415 Anak di Kota Kendari Mengidap Stunting, Intervensi Belum Tepat Sasaran?

Sumarlin, telisik indonesia
Kamis, 23 November 2023
0 dilihat
415 Anak di Kota Kendari Mengidap Stunting, Intervensi Belum Tepat Sasaran?
Asisten II Pemkot Kendari memimpin rapat evaluasi percepatan penanganan stunting di Kota Kendari. Foto: Sumarlin/Telisik

" Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, melakukan evaluasi penanganan stunting yang telah dilakukan tim percepatan penanganan stunting "

KENDARI, TELISIK.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, melakukan evaluasi penanganan stunting yang telah dilakukan tim percepatan penanganan stunting.

Berdasarkan data Aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (e-PPGBM) bulan Agustus 2023 menyebutkan, penderita stunting di Kota Kendari mencapai 415 anak, tersebar di sejumlah kecamatan.

Asisten II Pemkot Kendari, Jahudding menjelaskan, rapat evaluasi ini digelar untuk melihat perkembangan kegiatan yang telah dilakukan OPD lintas sektor dalam melakukan percepatan penanganan stunting. Termasuk melihat apakah ada kendala yang dihadapi serta solusi yang diberikan sebagai pemecahan masalah.

Baca Juga: Pemilik RM Kampoeng Mangrove Ngaku hanya Terima Surat Pemutusan Listrik, Bangunan Malah Dibongkar

"Contohnya tadi, kita akui bahwa teman-teman OPD sudah secara masif melakukan intervensi baik sensitif maupun spesifik kepada masyarakat, tetapi penajaman terhadap sasaran  itu masih dalam tanda kutip," ungkap Asisten II.

Mantan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) ini berharap, kegiatan yang dilakukan OPD harus mengarah pada masyarakat yang berisiko dan terkena stunting. Ini dilakukan agar penurunan angka stunting di kota Kendari bisa dilakukan sesuai target yang telah ditetapkan.

Sedangkan untuk program gerakan orang tua asuh yang juga melibatkan stakeholder, mantan Kabag Umum Kota Kendari ini mengaku, perlu ada tindak lanjut tentang perkembangan yang terjadi setelah ada pendampingan.

"Berdasarkan data Dinas Dalduk KB sebagai ketua tim gerakan orang tua asuh, sudah banyak memang yang dilakukan pendampingan terjadi perubahan fisik, terjadi perubahan ke arah yang lebih baik," pungkasnya.

Senada dengan itu, Kepala DP2KB Kota Kendari, Andi Dajeng mengaku, dari 105 anak di bawah 2 tahun (Baduta) dan 107 ibu hamil yang mendapat pendampingan program gerakan orang tua asuh. 75 Baduta stunting, pendampingan masih berlanjut sedangkan 30 lainnya diusulkan untuk penggantian karena kondisinya normal. Sedangkan untuk ibu hamil tersisa 1 yang masih butuh pendampingan.

"Dampak program gerakan orang tua asuh yang dilakukan pak Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari sangat signifikan terhadap baduta dan ibu hamil, sehingga kami akan usulkan untuk penggantian sasaran," ungkapnya usai rapat evaluasi.

Sementara itu, Lurah Baruga, Burhanuddin Daming, mengusulkan agar intervensi stunting yang masuk di kelurahan melibatkan pihak kelurahan dalam penentuan kegiatan, agar intervensi yang diberikan langsung menyentuh penderita stunting.

Baca Juga: Disaksikan Pj Wali Kota Kendari, Kampung Mangrove Diratakan dengan Alat Berat

Dia mencotohkan, di Kelurahan Baruga banyak warga yang bukan penderita stunting justru mendapatkan bantuan pembuatan tangki septik, meskipun dia mengakui masyarakat penderita ataupun berpotensi stunting telah memiliki tangki septik.

"Jadi untuk mencapai target jumlah unit yang turun di kelurahan, maka mau tidak mau harus disalurkan kepada masyarakat yang ada di Kelurahan Baruga agar volume itu bisa tercapai. Ke depan sebenarnya harus ada pendataan kebutuhan fisik apa yang dibutuhkan, sarana apa yang dibutuhkan rumah-rumah warga yang berpotensi stunting ini agar program tepat sasaran," pintanya.

Untuk diketahui, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 angka stunting di Kota Kendari tercatat sebesar 19,5 persen menurun dari tahun 2021 lalu sebesar 24 persen. (A)

Penulis: Sumarlin

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga