Warga Manggarai Serbu Operasi Pasar Minyak Tanah yang Kian Langka

Berto Davids, telisik indonesia
Selasa, 29 November 2022
0 dilihat
Warga Manggarai Serbu Operasi Pasar Minyak Tanah yang Kian Langka
Warga berbondong-bondong menyerbu operasi pasar minyak tanah yang berlokasi di GOR Kantor Camat Reok, Kabupaten Manggarai. Foto: Berto Davids/Telisik

" Kelangkaan minyak tanah di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur dilaporkan terjadi sejak tiga pekan lalu "

MANGGARAI, TELISIK.ID - Kelangkaan minyak tanah di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur dilaporkan terjadi sejak tiga pekan lalu.

Krisis minyak tanah subsidi ini ternyata dialami warga selama November 2022, baik di pangkalan maupun di tingkat pengecer. Kondisi tersebut pun dialami warga kota dan pedesaan.

Informasi yang dirangkum Telisik.id, kelangkaan minyak tanah subsidi ini terjadi karena ada pengurangan stok dari Pertamina sampai 50 liter. Pengurangan jatah tersebut karena alokasi minyak tanah dari pusat juga berkurang.

Jatah minyak tanah ke Depo Pertamina Reo merupakan domain Pemerintah Pusat, maka dari itu Pertamina Reo harus mengikuti kebijakan tersebut.

Baca Juga: Wabup Muna Bakal Pimpin Penertiban Kios Liar di Pasar Laino

Tak hanya itu, peralihan dari minyak tanah ke gas juga jadi alasan kurangnya alokasi minyak tanah yang diberikan Pertamina ke masyarakat.

Merespon kelangkaan itu, Pemerintah Kabupaten Manggarai langsung menggelar operasi pasar minyak tanah untuk masyarakat.

Operasi pasar minyak tanah yang selanjutnya ditangani oleh CV Wae Telang itu berpusat di GOR Kantor Camat Reok, Selasa (29/11/2022).

Warga Kecamatan Reok pun datang berbondong-bondong lokasi operasi. Tak sedikit para Ibu-ibu yang datang dari 4 kelurahan di wilayah itu menyerbu langsung ke pusat operasi. Mereka membawa jerigen dan ikut mengantri dari pagi hingga petang.

Antrian di pusat operasi itu berjejer sampai ke luar GOR, baik untuk mendapatkan nomor pembelian maupun mendapatkan minyak tanah.

Jumlah stok minyak tanah yang disediakan CV Wae Telang dalam gelaran operasi pasar minyak tanah murah ini sebanyak 5000 liter.

Stok 5000 liter itu diberikan untuk 500 KK. Masing-masing KK mendapat 10 liter minyak tanah dengan harga yang murah dan terjangkau. Ukuran jerigen 5 liter dibeli dengan harga Rp 18.000. Jadi dua jerigen 5 liter harganya hanya Rp 36.000. Pas untuk satu KK.

Selain itu, bagi masyarakat yang membeli minyak tanah diwajibkan untuk membawa kartu keluarga. Hal tersebut dilakukan demi mencegah pemberian minyak tanah yang salah sasaran.

Junaidin, salah seorang warga Kecamatan Reok yang mendapatkan 10 liter minyak tanah, mengaku puas dengan operasi minyak tanah murah ini.

Ia berharap pemerintah terus menggelar operasi ini di tengah kelangkaan minyak tanah.

Baca Juga: DPRD Muna Tetapkan Gaji PPPK Rp 25 Miliar

"Bagi saya sendiri sudah cukuplah mendapat 10 liter, lumayan untuk pakai sebulan. Mudah-mudahan operasi ini bisa ada terus selama minyak tanah masih langkah," katanya.

Sementara warga lainnya, Kanisius juga mengaku puas dengan minyak tanah yang ia dapat. Tapi awalnya ia sempat mengeluh karena minyak tanah nyaris tak terjual lagi di agen dan pengecer.

Adapun minyak tanah tapi itu dijual di atas HET sehingga masyarakat merasa sangat mahal dan susah untuk membeli.

"Kalau minyak tanahnya ada pasti jualnya diatas HET. Ini sungguh di luar kontrol pemerintah. Para penjual seenaknya mengatur harga, akibatnya kami susah membeli. Bersyukur saja hari ini minyak tanah di jual murah, lumayan bisa bertahan sampai Natal kalau hemat," kata Kanisius. (B)

Penulis: Berto Davids

Editor: Kardin

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga