Warga Muna Barat Panen Cuan Bisnis Nilam yang Menggiurkan
Putri Wulandari, telisik indonesia
Minggu, 26 Januari 2025
0 dilihat
Proses pengambilan pucuk nilam untuk penjualan bibit. Foto: Putri Wulandari/Telisik
" Harga nilam yang melonjak naik memberikan keuntungan bagi petani dan penjual kemasan minuman bekas di Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara. Mereka pun menjadikan bisnis ini sebagai sumber cuan yang menggiurkan "
MUNA BARAT, TELISIK.ID – Harga nilam yang melonjak naik memberikan keuntungan bagi petani dan penjual kemasan minuman bekas di Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara. Mereka pun menjadikan bisnis ini sebagai sumber cuan yang menggiurkan.
Tanaman semak tropis yang dikenal dengan nama ilmiah Pogostemon cablin ini, menghasilkan minyak dengan harga yang menjanjikan, sehingga banyak masyarakat yang berbondong-bondong menanam nilam.
Pantauan telisik.id di Desa Tangkumaho, Kecamatan Napano Kusambi, menunjukkan bahwa hampir setiap pelataran rumah warga ditanami nilam. Tak hanya di Desa Tangkumaho, sejumlah desa lain di Muna Barat juga mulai giat menanam nilam sebagai sumber pendapatan.
Fahri, warga Desa Tangkumaho, mengatakan bahwa selain mengolah kayu, ia juga menanam nilam karena potensi penghasilannya yang menggiurkan.
Baca Juga: Pasar Rakyat Burangasi Buton Selatan Habiskan Rp 5 Miliar Tak Lagi Beroperasi
Ia menjelaskan, penghasilan dari penanaman nilam bisa mencapai dua kali lipat dari modal yang dikeluarkan, dengan harga minyak nilam mencapai Rp 2,4 juta per kilogram. Sementara harga bibit nilam dijual sekitar Rp 600 hingga Rp 700 per pohon.
Meski modal yang dibutuhkan cukup besar, mulai dari membuka lahan hingga pasca panen, Fahri menyebut hasilnya sangat menguntungkan.
“Proses penanaman nilam memerlukan modal besar, seperti biaya buka lahan, penutupan lahan, serta pupuk agar daunnya lebat. Namun, hasilnya cukup besar setelah proses penyulingan,” ujarnya, Minggu (26/1/2025).
La Ene, seorang penyuling minyak nilam, juga mengungkapkan bahwa petani nilam yang jumlahnya cukup banyak membuat dirinya juga mendapatkan banyak pelanggan. Ia mengaku sering menerima pengiriman nilam dalam jumlah besar hingga berton-ton untuk disuling.
Baca Juga: Kapal KM Barombong Dinilai Tak Memadai, Warga Wakatobi Protes
“Sudah banyak yang menanam nilam, bukan hanya petani, bahkan pejabat pun membawa nilam untuk disuling,” ungkapnya.
Selain petani dan penyuling, penanaman nilam yang marak juga membawa berkah bagi penjual penutup kemasan nilam. Alsan, salah seorang penjual penutup kemasan nilam, mengungkapkan bahwa omset yang ia peroleh bisa mencapai Rp 1 juta per minggu.
Penjualannya meliputi berbagai jenis penutup kemasan nilam yang terbuat dari kemasan minuman bekas, seperti kulit teh gelas big dan gelas es buah. Harga penutup nilam bervariasi, mulai dari Rp 40 ribu hingga Rp 60 ribu per kilogram, tergantung jenis kemasan.
Harga yang menjanjikan dan proses yang terjangkau, penanaman nilam telah menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi masyarakat Muna Barat. Potensi ini memberikan dampak positif baik bagi petani, penyuling, maupun pelaku usaha pendukung lainnya. (B)
Penulis: Putri Wulandari
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS