Yuk, Rasakan 10 Manfaat Berjemur Sinar Matahari Pagi
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Minggu, 15 Agustus 2021
0 dilihat
Berjemur di pagi hari usai bersepeda. Foto: Repro google.com
" Waktu yang paling tepat untuk berjemur di bawah sinar matahari adalah saat pagi hari. "
KENDARI, TELISIK.ID - Waktu yang paling tepat untuk berjemur di bawah sinar matahari adalah saat pagi hari.
Di waktu pagi, sinar matahari masih belum terik sehingga Anda bisa mendapatkan manfaat gratis kesehatan alami.
Oleh karena itu, Anda dianjurkan berjemur selama 15 menit saja pada waktu yang tepat, yaitu sebelum pukul 10.00 setidaknya dua hingga tiga kali seminggu.
Dilansir dari alodokter.com, sinar matahari pagi menghasilkan sinar UV (ultraviolet) yang menyentuh permukaan kulit untuk diubah oleh tubuh menjadi vitamin D.
Sementara vitamin D dibutuhkan untuk menjalankan fungsi metabolisme kalsium, imunitas tubuh, serta mentransmisi kerja otot dengan saraf.
Hanya saja, tubuh manusia tidak dapat memproduksi vitamin D dengan sendirinya. Terlebih, kandungan vitamin D ternyata cukup terbatas hanya dari jenis-jenis makanan tertentu saja.
Solusi mudah dan praktis di dalam mencukupi asupan vitamin D adalah dengan memanfaatkan pajanan sinar matahari di pagi hari.
Kecukupan asupan vitamin D bagi tubuh dapat menghindarkan tubuh dari penyakit rheumatoid arthritis, tuberkulosis, multiple sclerosis, diabetes tipe 1 dan osteomalacia.
Kekurangan vitamin D pada anak-anak dapat mengakibatkan penyakit rakitis.
Berjemur di bawah sinar matahari pagi juga dipercaya dapat mengurangi risiko infeksi virus Corona, meski hal ini masih membutuhkan pembuktian lebih lanjut.
Selain itu, sinar matahari berperan penting di dalam menjaga dan merawat kesehatan kulit. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, paparan sinar matahari dapat mengatasi sejumlah kondisi kulit.
Sejumlah dokter pun merekomendasikan radiasi sinar UV untuk menangani kulit berjerawat, eksim, sakit kuning, dan psoriasis. Akan tetapi, terapi radiasi sinar UV ini mungkin tidak dapat untuk semua penderita. Konsultasikan hal ini dengan dokter ahli kulit terkait.
Meski demikian, sebaiknya hindari berjemur pada kisaran pukul 10.00-16.00 karena dapat mengakibatkan kerusakan kulit dan meningkatkan risiko timbulnya kanker kulit.
Sebagai perlindungan, gunakan topi, pakaian lengan panjang, celana panjang dan kacamata anti UV yang meminimalkan terpaparnya kulit terhadap sinar matahari.
Disarankan juga untuk menggunakan payung atau berlindung di bawah atap ketika matahari sedang terik-teriknya.
Dilansir dari merdeka.com, berikut 10 manfaat vitamin D yang ada di paparan sinar matahari:
1. Menurunkan Tekanan Darah
Manfaat berjemur sinar matahari pagi pertama dapat menurunkan tekanan darah. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang berasal dari University of Edinburgh, senyawa yang disebut nitric oxidedapat dilepaskan ke dalam pembuluh darah segera setelah sinar matahari menyentuh kulit.
Senyawa tersebut dapat berfungsi untuk membantu menurunkan tekanan darah. Temuan ini sangat penting karena sebelumnya orang-orang menganggap bahwa satu-satunya manfaat berjemur pada sinar matahari pagi untuk merangsang produksi vitamin D.
2. Peningkatan Kesehatan Tulang
Manfaat sinar matahari pagi yang selanjutnya dapat meningkatkan kesehatan tulang. Seperti yang telah banyak diketahui, vitamin D memicu penyerapan kalsium dan fosfor yang dapat memperkuat tulang.
Tidak hanya itu, vitamin D3 juga ternyata memiliki peran penting untuk kepadatan tulang. Vitamin D3 adalah vitamin yang larut dalam lemak yang terbentuk selama proses pembuatan vitamin D ketika sinar matahari mengenai kulit.
Hal tersebut dapat mengatur penyerapan kalsium. Jika Anda memiliki kandungan vitamin D3 yang lebih tinggi di dalam maka akan kecil kemungkinan Anda akan menderita patah tulang.
3. Peningkatan Fungsi Otak
Manfaat sinar matahari pagi selanjutnya dapat meningkatkan fungsi otak. Salah satu penelitian yang dipimpin oleh ilmuwan saraf, David Llewellyn dari University of Cambridge menilai kadar vitamin D pada lebih dari 1.700 pria dan wanita dari Inggris yang berusia 65 tahun atau lebih menemukan bahwa fungsi semakin berkurang ketika tingkat vitamin D rendah pada orang tersebut.
Beberapa penelitian lain juga menemukan bahwa sinar matahari dapat membantu memacu pertumbuhan sel saraf di hipokampus, yang merupakan bagian dari otak yang bertanggung jawab untuk membentuk, mengatur, dan menyimpan memori.
Jadi kesimpulannya, vitamin D yang diperoleh dari penemuan di pagi hari dapat meningkatkan fungsi otak pada seseorang.
Baca juga: Yuk, Rasakan 3 Manfaat Berenang di Air Laut
Baca juga: Habbatussauda Jaga Daya Tahan Tubuh di Masa Pandemi, Ini Manfaatnya
4. Bantu Hilangkan Depresi Ringan
Manfaat sinar matahari pagi selanjutnya dapat membantu menghilangkan depresi ringan. Kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan gangguan yang disebut Seasonal Affective Disorder atau SAD.
SAD merupakan depresi umum yang terjadi dan sering dirasakan pada saat berada di musim dingin. Hal serupa juga terjadi pada orang-orang yang bekerja berjam-jam di gedung perkantoran dan jarang keluar untuk hadir.
5. Bantu Tingkatkan Kualitas Tidur
Manfaat sinar matahari pagi selanjutnya dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Hal tersebut dikarenakan pada saat sinar matahari mengenai mata, sebuah pesan dikirim ke kelenjar pineal di otak dan produksi melaton (hormon yang membuat kita membantu dan membantu kita tidur) ditutup sampai matahari terbenam lagi.
Sinar matahari akan membuat tubuh memiliki gambaran yang jelas bahwa hal tersebut dibatalkan malam hari, sehingga akan membantu mempertahankan ritme sirkadian yang normal.
Ketika di luar gelap maka tubuh akan mendapatkan gambaran sehingga merasa lelah dan menjelang waktu tidur.
6. Mengurangi Alzheimer
Manfaat sinar matahari pagi selanjutnya dapat mengurangi gejala Alzheimer. Menurut sebuah penelitian, pasien Alzheimer yang terpapar sinar matahari pagi sepanjang hari dari jam 9 pagi hingga 6 malam, diikuti dengan bayangan malam yang memiliki mental yang lebih baik.
Selain itu, salah satu penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association menemukan bahwa pasien Alzheimer yang terpapar cahaya memiliki lebih sedikit gejala depresi, terjaga saat malam hari, agitasi, dan kehilangan lebih sedikit fungsi dibandingkan dengan mereka yang terpapar cahaya siang hari.
7. Bantu Sembuhkan Beberapa Kelainan Kulit
Manfaat sinar matahari pagi selanjutnya dapat membantu menyembuhkan beberapa kelainan kulit. Paparan sinar matahari saat jerawat pada pagi hari akan dapat membantu penyembuhan gangguan kulit seperti, psoriasis, eksim, penyakit kuning, dan infeksi jamur pada kulit yang lainnya.
8. Tingkatkan Pertumbuhan Anak
Manfaat sinar matahari pagi selanjutnya dapat membantu tingkatkan pertumbuhan anak, terutama bayi. Jumlah paparan sinar matahari dalam beberapa bulan pertama kehidupan bayi dapat memberikan efek pada seberapa tinggi anak tersebut nantinya akan tumbuh.
Itulah mengapa banyak orang yang menjemur bayi mereka di pagi hari guna meningkatkan pertumbuhan dan tinggi badan.
9. Bantu Tingkatkan Kekebalan Tubuh
Manfaat sinar matahari pagi selanjutnya dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Paparan sinar matahari pagi akan dapat menekan sistem imun yang terlalu aktif, termasuk penjelasan mengapa sinar matahari dapat digunakan untuk mengobati penyakit autoimun seperti psoriasis.
Selain itu, karena sel darah putih akan mengalami peningkatan saat terpapar sinar matahari maka hal tersebut akan membantu untuk memerangi penyakit dan mencegah infeksi pada tubuh.
Berjemur di pagi hari sangat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang dimiliki.
10. Mengurangi Risiko Kanker
Manfaat berjemur sinar matahari pagi yang terakhir dapat bantu kurangi risiko penyakit kanker. Kekurangan vitamin D dapat meningkatkan risiko kanker, seperti kanker payudara dan usus besar.
Tetapi dengan berjemur di pagi hari, maka risiko kanker tersebut bisa menjadi lebih rendah.
Drs. Frank dan Cedric Garland dari University of Californiatelah melakukan pengamatan bahwa pasien kanker usus besar di New York tiga kali lebih tinggi daripada di Mexico.
Selain itu, suplementasi vitamin D terbukti dapat menurunkan risiko pengembangan segala bentuk kanker hingga 60%. (C)
Reporter: Fitrah Nugraha
Editor: Haerani Hambali