Waspada La Nina, Ini Titik Rawan Banjir di Jatim

Try Wahyudi Ary Setyawan, telisik indonesia
Selasa, 02 November 2021
0 dilihat
Waspada La Nina, Ini Titik Rawan Banjir di Jatim
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. Foto: Ist.

" Selain apel kesiapsiagaan, mitigasi yang bisa dilakukan adalah dengan membersihkan saluran air dan selokan, pengerukan sungai, pembenahan tanggul sungai, optimalisasi drainase, pemangkasan pohon "

SURABAYA, TELISIK.ID - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengingakan seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur siap siaga menghadapi fenomena La Nina yang diprediksi terjadi di penghujung tahun 2021.

Fenomena La Nina berpotensi meningkatkan curah hujan yang juga mendorong peningkatan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.

Pemerintah daerah, kata mantan Mensos ini, perlu menyiapkan rencana aksi mitigasi guna meminimalisir dampak kerugian dan korban. Menurutnya, kesiapan personel, alat dan sarana pendukung harus dipersiapkan sedini mungkin agar tidak gagap jika sewaktu-waktu terjadi bencana.

“Selain apel kesiapsiagaan, mitigasi yang bisa dilakukan adalah dengan membersihkan saluran air dan selokan, pengerukan sungai, pembenahan tanggul sungai, optimalisasi drainase, pemangkasan pohon, dan lain sebagainya,” ungkapnya, Selasa (2/11/2021).

Ketua Muslimat NU ini lalu menyebut beberapa titik rawan terjadinya banjir yaitu Sungai Lamong Gresik, Sungai Kemuning Sampang, Sungai Welang dan Sungai Kedung Larangan di Pasuruan dan beberapa sungai lain yang memiliki intensitas banjir sama besarnya serta terjadi di lokasi rural seperti Sungai Rejoso Pasuruan, Sungai Kening di Tuban dan anak-anak sungai di Madiun, aliran Sungai Bengawan.

"Mengingat titik-titik ini merupakan langganan banjir, berarti ada sesuatu yang harus kita lakukan antisipasi dan mitigasi dengan hal-hal yang terkait kebutuhan konstruksi di beberapa area tersebut. Mayoritas penyebab banjir adalah tumpukan sampah di pintu-pintu air. Tolong kepada masyarakat jangan membuang sampah di sungai atau selokan,” tuturnya.

Seperti diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini guna mewaspadai kedatangan La Nina menjelang akhir tahun ini.

Baca Juga: Soal Mega Proyek Jalan Lingkar, Pemkot Baubau Diimbau Selektif, Profesional dan Independen

Baca Juga: RDP Terkait Monopoli Proyek di Mubar Ricuh

Berdasarkan monitoring BMKG terhadap perkembangan terbaru dari data suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur, saat ini nilai anomali telah melewati ambang batas La Nina.

Fenomena La Nina tahun ini akan berdampak pada peningkatan curah hujan bulanan berkisar antara 20%-70% di atas normal. Dengan ada potensi peningkatan curah hujan pada C tersebut, maka perlu kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi lanjutan dari curah hujan tinggi yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi. (C)

Reporter: Try Wahyudi Ari Setyawan

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga