Wisuda di Umur 85 Tahun, Kakek ini Memiliki Tiga Cicit
Ridwan Amsyah, telisik indonesia
Sabtu, 16 November 2019
0 dilihat
Kakek Sidik dengan seragam Sarjana dan Putrinya. Foto: Ridwan Amsyah/Telisik
" Harapan saya adalah agar anak yang ada di Indonesia, lebih khusus anak di Buton menjadi seperti Taufik Ismail, dan Khairil Anwar. "
BAUBAU, TELISIK.ID - La Ode Muhammad Sidik, S.Pd, baru saja menamatkan sarjananya di Universitas Muhammadiyah Buton (UMB). Dia menarik perhatian rektor dan undangan yang hadir di acara Wisuda Sarjana angkatan XIV di Aula Graha Puspa, Sabtu (16/11/2019).
Bukan karena nilai IP tinggi, tetapi karena diusianya yang ke 85 tahun dia masih semangat untuk kuliah dan menamatkan sarjananya di Universitas Muhammadiyah Buton.
Mengambil Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, La Ode Muhammad Sidik tamat dengan judul skripsi 'Mengkaji Puisi Wolio Buton Dalam Sastra Indonesia'. Kakek Sidik punya segudang mimpi buat anak di Indonesia terkhusus di Pulau Buton.
"Harapan saya adalah agar anak yang ada di Indonesia, lebih khusus anak di Buton menjadi seperti Taufik Ismail, dan Khairil Anwar," katanya.
"Kemudian tamatan Sastra UMB bisa menjadi pujangga penerus Khairil Anwar," lanjutnya.
Saat ditanya apa motivasinya kuliah diusia senja, dia menerangkan, bahwa Ilmu tidak mengenal umur, itu didasari riwayat Nabi Muhammad SAW, bahwa tuntutlah ilmu sampai ke liang lahat.
"Bahkan pernah dosen saya di Unhalu menyarankan saya agar kejarlah ilmu sampai ke negeri Cina," jelasnya.
Yang paling menyita perhatian adalah, kakek tersebut sudah memiliki 15 cucu dan 3 cicit.
"Saya memiliki 9 orang anak, saat ini sisa 5 orang, 15 Cucu, dan 3 orang cicit," ungkapnya.
Wisuda Kali ini merupakan wisudanya yang ke dua setelah di tahun 1999, kakek Sidik menamatkan Diploma Tiga di Universitas Haluoleo Kendari, juga dengan jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Mantan guru Bahasa Indonesia di SMPN 1 Baubau ini, bahkan punya niatan melanjutkan pendidikan S2nya jika memiliki uang.
Rektor Universitas Muhammadiyah Buton Dr Wa Ode Alzarliani SP MM, juga terharu melihat kakek tersebut.
"Terharu, dan ternyata menuntut ilmu itu tidak mengenal usia, dan karena beliau adalah guru SMP 1 Baubau maka ini menjadi contoh untuk guru-guru SMP 1 Baubau agar menjadi lebih baik lagi," jelasnya.
Reporter : Ridwan AmsyahÂ
Editor: Sumarlin