Wakil Wali Kota Yogyakarta: Tidak Ada Kasus Baru Lagi

Affan Safani Adham, telisik indonesia
Kamis, 04 Juni 2020
0 dilihat
Wakil Wali Kota Yogyakarta: Tidak Ada Kasus Baru Lagi
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melakukan rapid test secara acak dengan sasaran pedagang di sejumlah pasar tradisional. Foto: Affan/Telisik

" Untuk hasil dari rapid test ini kita tunggu saja nanti setelah semua proses sudah dilakukan teman-teman dari UGM. "

YOGYAKARTA, TELISIK.ID - Pengunjung pasar Beringharjo Yogyakarta mulai ramai lagi, Kamis (4/6/2020), dibandingkan dengan awal Maret 2020 yang lalu. Dan para pedagang di pasar Beringharjo berharap kasus COVID-19 segera berakhir sehingga kondisi pasar kembali normal.

Dan untuk sekarang ini para pedagang di pasar Beringharjo masih tetap jualan, tapi cuma sampai pukul 13.00 WIB.

Agar para pedagang terbebas dari paparan COVID-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melakukan rapid test secara acak dengan sasaran pedagang di sejumlah pasar tradisional pada tanggal 3-4 Juni 2020 dengan total sampel 250 orang pedagang dari 10 pasar tradisional.

Pelaksanaan rapid test di hari pertama berhasil mengambil 147 sampel darah dari pedagang pasar tradisional. Sementara pada Kamis (4/6/2020) ada sekitar 103 sampel yang diambil.

Baca juga: MPR Minta Kemenkes dan Pemda Percepat Insentif Para Tenaga Kesehatan COVID-19

Para pedagang sangat antusias mengikuti rapid test ini karena mereka ingin mendapat pelayanan terbaik. Bahkan, mereka meminta ditambah jumlahnya.

"Namun kita harus mengikuti metodologi yang dilakukan UGM Yogyakarta," terang Wakil Wali Kota Yogyakarta, Drs Heroe Poerwadi, MA.

Pasar Beringharjo Timur menjadi lokasi dengan sampel terbanyak yakni 89 orang, Pasar Giwangan 36 orang, Pasar Kranggan 25 orang, Pasar Demangan 24 orang, Pasar Kotagede 21 orang, Pasthy 18 orang, Pasar Serangan 13 orang, Pasar Sentul 13 orang Pasar Pathuk 9 orang dan Pasar Karangwaru 4 orang.

Proses pengambilan sampel darah sebagian besar dilakukan di sejumlah Puskesmas dengan mengundang para pedagang. Sementara itu, khusus di pasar Beringharjo dilakukan di lantai tiga karena ada tempat yang mencukupi untuk dilakukan rapid test.

Wakil Walikota Yogyakarta belum bisa memberikan keterangan terkait hasil rapid test yang sudah digelar di hari pertama kemarin.

Baca juga: Sudjarwadi: New Normal Upaya Menyelamatkan Hidup Warga

"Karena harus menunggu proses pemeriksaan yang dilakukan tim dari UGM," terangnya lagi.

Heroe Poerwadi berharap tidak ada kasus baru lagi. Dan di Kota Yogyakarta ini memang sudah mulai landai.

"Untuk hasil dari rapid test ini kita tunggu saja nanti setelah semua proses sudah dilakukan teman-teman dari UGM," paparnya.

Namun begitu, jika ditemukan ada yang reaktif, maka akan langsung dilakukan test swab kepada pedagang yang bersangkutan. Selain itu, upaya tracing juga akan terus dilakukan untuk mempercepat pengendalian kasus.

Rapid test di pasar tradisional dilakukan untuk memetakan sebaran COVID-19 yang belum terdeteksi oleh jangkauan Puskesmas dan Rumah Sakit. Selain itu juga untuk memastikan ada tidaknya kasus baru.

Baca juga: Perawat dan Pengunjung RS Raha Terjebak di Dalam Lift

"Karena beberapa minggu ini cenderung landai dan hanya berasal dari pasien dari klaster yang sudah ada," kata Heroe Poerwadi.

Sementara itu, untuk mengantisipasi terjadinya sebaran COVID-19 di pasar tradisional, Pemkot Yogyakarta melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta sudah melakukan sejumlah langkah, seperti pembatasan jam operasional pasar dan penerapan physical distancing.

Memang hal itu masih membutuhkan penyempurnaan, terutama membatasi kontak fisik antara pedagang dengan pembeli dan penerapan jalan satu arah di dalam pasar.

"Dan nanti akan kita perketat saat penerapan new normal," tandas Heroe Poerwadi.

Reporter: Affan Safani Adham

Editor: Sumarlin

Baca Juga