Doa Buka Puasa Sesuai Tuntunan Rasulullah SAW

Haidir Muhari, telisik indonesia
Minggu, 26 April 2020
0 dilihat
Doa Buka Puasa Sesuai Tuntunan Rasulullah SAW
Ilustrasi buka puasa. Sumber: Repro motherandbaby.co.id

" Lalu bagaimana doa buka puasa yang sahih sesuai tuntunan Rasulullah SAW? Untuk itu telisik.id menyuguhkannya spesial untuk anda sekalian. "

KENDARI, TELISIK.ID - Buka puasa sangat dinantikan oleh mereka yang berpuasa. Ekspresi kegembiraan penuh syukur nampak di wajah orang-orang yang berpuasa. Rutinitas menjelang magrib terfokus pada persiapan berbuka.

Memang hal demikian itu telah disabdakan oleh Rasulullah Muhammad SAW dalam hadis yang artinya “Bagi orang berpuasa ada dua kebahagiaan: yaitu kebahagiaan ketika berbuka, dan ketika berjumpa Rabbnya bahagia karena puasanya”, (HR. Al-Bukhari Muslim).

Berbuka merupakan rangkaian dari puasa, yang merupakan ibadah. Rasulullah mengamanatkan dalam hadis agar menyegerakan berbuka. Seperti disebutkan dalam hadis yang artinya: “Dari Sahl bin Sa‘ad, Rasulullah saw bersabda: Orang akan selalu baik (sehat) apabila menyegerakan berbuka.” (HR. Muttafaq ‘Alaih).

Berbuka puasa sesuai tuntunan mesti disegerakan, berbeda dengan sahur. Sahur menurut hadis Rasulullah SAW lebih utama diakhirkan. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad yang artinya “Dari Abu Dzarr (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Umatku senantiasa dalam keadaan baik selama mereka menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur”.

Baca juga: Tuntunan Salat Tarawih Lengkap

Lalu bagaimana doa buka puasa yang sahih sesuai tuntunan Rasulullah SAW? Untuk itu telisik.id menyuguhkannya spesial untuk anda sekalian.

1. Pilihan Pertama

Dalam buku Tuntunan Ibadah pada Bulan Ramadhan yang disusun oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah halaman (2020: 32) adalah bacaan Dzahabazh-zhama’u wabtallatil-‘uruqu wa tsabatal-ajru insya Allah (hilanglah rasa haus dan basahlah urat-urat (badan) dan insya Allah mendapatkan pahala).

Hal itu merujuk hadis Rasulullah SAW dari Ibnu Umar RA yang artinya, "Apabila Rasulullah SAW berbuka, beliau berdoa: Dzahabazh-zhama’u wabtallatil-‘uruqu wa tsabatal-ajru insya Allah”, (HR. Abu Dawud).

Dilansir dari tarjih.or.id doa tersebut dibaca usai berbuka. Merujuk kepada kitab al-Fiqh ‘ala al-Madzahib al-‘Arba’ah Juz III bab Ma yustahabbu li as-Shoim, karangan Abdurrahman al-Jaziri. Tarjih.or.id tidak menyalahkan bagi yang membaca doa itu sebelum berbuka dengan alasan kata kerja lampau dalam penafsiran tidak mutlak selalu diartikan 'telah'.

Baca juga: Ini Manfaat Konsumsi Kurma Saat Berbuka Puasa

2. Pilihan Kedua

Selain bacaan tersebut Ma'ruf Khozin dalam Buku Saku Sukses Ibadah Ramadhan yang diterbitkan atas kerja sama Aswaja NU Center PWNU Jatim dan Pengurus Pusat Lajnah Ta'lif wan Nasyr Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) (2017:22) menuliskan ada doa selain seperti redaksi di atas yaitu: Allahumma laka shumtu wa'ala rizqika afthartu (Tuhanku, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki Mu aku berbuka).

Hal ini merujuk kepada hadis Nabi yang artinya,  "Telah sampai kepada Muadz bin Zuhrah bahwa jika Nabi berbuka maka berdoa: “Allahumma laka shumtu wa'ala rizqika afthortu” (HR Abu Dawud).

Penulis buku membantah bahwa doa tersebut dha'if karena memiliki banyak jalur. Ia menyebutkan dua yaitu (1) riwayat Thabrani di kitab Mu’jam Ausath, di dalamnya ada perawi Dawud bin Zabarqan, ia dha’if (2) riwayat Thabrani dalam Mu’jam Kabir, di dalamnya ada perawi Abdul Malik bin Harun, ia dha’if (Majma’ Az-Zawaid 3/204).

Kembali ke anda mau memakai doa yang mana. Yusuf S.PdI, M.PdI, Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Kendari memaparkan, "Bila ada doa yang lain selagi memiliki dalil yang sahih silahkan saja, karena doa memang banyak sumbernya. Wallahu a'lam".

Reporter: Idi

Editor: Rani

Artikel Terkait
Baca Juga