Menikmati Kapusu Nosu, Makanan Khas Wakatobi dan Cara Pembuatannya
Reporter Wakatobi
Kamis, 16 Januari 2025 / 7:22 pm
WAKATOBI, TELISIK.ID – Kapusu nosu adalah makanan khas Wakatobi, Sulawesi Tenggara, yang terbuat dari jagung tua dan santan kelapa. Makanan ini memiliki tekstur mirip bubur jagung, namun rasanya cenderung gurih dan creamy.
Kapusu nosu sering dijadikan pengganti nasi dan biasanya disantap bersama ikan goreng, parende, atau lauk lainnya.
Salfia, petani di Kaledupa, mengungkapkan bahwa pada musim jagung, banyak petani yang membiarkan jagung tumbuh hingga tua sebelum dipanen, baik untuk stok bibit maupun untuk membuat kapusu nosu, kandole, dan berbagai jenis makanan lainnya.
"Jagung yang sudah tua biasanya digunakan untuk membuat Kapusu Nosu karena rasanya lebih nikmat," kata Salfia, Kamis (16/1/2025).
Baca Juga: Dua Kuliner Khas Daerah Tanah Air Masuk Daftar Makanan Terburuk di Dunia 2025
Berikut adalah bahan-bahan dan cara membuat kapusu nosu:
Bahan:
- 300 ml air
- 750 ml santan kelapa
- 1 kg jagung tua
- 1 sdm gula
- 1 sdt garam
Cara membuat:
Tumbuk jagung tua hingga agak hancur.
Rebus air hingga mendidih, lalu masukkan jagung tua yang sudah ditumbuk hingga matang.
Setelah jagung matang, tuang santan, masukkan gula dan garam. Aduk rata, lalu masak hingga jagung empuk dan kuah mengental. Angkat dan sajikan.
Baca Juga: Mengenal Kasoami: Makanan Khas Wakatobi dan Cara Membuatnya
"Kapusu Nosu juga bisa ditambahkan kacang merah, yang membuat rasanya lebih nikmat, sekaligus menambah kandungan protein, vitamin, dan mineral," ujar Bahua, salah seorang warga Kaledupa.
Kapusu mosu memiliki rasa yang cenderung hambar, sehingga banyak yang menjadikannya sebagai pengganti nasi dan menikmatinya dengan ikan parende. Namun, tak jarang pula yang menikmati Kapusu Nosu tanpa lauk.
"Kapusu nosu cocok dimakan dengan lauk apapun, tapi beberapa orang lebih suka menikmatinya tanpa lauk," ujar Lisa, warga lainnya.
Dengan rasanya yang khas dan cara pembuatan yang sederhana, kapusu nosu menjadi salah satu sajian yang sangat digemari di Wakatobi, baik sebagai hidangan utama maupun pendamping lauk. (A)
Penulis: Wa Ode Hesti
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS