10 Kelompok Orang Rentan Terinfeksi Virus Mpox atau Cacar Monyet
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Jumat, 06 September 2024
0 dilihat
Gejala utama mpox adalah munculnya ruam yang kemudian berkembang menjadi bintik merah, lecet, dan akhirnya menjadi luka. Foto: Repro Jawapos.com
" Cacar monyet atau Mpox menular melalui kontak erat, sentuhan kulit, hubungan seksual, hingga cairan droplet. Virus ini dapat menyebar dengan mudah terutama di kalangan orang-orang yang memiliki kontak dekat dengan penderita "
JAKARTA, TELISIK.ID - Penularan wabah cacar monyet atau Mpox semakin mengkhawatirkan. Pada 14 Agustus 2024, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan keadaan darurat internasional terkait Mpox. Hingga kini, lonjakan kasus varian terbaru Mpox, Clade IB, di Republik Demokratik Kongo, menjadi perhatian.
Cacar monyet atau Mpox menular melalui kontak erat, sentuhan kulit, hubungan seksual, hingga cairan droplet. Virus ini dapat menyebar dengan mudah terutama di kalangan orang-orang yang memiliki kontak dekat dengan penderita.
Oleh karena itu, ada beberapa kelompok orang yang lebih rentan terinfeksi virus ini dibandingkan yang lain. Orang-orang ini harus lebih waspada dan menjaga kesehatan mereka dengan lebih ketat.
Telisikers, berdasarkan informasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), dikutip Jumat (6/9/2024), terdapat 10 kelompok yang paling berisiko tertular cacar monyet.
1. Lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL)
Kelompok ini menjadi salah satu yang paling berisiko tertular virus Mpox. Hubungan seksual yang melibatkan kontak langsung dengan kulit atau cairan tubuh yang terinfeksi menjadi jalur utama penularan.
2. Individu yang sering berganti pasangan seks
Orang yang sering berganti pasangan seksual juga termasuk dalam kelompok rentan. Risiko terpapar virus meningkat seiring dengan banyaknya kontak seksual yang dilakukan.
3. Orang yang memiliki riwayat kontak dengan penderita Mpox dalam dua pekan terakhir
Individu yang berhubungan dekat atau tinggal dengan penderita Mpox dalam kurun waktu dua pekan terakhir, juga termasuk dalam kelompok berisiko. Kontak dekat, seperti memegang barang-barang pribadi penderita, dapat menjadi media penularan.
Baca Juga: Cacar Monyet/Mpox jadi Wabah Dunia, Begini Ciri-Ciri dan Gejalanya
4. Anak-anak, termasuk bayi baru lahir dan berusia di bawah lima tahun
Anak-anak, terutama yang masih bayi atau balita, memiliki sistem imun yang belum sempurna. Hal ini membuat mereka lebih rentan terinfeksi virus Mpox. Orang tua perlu memberikan perhatian ekstra pada kebersihan dan kesehatan anak-anak mereka.
5. Tenaga kesehatan yang menangani pasien Mpox
Tenaga kesehatan yang merawat pasien Mpox berisiko tertular melalui kontak langsung dengan pasien atau benda-benda yang terkontaminasi. Oleh karena itu, mereka harus mematuhi protokol kesehatan dengan ketat.
6. Petugas laboratorium pemeriksa spesimen Mpox
Petugas laboratorium yang menangani sampel spesimen pasien Mpox juga berisiko tinggi terpapar virus. Langkah-langkah pencegahan yang ketat harus diambil untuk melindungi mereka dari infeksi.
7. Orang dengan gangguan kekebalan tubuh atau imunitas rendah
Individu yang memiliki gangguan pada sistem kekebalan tubuh, seperti penderita HIV atau mereka yang menjalani perawatan medis tertentu, lebih rentan terinfeksi virus Mpox. Mereka perlu meminimalkan kontak dengan penderita atau situasi berisiko tinggi.
8. Lansia
Lansia, terutama yang memiliki penyakit penyerta, berada dalam kelompok rentan. Sistem kekebalan tubuh yang melemah pada usia lanjut membuat mereka lebih mudah terinfeksi.
9. Ibu hamil dan menyusui
Ibu hamil dan menyusui juga menjadi kelompok berisiko. Penularan virus kepada bayi dapat terjadi, sehingga mereka harus berhati-hati dalam menjaga kesehatan diri dan bayinya.
10. Orang yang suka mengonsumsi daging hewan liar
Kebiasaan mengonsumsi daging hewan liar yang tidak dimasak sempurna dapat menjadi jalur penularan virus Mpox. Daging yang terinfeksi dan tidak diolah dengan baik dapat menularkan virus kepada manusia.
Baca Juga: Marak Seks Bebas, Penyakit Cacar Monyet Mengintai
Dokter spesialis kulit dan kelamin, Ni Luh Putu Pitawati, menyatakan bahwa bayi, balita, ibu hamil, serta lansia adalah kelompok yang paling berisiko tertular Mpox, Berumber dari CNBC Indonesia.
Hal ini disebabkan daya tahan tubuh yang belum sempurna atau sudah melemah seiring usia. Selain itu, dr. Ni Luh juga mengingatkan bahwa konsumsi daging hewan liar yang tidak dimasak sempurna dapat meningkatkan risiko infeksi.
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Indonesia (Kemenkes RI) telah menyusun langkah pencegahan dan mitigasi terkait penyebaran virus Mpox. Menurut dr. Prima Yosephine, Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes RI, pemerintah akan memberikan vaksin Mpox kepada lima kelompok prioritas, yaitu lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki, individu yang sering berganti pasangan seks, orang yang memiliki riwayat kontak dengan penderita Mpox, tenaga kesehatan, dan petugas laboratorium.
Dr. Prima menegaskan bahwa saat ini anak-anak belum termasuk kelompok yang menjadi prioritas penerima vaksin Mpox. Namun, petugas kesehatan yang menangani pasien Mpox akan mendapatkan vaksin untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut di fasilitas kesehatan.
Menurut WHO, varian terbaru Mpox, Clade IB, sangat berbahaya karena memiliki potensi penyebaran yang lebih luas di berbagai kelompok usia, termasuk anak-anak. Tujuh negara sudah melaporkan kasus varian ini, yaitu Republik Demokratik Kongo, Swedia, Thailand, Burundi, Kenya, Rwanda, dan Uganda. Varian ini juga memiliki tingkat penularan yang lebih cepat dan lebih sulit dikendalikan. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS