Banjir dan Longsor Lumpuhkan Akses Jalan di Kolaka Utara, Puluhan KK Terancam Terisolasi
                
                     Muh. Risal H
Muh. Risal H, telisik indonesia
Jumat, 31 Oktober 2025
                    0 dilihat
                   
                    
                 
                
                
                
                
                                    
                         
                        
                            Kondisi rumah warga di Dusun III, Desa Sawangaoha yang nyaris terseret banjir (atas) material longsor yang menutup akses jalan dan bantaran sungai (bawah) Foto : Muh. Risal H/Telisik
                        
                                      
                    
                        " Banjir dan tanah longsor kembali melanda beberapa wilayah di Kabupaten Kolaka Utara akibat hujan pada Rabu (29/10/2025) malam lalu "
                    
                 
                
                
                
                
KOLAKA UTARA, TELISIK.ID – Banjir dan tanah longsor kembali melanda beberapa wilayah di Kabupaten Kolaka Utara akibat hujan pada Rabu (29/10/2025) malam lalu.
Puluhan kepala keluarga (KK) di Dusun III dan IV, Desa Jabal Nur, Kecamatan Kodeoha, kini terancam terisolasi setelah jalan penghubung utama menuju pusat desa rusak berat akibat bencana yang terjadi.
Hujan deras yang mengguyur tanpa henti selama beberapa hari terakhir menjadi pemicu utama bencana tersebut. Air bah membawa material lumpur dan batu dari perbukitan, menyapu sebagian badan jalan dan menimbun sisanya dengan longsoran tanah.
Pantauan telisik.id, kondisi jalan penghubung dua dusun itu kini tak lagi bisa dilalui kendaraan. Satu jembatan penghubung antardesa juga tertimbun material longsor dan menutup hampir seluruh bantaran sungai.
  
 Baca Juga: Bupati Muna Sebut Rusman Adiknya yang Kebaikannya Tak Bisa Dilupakan
Warga khawatir jika hujan deras kembali turun, genangan air dapat meluap dan menimbulkan banjir bandang.
Tidak hanya itu, banjir turut menyeret satu rumah warga di Dusun III, Desa Sawangaoha, serta memutus jalan tani sepanjang 500 meter yang biasa digunakan untuk mengangkut hasil perkebunan.
Sekretaris Desa Jabal Nur, Isdayanti Adam, menyebutkan bahwa bencana yang terjadi pada Rabu malam sekitar pukul 22.30 Wita itu menyebabkan kerusakan cukup parah di wilayahnya.
“Sekitar 3 hektare kebun warga rusak, 1 jembatan permanen putus, dan 500 meter jalan tani hilang tersapu banjir. Saat ini ada 41 KK di Dusun III dan IV yang terancam terisolasi,” ujarnya, Jumat (31/10/2025).
Kata Isdayanti, pihak desa telah menyampaikan laporan resmi kepada pemerintah kabupaten dan BPBD Kolaka Utara untuk segera dilakukan penanganan darurat.
“Kami sudah bersurat dan mengirimkan data kerusakan lengkap. Semoga segera ada langkah penanggulangan agar warga tidak terisolir terlalu lama,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sawangaoha, Andika Ilmansyah, mengatakan banjir juga berdampak di wilayahnya. Satu rumah warga nyaris terseret arus, sementara jembatan alternatif menuju Desa Jabal Nur tertimbun material longsor.
“Material longsor menutup sebagian besar sungai. Kami sudah sampaikan laporan ke BPBD dan berharap penanganan cepat,” tuturnya.
Andika juga mengimbau warga agar tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan atau longsor tambahan, mengingat sebagian besar aliran sungai kini tertutup tanah dan batu.
Salah satu warga setempat, Sakkir, yang ikut memantau langsung lokasi bencana, mengungkapkan bahwa material longsor telah menutup aliran sungai sepanjang sekitar 50 meter dengan ketinggian material mencapai beberapa meter.
Baca Juga: Viral Mahasiswi Penerima PIP Kuliah Hidup Hedon dan Suka Dugem, Begini Nasib Beasiswanya
“Hampir seluruh aliran sungai tertutup. Timbunan material juga sangat tinggi, kalau hujan turun lagi, air bisa meluap karena aliran sungai menyempit. Ini situasi yang rawan, apalagi bagi warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai,” jelasnya.
Menurut Sakkir, warga di Dusun III dan IV belum sepenuhnya terisolasi, namun akses alternatif yang tersedia sangat terbatas dan berbahaya karena harus melewati jalur curam.
Warga berharap pemerintah daerah melalui BPBD dan DPRD Kolaka Utara segera turun meninjau lokasi untuk menilai kondisi sebenarnya dan mencari solusi darurat yang bisa ditempuh.
“Kalau dibiarkan terlalu lama, warga bisa benar-benar terputus dari akses luar. Kami hanya berharap ada langkah cepat dari pemerintah untuk memberikan solusi," harap Sakkir. (A)
Penulis: Muh. Risal H
Editor: Mustaqim
 
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS