Wakili Petani Curhat Pengurangan Pupuk, DPRD Bangkalan Minta Bantuan DPRD Jawa Timur
Try Wahyudi Ary Setyawan, telisik indonesia
Kamis, 24 November 2022
0 dilihat
Pertemuan DPRD Bangkalan dan Ketua DPRD Jawa Timur terkait adanya pengurangan pupuk subsidi bagi petani Madura. Foto: Try Wahyudi Ari Setyawan/Telisik
" Perwakilan anggota DPRD Bangkalan Madura datang menemui Ketua DPRD Jawa Timur, Kusnadi. Alasannya, mereka mengeluhkan adanya laporan dari petani atas pengurangan pemenuhan pupuk subsidi "
SURABAYA, TELISIK.ID - Perwakilan anggota DPRD Bangkalan Madura datang menemui Ketua DPRD Jawa Timur, Kusnadi. Alasannya, mereka mengeluhkan adanya laporan dari petani atas pengurangan pemenuhan pupuk subsidi.
Menurut Ketua Komisi B DPRD Bangkalan, Rokib mengatakan, para petani saat ini sedang susah. Hal itu dikarenakan pemerintah telah melakukan pengurangan jatah pupuk untuk petani di pulau garam tersebut.
"Tak seimbang pengurangannya seperti daerah lainnya di Jawa Timur," jelasnya, Kamis (24/11/2022).
Baca Juga: Kasatlantas Polrestabes Medan Dicopot Gegara Bermasalah
Rokib menjelaskan, jatah pupuk subsidi untuk petani di Bangkalan Madura dari 22 ribu ton menjadi 16 ribu ton.
"Ini jelas merugikan petani terlebih saat ini sangat bagus-bagusnya untuk tanam," jelasnya.
Oleh sebab itu lanjut Rokib, tak hanya urusan pupuk untuk petani padi saja, untuk petani komoditi bawang juga mengalami hal serupa.
"Saya sudah mendapat laporan dan bahkan di Bangkalan petani bawang sudah menggelar aksi," jelasnya.
Sedangkan Ketua DPRD Jawa Timur, Kusnadi mengatakan, masalah pupuk bukan hanya di Bangkalan Madura saja yang mengalami pengurangan subsidi. Di daerah lainnya problem yang sama juga terjadi dalam pemenuhan kebutuhan pupuk.
Pria asal Medan ini mengatakan, pemerintah terlihat jelas berat untuk terus menerus melakukan subsidi pupuk.
Baca Juga: Anarkis di Pilkades Siap-Siap Hadapi Brimob
"Pupuk yang disubsidi sudah disesuaikan dengan kebutuhan para petani tersebut," ucap Kusnadi.
Di lapangan kata Kusnadi, masa tanam sudah ada waktunya dan tentunya tidak diimbangi keberadaan pupuk yang ada di lapangan.
"Saat masa tanam sudah berjalan, tetapi pupuknya tak ada. Dampaknya, petani mencari pupuk non subsidi. Pemenuhan pupuk harus terpenuhi karena kebutuhan," jelasnya. (B)
Penulis: Try Wahyudi Ari Setyawan
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS