik

" Guna menciptakan pemilih pemula yang cerdas dan memiliki kemampuan serta kreatif dalam memilih pemimpin bangsa, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) bersama KPU Kendari mengadakan sekolah kebangsaan "

KENDARI, TELISIK.ID - Guna menciptakan pemilih pemula yang cerdas dan memiliki kemampuan serta kreatif dalam memilih pemimpin bangsa, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) bersama KPU Kendari mengadakan sekolah kebangsaan.

Mafindo adalah masyarakat aktivis Indonesia yang di dalamnya tergabung oleh orang-orang yang memiliki niat yang baik dan bermanfaat bagi bangsa dan negara.

Peserta dari sekolah kebangsaan ini terdiri dari mahasiswa pemilih pemula. Kegiatan itu mengarah pada literasi digital yang merupakan proses edukasi memberikan pelatihan, pendidikan kepada mahasiswa untuk menggunakan media digital secara bijaksana.

Baca Juga: Problematika Hak Pilih Pekerja Tambang Berpotensi Apatis

Anggota KPU Kota Kendari, Asril mengatakan, di era keterbukaan informasi saat ini, masyarakat lebih mudah mempercayai berita-berita hoaks.

"Saya berharap dengan kami bermitra dengan Mafindo ini tidak ada lagi masyarakat yang memilih pemimpin karena ada apanya, tapi mari kita memilih pemimpin yang memiliki komitmen," ujar Asril, Selasa (29/11/2022).

Sekolah kebangsaan ini ditujukan kepada para pemilih pemula untuk menghadapi Pemilu 2024 nanti.

Ketua Korwil Mafindo Kendari, Marsia Sumule mengatakan, tujuan sekolah kebangsaan agar pemilih pemula bisa menjadi orang-orang yang meneruskan informasi sehat dan baik untuk masyarakat dalam menghadapi pemilu.

Baca Juga: Karyawan Adukan Perusahaan ke Disnaker Didominasi Persoalan Hak

"Para pemilih pemula ini memang didesain agar nantinya mereka bisa menjadi pemilih cerdas, kemudian memiliki kemampuan kritis serta kreatif dalam memilih pemimpin bangsa," ucap Marsia.

Selain itu, para peserta juga akan memiliki kemampuan dan keterampilan bagaimana mengecek fakta dan menemukan informasi yang sehat dan menghindarkan diri dari informasi yang bersifat hoaks.

Salah satu peserta, Sindi mengatakan, dari sekolah kebangsaan ini bisa memilih pemimpin yang bertanggung jawab dan konsisten terhadap visi misi yang akan dijalankan.

"Kita juga diajarkan bagaimana membedakan informasi hoaks dan fakta melalui aplikasi yang sudah disampaikan pemateri," ujar Sindi. (A)

Penulis: Wa ode Ria Ika Hasana

Editor: KardinĀ 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga