Viral Pembongkaran Amunisi Bekas TNI Diserahkan ke Warga Sipil Terlihat Tak Safety, Rudal Digetok Palu dan Pahat

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Selasa, 13 Mei 2025
0 dilihat
Viral Pembongkaran Amunisi Bekas TNI Diserahkan ke Warga Sipil Terlihat Tak Safety, Rudal Digetok Palu dan Pahat
Warga sipil terekam getok rudal pakai palu. Foto: Screenshot video.

" Menampilkan warga sipil menangani amunisi bekas seperti rudal dan peluru besar dengan cara digetok menggunakan palu dan pahat "

GARUT, TELISIK.ID - Sebuah video mengejutkan beredar luas di media sosial, menampilkan warga sipil menangani amunisi bekas seperti rudal dan peluru besar dengan cara digetok menggunakan palu dan pahat.

Video ini muncul tak lama setelah insiden ledakan hebat di Garut yang menewaskan 13 orang saat pemusnahan amunisi bekas dilakukan oleh jajaran Gudang Pusat Amunisi (Gupusmu) III Peralatan TNI Angkatan Darat.

Melansir Jawapos, Selasa (13/5/2025), Ledakan keras yang mengguncang Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, memicu keprihatinan luas.

Peristiwa itu terjadi saat pemusnahan amunisi tidak layak pakai oleh personel dari Gupusmu III TNI AD, dan menewaskan sebanyak 13 orang di lokasi kejadian.

Pasca insiden, sebuah video berdurasi pendek menyebar luas di berbagai platform media sosial. Dalam video itu, terlihat aktivitas pemusnahan amunisi dilakukan di bawah tenda militer tanpa pengamanan yang memadai.

Narasi dalam video menyebutkan, "Proses Pembongkaran bahan peledak Sebelum kejadian ledakan dahsyat."

Baca Juga: Jekak Karir Kolonel Cpl Antonius Hermawan: Kepala Gudang Puspalad Tewas dalam Ledakan Pemusnahan Amunisi

Video tersebut memperlihatkan sejumlah orang mengerjakan pembongkaran amunisi menggunakan alat sederhana seperti palu dan pahat. Amunisi yang terlihat menyerupai rudal atau peluru berkaliber besar dipukul secara kasar, bahkan pada bagian yang tampak vital.

Orang-orang yang terlihat dalam video tidak menunjukkan ciri-ciri sebagai anggota militer. Sebagian mengenakan pakaian biasa, tanpa alat pelindung.

Salah satu pria bahkan terlihat mengenakan anting, sementara lainnya bekerja tanpa mengenakan baju. Hanya terlihat tiga tabung alat pemadam api ringan (APAR) di ujung tenda sebagai bentuk antisipasi keselamatan.

Netizen ramai-ramai mengomentari video tersebut, menyatakan kekhawatiran dan pertanyaan besar mengenai keamanan serta standar operasional prosedur yang dijalankan.

Seorang pengguna X dengan nama akun @Tude_aja menulis, "Mainin lodong aja kudu jauh-jauh kalau nggak mau alis keriting, lah ini mesiu diketok-ketok kayak kaleng kerupuk."

Video itu direkam di lokasi yang disebut-sebut berada di Indonesia. Dalam tayangan, terdengar jelas logat bahasa Sunda dari para pekerja. Terlihat pula karung bertuliskan "Beras Bulog" yang menguatkan dugaan bahwa lokasi memang berada di dalam negeri.

Pihak TNI AD sebelumnya menyampaikan bahwa pemusnahan amunisi bekas tersebut telah dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Namun, munculnya video yang menunjukkan penanganan amunisi tanpa prosedur keselamatan dasar menimbulkan pertanyaan baru di tengah masyarakat.

Netizen lain, dengan akun @denuk1911, turut menanggapi dengan nada kecewa. Ia menulis, "Sudah jelas kehancuran. Toh bukan dikerjakan oleh profesional. Safety-nya nihil, kerjanya serampangan."

Baca Juga: Heboh Satria Arta Kumbara Gabung Militer Rusia Perang Ukraina, Disebut Pecatan Marinir TNI AL

Terkait dengan lokasi kejadian, sebelumnya pihak TNI AD juga telah memberikan pernyataan bahwa lahan yang digunakan untuk pemusnahan adalah milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Garut dan telah digunakan secara rutin untuk keperluan serupa.

Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak TNI AD mengenai keterlibatan warga sipil dalam proses pembongkaran amunisi tersebut, sebagaimana terlihat dalam video.

Video tersebut masih menjadi perbincangan hangat dan terus dibagikan ulang oleh warganet di Facebook, Instagram, maupun X. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga