Viral Mayat Pria Kondisi Alat Kelamin Dicincang hingga Diseret Warga Keliling Kampung, Rudapaksa Wanita Disabilitas
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Jumat, 05 Desember 2025
0 dilihat
Cuplikan amuk warga di Tompobulu Gowa berujung maut, setelah terduga pelaku pemerkosaan perempuan disabilitas tewas. Foto: Screenshot video.
" Seorang pria terduga pelaku pemerkosaan perempuan disabilitas ditangkap warga dan tewas setelah dianiaya "

GOWA, TELISIK.ID - Amuk massa berujung maut terjadi di Kecamatan Tompobulu, Gowa, ketika seorang pria terduga pelaku pemerkosaan perempuan disabilitas ditangkap warga dan tewas setelah dianiaya.
Peristiwa tersebut terjadi di Desa Rappolemba, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, pada Rabu pagi, 3 Desember 2025.
Seorang pria bernama Ali yang diduga sebagai pelaku penganiayaan dan pemerkosaan terhadap perempuan penyandang disabilitas ditangkap oleh warga setelah lama dianggap meresahkan lingkungan sekitar. Penangkapan itu berujung pada aksi main hakim sendiri hingga menyebabkan korban meninggal dunia di lokasi kejadian.
Salah seorang warga setempat, Enal (40), menjelaskan bahwa Ali telah lama dicari warga karena kerap membuat resah. Ia disebut sering melakukan teror pada malam hari dan terakhir dilaporkan masuk ke rumah warga untuk mencuri.
“Hampir setiap malam warga dapat teror grasak-grusuk tengah malam. Beberapa waktu lalu, sebelum jam sebelas malam, Ali masuk mencuri di rumah Ibu Dg Suriani dan mengambil sebuah laptop,” kata Enal, seperti dikutip dari Detik, Jumat (5/12/2025).
Menurut Enal, selain melakukan pencurian, Ali juga diduga melakukan pelecehan serta penganiayaan terhadap seorang perempuan penyandang disabilitas pada Minggu pagi, 30 November 2025.
Peristiwa itulah yang kemudian memicu kemarahan warga hingga berujung pada penangkapan paksa terhadap Ali. Ia juga mengungkapkan bahwa Ali merupakan residivis kasus pencurian yang baru saja bebas dari penjara.
Baca Juga: Pria di Kendari Masuk Kamar Tanpa Izin dan Ajak 'Main' Mahasiswi
“Pernah ditangkap dua tahun lalu karena mencuri. Baru belakangan ini bebas dan kembali beraksi,” ujarnya.
Setelah ditangkap, Ali diikat oleh warga di wilayah perbatasan Desa Rappoala dan Rappolemba. Enal menyebutkan bahwa saat itu massa mulai menganiaya Ali hingga mengalami luka berat.
“Di perbatasan Desa Rappoala dan Rappolemba dipotong kemaluannya dan dicincang-cincang,” ungkap Enal. Aksi tersebut terekam dalam video yang kemudian viral di media sosial.
Dalam rekaman yang beredar, tampak Ali diseret menggunakan sepeda motor dengan tangan dan kaki terikat. Sejumlah warga terlihat mengikuti iring-iringan tersebut mengelilingi kampung.
Video lainnya memperlihatkan proses pengikatan dengan bambu sebelum tubuh korban digotong oleh warga dengan posisi kepala di bawah dan kaki di atas.
Kanit Resmob Polres Gowa, Ipda Muhammad Alfian, membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengatakan bahwa peristiwa amuk massa itu dipicu oleh dugaan pemerkosaan terhadap seorang perempuan disabilitas.
“Motif sementara yang kita ketahui, pelaku ini melakukan pemerkosaan,” ujar Ipda Alfian, sebagaimana dikutip dari Tribunnews.
Ia juga menyampaikan bahwa korban saat ini tengah menjalani perawatan medis. “Korbannya perempuan disabilitas, dianiaya kemudian diperkosa. Saat ini korban dirawat di rumah sakit,” lanjutnya.
Untuk meredam situasi yang sempat memanas, Kapolres Gowa AKBP Muhammad Aldy Sulaiman turun langsung ke lokasi kejadian dan melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat.
Baca Juga: Pesta Adat Pakandeana Tao Kampo Perdana Digelar di Bandar Batauga Buton Selatan Simbol Syukuran Hasil Panen
Polisi juga melakukan pengamanan di sekitar lokasi serta menyiapkan langkah-langkah penyelidikan lanjutan.
“Kasus ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Perkembangannya akan kami sampaikan lebih lanjut,” jelas Ipda Alfian.
Lokasi kejadian berada di wilayah dataran tinggi Kecamatan Tompobulu yang berjarak sekitar 80 kilometer dari ibu kota Kabupaten Gowa, Sungguminasa, dengan waktu tempuh sekitar dua jam perjalanan darat.
Hingga saat ini, polisi masih melakukan pengumpulan keterangan dari sejumlah saksi untuk mengungkap kronologi lengkap peristiwa tersebut. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS