4 Nama Calon Gubernur Sulawesi Tenggara Mengerucut Jelang Pilkada 2024

Erni Yanti, telisik indonesia
Selasa, 25 Juni 2024
0 dilihat
4 Nama Calon Gubernur Sulawesi Tenggara Mengerucut Jelang Pilkada 2024
4 nama calon Gubernur Sulawesi Tenggara mengerucut ke Ruksamin, Lukman Abunawas, Tina Nur Alam dan Andi Sumangerukka. Foto: Kolase

" Sejumlah nama calon Gubernur Sulawesi Tenggara mengerucut menjelang Pilkada 2024. Adapun empat nama itu adalah Ruksamin, Lukman Abunawas, Tina Nur Alam dan Andi Sumangerukka "

KENDARI, TELISIK.ID - Sejumlah nama calon Gubernur Sulawesi Tenggara mengerucut menjelang Pilkada 2024. Adapun empat nama itu adalah Ruksamin, Lukman Abunawas, Tina Nur Alam dan Andi Sumangerukka.

Hal itu disampaikan Ketua The Haluoleo Institute, Naslim Sarlito. Ia menyampaikan, nama calon mengerucut menjadi 4 yakni Ruksamin, Lukman Abunawas, Tina Nur Alam dan Andi Sumangerukka.

Menurutnya, saat ini hanya 4 nama tersebut yang levelnya menjadi 01 di Sulawesi Tenggara, dengan memperlihatkan determinasi komunikasi dan lobi yang dibangun.

Dari 4 nama itu, belum nampak calon dari kepulauan untuk menjadi 01 menuju Pilkada 2024. Namun di sisi lain, kepulauan akan menjadi penentu pasangan calon dan basis suara.

"Dari kepulauan ada Hugua, Amirul Tamim, Ridwan Bae, La Ode Ida, gelagatnya tokoh kita di kepulauan ini, level saat ini baru pada 02 tapi dalam konteks pertarungan ini tidak bisa dilupakan peran suara masyarakat kepulauan," kata Naslim.

Baca Juga: Membaca Kekuatan Ir Hugua dan Dr Bahtiar di Pilgub Sulawesi Tenggara 2024

Hal ini menurutnya membuka peluang bagi kepulauan sebagai penentu pasangan calon dan basis suara terbesar. Karena jika melihat 4 calon dengan basis daratan semua, kepulauan menjadi kunci menuju Pilkada 2024.

"Para calon akan berebut tempat-tempat yang basis suaranya besar, dengan pola-pola pendekatan meskipun tidak memiliki kultur kepemimpinan dengan basis massa yang besar namun pengaruh tokoh akan mempengaruhi sentimen," ungkapnya.

Ia menilai skema politik Sultra saat ini, 02 dari kepulauan menjadi kunci basis suara, karena sampai saat ini belum ada yang mengambil pasangan sesama daratan. Selain itu kata Naslim, jika sesama daratan, sentimen akan kecil karena kultur dan kebudayaan masyarakat di Sulawesi Tenggara berbicara keterwakilan baik daratan maupun kepulauan.

"Saat ini kita melihat siapa yang punya pasangan. Para calon baru menggembar-gemborkan menyatakan diri maju pilkada, namun belum ada yang punya pasangan. Tentu kita akan menunggu dan melihat. Yang pertama, ukurannya, siapa yang mendapatkan rekomendasi partai, dan siapa yang mendapatkan pasangan paling tepat," katanya.

Para calon masih pada tahapan surat tugas. Ada juga yang mendapat rekomendasi partai namun belum memiliki pasangan calon. Salah satunya Tina Nur Alam, mendapatkan rekomendasi dari Partai NasDem dan PKS, namun pasangan wakilnya belum ditentukan. Lukman Abunawas di PDIP, Ruksamin dan Andi Sumangerukka, baru mendapatkan surat tugas.

Baca Juga: PKS Beri Rekomendasi Tina Nur Alam Sebagai Bacalon Gubernur Sulawesi Tenggara 2024-2029

Sementara Tina Nur Alam sudah mengantongi beberapa nama calon wakil, namun belum dibeberkan kepada publik siapa yang akan menjadi pasangannya.

"Yang sudah keluarkan rekomendasi dua partai, NasDem dan PKS. Nanti selanjutnya ada partai lain tapi saya masih tutup," kata Tina Nur Alam usai diberi rekomendasi oleh PKS beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, Ketua DPW PKS Yaudu Salam Ajo mengusulkan Tina Nur Alam sebagai bakal calon Gubernur Sulawesi Tenggara, setelah melalui komunikasi yang panjang. Termasuk merekomendasikan calon wakilnya.

Baca Juga: Membaca Kekuatan Ir Hugua dan Dr Bahtiar di Pilgub Sulawesi Tenggara 2024

Kata Yaudu, usulan wakil tersebut tentu melalui opsi-opsi dan pertimbangan kedaerahan, yang kemudian bakal diajukan ke DPP.

"Di dalam usulan PKS memang kita mengajukan wakil tapi ini tentu sangat kondisional, sekarang yang kita coba diskusikan tinggal wakilnya, semua tergantung komunikasi," ungkapnya.

Sementara untuk elektabilitas dan popularitas keempat calon besar belum bisa ditentukan karena belum ada hasil survei yang menjadi rujukan dan masih menunggu hasil survei terbaru. Saat ini elektabilitas masih pada individual, belum pada pasangan calon. (A)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga