Wings Air Stop Penerbangan, Ini Saran Menohok Mantan Bupati Wakatobi Hugua
M Nasir Idris, telisik indonesia
Sabtu, 09 Juli 2022
0 dilihat
Mantan Bupati Wakatobi dua periode yang kini anggota Komisi II DPR RI, Ir. Hugua (kanan) dibuat sedih akibat Wings Air hentikan penerbangan ke Wakatobi. Foto: Ist.
" Hugua menandaskan, masalah tersebut mudah diselesaikan, asal Bupati Wakatobi saat ini, Haliana, mampu meyakinkan pihak penerbangan "
WAKATOBI, TELISIK.ID - Dampak Wings Air stop penerbangan mulai meresahkan. Mantan Bupati Wakatobi dua periode, Hugua, memberikan saran menohok pada Bupati Haliana. Sementara mantan Ketua DPRD, Muh Ali terpaksa pulang ke Wakatobi naik kapal laut.
Hugua yang kini Anggota Komisi II DPR RI, mengaku kaget penerbangan yang dulu ia rintis dengan susah payah berhenti beroperasi. Hugua menandaskan, masalah tersebut mudah diselesaikan, asal Bupati Wakatobi saat ini, Haliana, mampu meyakinkan pihak penerbangan.
“Ini persoalan kecil. Rumit dan mendasar kalau tidak ada bandara atau tidak ada penerbangan. Ini sistem sudah sempurna, kenapa justru penerbangan baru mati? Kan pertanyaan yang terlalu sederhana,” ucap politisi Senayan no anggota 259 itu, Sabtu (9/7/2022).
Hugua menyarankan bupati beserta ketua DPRD Wakatobi terlebih dahulu harus berkomunikasi intens dengan pihak direksi Lion Air, sebelum melibatkan gubernur serta menteri pariwisata. Yakinkan pihak manajemen Lion Air bahwa Pemda turut prihatin dan akan segera mencari jalan keluar.
“Penyebabnya harus dipelajari secara serius. Penerbangan kalau sudah mati begini persoalan pasti rugi. Saya coba tracking ternyata rata-rata hanya 30 seat yang terisi setiap hari, sangat kurang,” ucapnya.
Usai terbangun komunikasi, langkah kedua menurut Hugua, adakan subsidi. Jika belum dianggarkan maka segera bicarakan dengan DPRD untuk membuka ruang subsidi, yang nanti ditetapkan pada Perubahan APBD.
Hugua mengisahkan waktu dulu membangun penerbangan di Wakatobi, juga menggunakan subsidi dana APBD. “Wings Air itu pernah saya subsidi 55 seat, block seat namanya, dari total 75 seat. Artinya maskapai kita jamin, Anda tetap terbang dan Anda untung. Kalau rugi kami akan support dengan APBD,” tandasnya.
Baca Juga: Wings Air Berhenti Beroperasi, Sektor Pariwisata Wakatobi Terancam
Subsidi tidak akan berlangsung lama. Menurut Hugua, paling lama dua bulan arus penumpang penerbangan Wakatobi bakal kembali normal. Subsidi bisa ditarik. Sepanjang masa subsidi, dorong masyarakat supaya gunakan pesawat. Para kepala OPD harus naik pesawat saat perjalanan dinas, jangan naik kapal laut. Upaya berikutnya, gencarkan promosi. Promosi kawasan harus menjadi prioritas.
“Jangan neka-neko ke program lain yang tidak ada kaitannya dengan pariwisata. Promosi. Lalu koordinasi dengan gubernur dan menteri-menteri untuk melakukan kegiatan rapat-rapat di Wakatobi. Kalau itu tidak dilakukan, matilah penerbangan kita,” ujar Hugua, mantan Ketua DPD PDIP Sultra dua periode.
Lelaki kelahiran Tomia 31 Desember 1961 itu, mengimbau Pemda Wakatobi agar fokus pada pengembangan pariwisata, bukan yang lain. Sektor ini diyakini Hugua, yang bisa mendorong kesejahteraan dan menjamin pendapatan masyarakat Wakatobi.
Mantan Ketua DPRD Pulang Naik Kapal
Imbas dari penerbangan berhenti dirasakan langsung politisi senior Wakatobi, Muh Ali. Usai perjalanan dinas ke Kota Kendari, ia dan rekan-rekannya sesama anggota dewan terpaksa pulang ke Wakatobi naik kapal laut, Jumat (8/7/2022).
Ali yang pernah menjabat Ketua DPRD Wakatobi dua periode (2009-2014 dan 2014-2019) turut prihatin dengan nasib pilu penerbangan ini. Menurut anggota DPRD tiga periode tersebut, pihaknya segera mengagendakan rapat dengar pendapat dengan pihak Pemda Wakatobi.
“Dewan segera panggil Pemda terkait penutupan rute penerbangan. Kasihan masyarakat kita dan wisatawan yang hendak ke Wakatobi. Susah payah kita merintis penerbangan, nanti kali ini baru tutup, saya sangat sedih,” tandas Ali yang ikut terlibat merintis Bandara Matahora di era kepemimpinan Hugua.
Sebelumnya, maskapai Wings Air menghentikan rute penerbangan Kendari ke Wakatobi, Sulawesi Tenggara dan sebaliknya berlaku mulai Jumat 8 Juli 2022.
Penerbangan regular dari dan ke Bandara Matahora selama ini hanya dilayani oleh maskapai penerbangan Wings Air. Anak perusahaan Lion Air ini melayani rute Kendari-Wakatobi dan Wakatobi-Kendari tiga kali sepekan dengan pesawat jenis ATR berkapasitas 72 kursi kelas ekonomi.
Penghentian maskapai tersebut bakal berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah dan sektor pariwisata. Kini aktifitas di Bandara Matahora, Wanci, Kabupaten Wakatobi nyaris lumpuh. Para pekerja rental mobil berhenti beroperasi.
Sebuah ironi, belum lama Presiden Joko Widodo serta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, berkunjung ke Wakatobi pada 9 Juni 2022 lalu dalam rangka kunjungan kerja.
Tak sampai sebulan dari kunjungan presiden, Wakatobi justru kehilangan satu-satunya maskapai yang melayani salah satu daerah top 10 destinasi pariwisata nasional tersebut. (B)
Penulis: M Nasir Idris