Wali Kota Kendari Terang-terangan Minta Hadiah ke BKKBN Pusat
Ruliawan Putra Utama, telisik indonesia
Sabtu, 26 Maret 2022
0 dilihat
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir, Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas, Deputi Bidang Latbang BKKBN Pusat, Pronf Muhammad Rizal Martua Damanik dan Kepala Perwakilan BKKBN Sultra, Asmar, saat konferensi pers percepatan penurunan stunting. Foto: Ruliawan/Telisik
" Berdasarkan pengalaman, begitu pemerintah pusat menjanjikan insentif, maka semua daerah akan berlomba meraih predikat terbaik "
KENDARI, TELISIK.ID - Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir, terang-terangan memberi usulan kepada BKKBN Pusat untuk memberikan imbalan kepada daerah yang bisa menurunkan angka prevalensi stunting secara signifikan.
Hal itu ia sampaikan kepada Deputi Bidang Latbang BKKBN Pusat, Prof Muhammad Rizal Martua Damanik, saat konferensi pers kegiatan Sosialisasi Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI), Jumat (25/3/2022).
"Ini usulan dari kami singkat, kalau boleh ada insentif, anggaran buat daerah yang sukses menangani kasus ini," cetusnya.
Menurutnya, agar penurunan angka stunting lebih cepat lagi, diperlukan atensi dan komitmen daerah agar masalah tersebut menjadi perhatian yang serius.
Berdasarkan pengalaman, sambung dia, begitu pemerintah pusat menjanjikan insentif, maka semua daerah akan berlomba meraih predikat terbaik.
Baca Juga: Stunting di Sultra Tertinggi Kelima Indonesia, BKKBN Gelar Sosialisasi RAN PASTI
"Saya kira semua bupati, wali kota, dan gubernur akan memberikan perhatian lebih besar, ini usul saja, terima kasih," tutupnya.
Menanggapi itu, Prof Damanik mewakili BKKBN Pusat mengatakan, usulan Wali Kota Kendari akan disampaikan kepada tim pelaksana.
"Karena tim pelaksana ini terdiri dari berbagai kementerian," ujar Prof Damanik.
Baca Juga: Angka Stunting Kendari Berstatus Kuning
Selain itu, ia juga menyampaikan apresiasi kepada Sulkarnain karena berhasil mengendalikan prevalensi stunting Kota Kendari di bawah angka rata-rata nasional.
"Ini menandakan bahwa melalui pendekatan pentahelix terbukti memberikan efek kepada Kendari menjadi kota yang prevalensinya terendah di Sultra," ucapnya.
Untuk diketahui, berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, persentase kasus kekerdilan anak di Kendari mencapai 24 persen. Sedangkan angka maksimal kasus stunting nasional yang ditetapkan adalah 24,4 persen. (B)
Reporter: Ruliawan Putra Utama
Editor: Haerani Hambali