2020, RSUD Konawe Menuju Green Hospital dan Pelayanan Publik Terbaik

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Minggu, 03 Mei 2020
0 dilihat
2020, RSUD Konawe Menuju Green Hospital dan Pelayanan Publik Terbaik
Tampak depan BLUD RSUD Konawe. Foto: Ist.

" Karena ada pandemi ini, maka kita tunda dulu, tapi tetap akan kita jalankan. Saat ini kita fokus ke pandemi COVID-19, dan semoga pandemi ini cepat selesai agar kita bisa kembali fokus mengejar target. "

KONAWE, TELISIK.ID – Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Konawe, saat ini sedang berbenah untuk mewujudkan green hospital dan berupaya meningkatkan pelayanan publiknya.

Kepala Unit Humas BLUD RSUD Konawe, Beni Harman, S.Kom mengatakan, kedua target tersebut yakni green hospital dan peningkatan pelayanan publik ini, merupakan bagian dari target yang ingin dicapai di tahun 2020 ini.

Ia menambahkan, untuk pelayanan publik ini pihaknya menargetkan meraih nilai A+ yang sebelumnya hanya nilai C plus pada tahun lalu.

Nilai A+ tersebut diyakininya dapat tercapai, sebab saat ini RSUD Konawe memiliki sarana dan prasarana yang memadai.

Hanya memang, kata dia, saat pengiriman dokumennya sedikit mengalami kendala, mengingat saat ini sedang ada pandemi COVID-19 yang banyak menghambat aktivitas masyarakat.

Meski demikian, tambah dia, pihaknya akan tetap upayakan agar bisa dapat A+ itu. Apalagi sejauh ini sudah disusun rancangannya, termasuk pertemuan dengan berbagai pihak mulai dari Pemda, lintas sektor dan LSM serta tokoh masyarakat.

Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa (tengah), saat mendampingi Tim Surveyor dari KARS dalam pembukaan survey akreditasi.Foto: Ist.

Termasuk berbenah untuk menuju target green hospital juga ikut sedikit terhambat.

"Karena ada pandemi ini, maka kita tunda dulu, tapi tetap akan kita jalankan. Saat ini kita fokus ke pademi COVID-19, dan semoga pandemi ini cepat selesai agar kita bisa kembali fokus mengejar target," katanya, Sabtu (2/4/2020).

Sebelumnya, Kepala Seksi (Kasi) Penyusunan Program Monitoring dan Evaluasi BLUD RSUD Konawe, Armia Rahayu.S.Kep. Ns. MM mengungkapkan, sejak meraih predikat Bintang 5 pada bulan Juni 2019 lalu, pihaknya terus berbenah diri.

Dimana, kata dia, bagaimana RSUD ini bisa memberikan konsep baru dalam perancangan dan manajemen rumah sakit, dengan mengorientasikan rumah sakit sebagai bangunan yang berwawasan lingkungan dan jawaban atas tuntutan kebutuhan pelayanan.

"Rumah sakit yang diikutikan penilaian green hospital itu syaratnya hanya rumah sakit yang sudah meraih gelar paripurna, dan RSUD Konawe salah satunya," ungkapnya belum lama ini.

Untuk green hospital ini pihaknya sedang melakukan penataan lingkungan, membuat kawasan hijau dan juga meminimalkan penggunaan kertas. Bahkan berupaya mengurangi penggunaan bahan plastik, serta perbaikan taman dan limbah. Intinya yang berhubungan dengan lingkungan.

Baca juga:  Menuju Daerah Maju dan Mandiri, Pemkab Konawe Bantu Pelaku Budidaya Ikan

Meskipun memang anggaran perawatan lingkungan setiap tahun ada, tetapi hanya karena RSUD Konawe baru pindah di rumah sakit baru, maka ada beberpa yang harus dibenahi untuk penganggarannya, termasuk penataan taman yang akan dibuatkan taman hidroponik dan taman toga.

Sedangkan untuk pelayanan publik, ia melanjutkan, pihaknya akan merancang bagaimana mencapai sistem pelayanan publik yang dapat meningkatkan kepuasan pasien, pengunjung dan peningkatan indeks kepuasan masyarakat itu terhadap rumah sakit itu sendiri, yaitu dengan membuka pengaduan yang bisa langsung ke Humas rumah sakit atau pengaduan lewat online yang disertakan nomor-nomor bagian pengaduan yang dapat dihubungi.

