21 Pekerja Tambang Diduga Masuk Bombana Secara Ilegal

Hir Abrianto, telisik indonesia
Selasa, 12 Mei 2020
0 dilihat
21 Pekerja Tambang Diduga Masuk Bombana Secara Ilegal
Pekerja tambang tiba dengan mengendari mobil sebelum dipulangkan kedaerah asalnya. Foto: Hir/Telisik

" Tidak ada pemberitahuan sama sekali kepada kami. Mestinya pihak perusahaan tersebut melakukan koordinasi, apalagi sampai datangkan orang dari luar daerah seperti ini. "

BOMBANA, TELISIK. ID - Selain diusir warga, 21 tenaga kerja PT. Tekonindo, Kabaena Selatan masuk tanpa sepengetahuan Pemerintah Daerah, Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Nakertrans) Kabupaten Bombana.

Kepala Dinas Nakertrans Bombana, Muhammad Subur menyesalkan tindakan  PT. Tekonindo yang tidak kooperatif terhadap aturan di masa pandemi COVID-19.

Subur mengaku, mengetahui informasi bahwa ada pekerja tambang yang masuk dan tiba di Pulau Kabaena, setelah beredar perbincangan di media sosial.

Baca juga: Detik-detik Pesawat Jatuh di Danau Sentani

"Tidak ada pemberitahuan sama sekali kepada kami. Mestinya pihak perusahaan tersebut melakukan koordinasi, apalagi sampai datangkan orang dari luar daerah seperti ini," ucap Mantan Direktur Inspektorat Kab. Bombana itu, Selasa (12/5/2020).

Menurutnya, meskipun mereka yang berasal dari zona merah masuk dengan kelengkapan surat sehat dan surat jalan, pihak perusahaan juga kata  Subur perlu memberikan informasi jauh sebelum tiba di tempat tujuan.

Ditanya soal pengusiran yang dilakukan oleh warga setempat serta Satgas terhadap 21 tenaga kerja tambang itu, Muhamad Subur tak menyalahkan tindakan tersebut.

Baca juga: Paket Komplit Sembako di Kendari Dijual Rp 5.000

Dia menambahkan, seharusnya dalam menyiapkan lokasi karantina, pihak perusahaan harus berkoordinasi sehingga lokasi karantina berada jauh dari pemukiman warga.

"Mereka ini datang untuk kerja di perusahaan yang lokasinya berada di wilayah Kecamatan Kabaena Selatan, sementara tempat yang rencana digunakan sebagai ruang karantina adalah di tengah pemukiman warga di kecamatan lain, ini yang salah. Harusnya Perusahaan siapkan ruang karantina sendiri di perusahaan, jangan lagi bikin kepanikan warga sekitar," tambahnya.

Reporter: Hir

Editor: Sumarlin

Baca Juga