Warga Sering Kehilangan Uang, Diduga Ulah Babi Ngepet

Sugiharta Yunanto, telisik indonesia
Kamis, 29 April 2021
0 dilihat
Warga Sering Kehilangan Uang, Diduga Ulah Babi Ngepet
Babi yang diduga babi jadi-jadian alias ngepet. Foto: Ist.

" Warga di lingkungan RW 04 banyak yang kehilangan uang dan kejadiannya setiap malam Selasa dan malam Sabtu. "

JAKARTA, TELISIK.ID - Warga Sawangan digemparkan dengan adanya isu babi jadi-jadian atau ngepet yang ditangkap sejumlah warga Bedahan, Sawangan, Depok.

Isu tersebut ternyata sudah lama meresahkan warga. Konon, babi ngepet itu ditangkap di kebun warga.

Kapolsek Sawangan AKP Rio Tobing mengatakan, saat ditangkap babi itu seperti jenis babi hutan. Babi berwarna hitam yang sebesar anjing dewasa.

“Memakai kalung kayu berwarna hitam berbentuk tasbih dan memakai ikat di kepala berwarna merah (saat ini babi mengecil),” ujarnya, Rabu (28/4/2021).

Dari informasi yang didapat, warga ada yang kehilangan uang sekitar bulan Maret 2021.

“Warga di lingkungan RW 04 banyak yang kehilangan uang dan kejadiannya setiap malam Selasa dan malam Sabtu,” ucapnya.

Kemudian ada warga yang melihat penampakan babi sebulan lalu, namun ketika ditangkap babi itu menghilang. Warga dan tokoh masyarakat melakukan pertemuan dan berupaya menangkap dengan cara wirid.

Pada Senin (26/4/2021) sekitar pukul 22.30 WIB, warga mempersiapkan diri dan pada pukul 24.00 WIB terlihat ada tiga orang menggunakan motor matik.

Baca juga: Persoalan Aset dengan Pemkot Baubau, Bupati Buton: Sudah Dibicarakan dari Hati ke Hati

“Satu orang turun menggunakan jubah menuju ke TKP kebun milik Pak Suratiyo dengan berjalan kaki. Tidak menapakkan kaki di tanah kemudian orang berjubah tersebut duduk. Setelah ditunggu selama 1,5 jam orang tersebut berubah menjadi babi hutan, warna hitam, menggunakan kalung dan memakai ikat kepala warna merah. Setelah menjadi orang tersebut berlari kesana kemari karena dikepung, babi berhasil ditangkap dengan menggunakan sorban berwarna hijau. Setelah ditangkap kemudian ditabur garam dan disabet dengan sapu lidi berjumlah tujuh batang kemudian dikandangi,” ungkap Rio.

Babi ngepet pun menjadi tontonan warga. Direncanakan babi akan dimusnahkan jika tidak ada warga yang mengaku sebagai anggota keluarganya.

“Dari hasil kesepakatan tokoh masyarakat rencananya babi tersebut akan dimusnahkan mengingat semakin lama semakin banyak warga yang berkerumun untuk menyaksikan babi jadi-jadian,” katanya.

Karena semakin meresahkan warga, akhirnya babi yang diduga jadi-jadian tersebut disembelih dan dikubur di pemakaman dekat lokasi pertama kali ditemukan di Bedahan Timur, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, pada Rabu (28/4/2021).

Proses penguburan babi ini menarik perhatian warga karena dimakamkan bukan seperti hewan pada umumnya.

“Badan dan kepalanya dikubur terpisah dibungkus menggunakan kain sorban yang digunakan untuk menangkap dan kain yang digunakan saat menyembelih babi ngepet,” kata Farhan, salah satu warga setempat, Rabu (28/4/2021).

Namun akhirnya, guna penyelidikan, pihak kepolisian membongkar kuburan bangkai babi yang dipercaya sejumlah warga sebagai jelmaan babi ngepet.

Baca juga: Kesadaran Berbagi Warga Kolaka Ditingkatkan Lewat Gerakan Cinta Zakat

Bangkai babi ini dipindahkan polisi dari area Tempat Pemakaman Umum (TPU) ke lahan kosong dekat Polsek Sawangan, Kota Depok, Rabu (28/4/2021).

“Iya, diamanin saja sementara dekat markas (Polsek),” kata Wakapolsek Sawangan, Ajun Komisaris Polisi Ahmadi.

Menurutnya, alasan pembongkaran itu untuk menghindari kerumunan massa yang masih saja mendatangi lokasi pemakaman babi tersebut di wilayah Kelurahan Bedahan.

Sebelumnya, warga Sawangan Depok di RT 002, RW 004, Kelurahan Bedahan, dihebohkan dengan temuan seekor hewan babi yang disebut sebagai babi ngepet. Meski banyak yang meyakini babi tersebut merupakan hewan jelmaan, tidak ada hal yang aneh dengan babi tersebut.

Kapolsek Sawangan, AKP Rio Mikael Tobing mengatakan, setelah melakukan pengecekan ke lokasi penemuan babi tersebut, bisa dipastikan bahwa babi tersebut merupakan jenis babi hutan.

Namun, masyarakat di Bedahan meyakini bahwa babi itu adalah babi ngepet. Pasalnya, dalam satu bulan banyak warga resah sering kehilangan uang di malam Selasa dan malam Sabtu. Sehingga diyakini bahwa babi tersebut adalah babi ngepet.

Masyarakat Bedahan kemudian menyembelih babi itu karena tubuhnya mengecil. Masyarakat meyakini jika tidak segera disembelih dikhawatirkan babi yang diyakini sebagai babi ngepet ini akan hilang. (C)

Reporter: Sugiharta Yunanto

Editor: Fitrah Nugraha

TAG:
Baca Juga