“Kita ingin pelayanan bisa tepat dan cepat agar tidak ada lagi keluhan masyarakat.Jadi kalau ada keluhan bisa menyampaikan di tempat pengaduan itu. Dimana, ada 21 unit pelayanan yang menjadi standar pelayanan minimal dari standar Kementerian Kesehatan, misalnya di IGD itu minimal nol menit pasien harus mendapatkan pelayanan, jadi dokter-dokter harus sudah standby di tempat kerjanya,” ujarnya.

Apalagi, RSUD Konawe juga sudah menjadi rumah sakit rujukan regional di wilayah Sultra seperti Rumah Sakit Abunawas, RSUD Kolaka, Baubau, dan RS Konawe sendiri yang kesemuanya ada SK dari gubernur.

Sehingga, lanjut dia, beberapa kabupaten bisa merujuk ke RSUD Konawe, ketika di rumah sakit lain tidak ada dokter spesialisnya, seperti spesial kandungannya, bedah tulang, bedah mulut dan sebagainya.

Suasana hangat seluruh tenaga medis dan staf  BLUD RSUD Konawe. Foto: Ist.

Meskipun RS Konawe ini pelayanan publiknya masih tipe C, tetapi sudah bisa menerima rujukan dari rumah sakit sekitar yang mungkin menganggap pelayanan di sini lebih dari mereka. Termasuk setelah meraih Bintang 5 atau terakreditasi paripurna sudah ada, maka beberapa rumah sakit ada yang datang untuk melakukan studi banding, seperti dari Rumah Sakit Muna, Bombana, Konawe Kepulauan dan Buton Utara.

“Sejak menjadi rumah sakit rujukan, kita sudah menerima pasien rujukan dari Rumah Sakit Kolaka Timur, Muna, Konawe Utara, Konawe Selatan dan bahkan ada dari Baubau yang dirujuk untuk mendapatkan pelayanan bedah mulut,” pungkasnya.

Hingga saat ini SDM RSU Konawe sekitar 609 orang, yang terdiri dari dokter spesialis 22 orang dan profesi lainnya seperti apoteker, nurs, konseling, elektromedik, analis, perawat D3, administrasi hingga beberapa staf tingkat SMA-SMP dan jenis pendidikan lainnya.

Untuk diketahui, BLUD RSUD Konawe yang berada di bawah kepemimpinan dr. H.M Agus S. Lahida ini, telah meraih akreditasi tingkat paripurna alias Bintang 5 versi standar Akreditasi Rumah Sakit (SNARS)  edisi satu 2018, oleh Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) pada 30 Juni 2019 lalu, dan diresmikan langsung oleh Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati.

Sebelum meraih akreditasi tingkat paripurna, RSUD Konawe pada 2018 lalu masih berada di gedung lama yang terlihat semrawut. Namun sejak menjadi gedung yang megah berlantai tiga dan meraih paripurna, maka RSUD ini menjadi salah satu rujukan rumah sakit yang ada di Sultra.

Akreditasi yang diraih Konawe ini merupakan versi akreditasi terbaru yang memiliki 16 Bab penilaian, dengan 338 standar penilaian dan 1354 elemen penilaian. Dan untuk meraih akreditasi ini RSUD harus meraih nilai rata-rata 80 persen ke atas di tiap bab penilaian sebagai syarat untuk bisa paripurna.

Akreditasi paripurna bintang 5 yang diraih BLUD RSUD Konawe akan berlangsung hingga 2022 mendatang, namun tetap dilakukan survei tiap tahunnya sebelum akhirnya dilakukan proses reakreditasi. Sedangkan untuk tahun 2020 ini survei evaluasi tersebut bakal dilakukan pada bulan Juni mendatang.

Olehnya itu, ia menambahkan, untuk mempertahankan akreditasi paripurna tersebut, RSUD Konawe terus melakukan monitoring dan evaluasi agar standar penilaiannya tidak turun, tetapi diharapkan mengalami peningkatan nilai. (adv)

Reporter: Fitrah Nugraha

Editor: Rani

Baca Juga