Ali Mazi Nyanyi Bersama Siswa dan Guru SMA di Ujung Bendera Merah Putih 17 km

Ahmad Badaruddin, telisik indonesia
Selasa, 15 Agustus 2023
0 dilihat
Ali Mazi Nyanyi Bersama Siswa dan Guru SMA di Ujung Bendera Merah Putih 17 km
Ali Mazi dan siswa SMAN yang berada di ujung bendera merah putih sepanjang 17 Km. Foto: Ahmad Badaruddin/Telisik

" Ada yang berbeda pada HUT ke-78 RI di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, yang mana sejak Selasa (15/8/2023) pagi, ribuan siswa berseragam putih abu-abu memenuhi jalanan Kota Kendari "

KENDARI, TELISIK.ID - Ada yang berbeda pada HUT ke-78 RI di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, yang mana sejak Selasa (15/8/2023) pagi, ribuan siswa berseragam putih abu-abu memenuhi jalanan Kota Kendari.

Ribuan siswa tersebut berasal dari berbagai SMA sederajat di Kota Kendari dan 3 SMA sederajat dari Kabupaten Konawe Selatan, berkumpul di pinggir jalan sepanjang Kota Kendari hingga Konawe Selatan guna satu tujuan, yakni mengibarkan bendera merah putih sepanjang 17 Km.

Terpantau sejak pukul 07.00 Wita, ribuan siswa yang membentangkan bendera kehormatan tersebut berbaris rapi mulai dari depan Masjid Al Madani, Benu-benua kemudian melewati Jalan By Pass Laode Hadi menuju ke pasar Baru. Lalu ke arah Lepo-Lepo hingga melewati Kantor Mako Brimob, tepatnya di Jalan Mayjen Katamso hingga berakhir ke arah Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, tepatnya berada di SMAN 8 Konawe Selatan.

Bendera sepanjang 17 Km tersebut dijahit oleh siswa SMK se-Sulawesi Tenggara, di mana sekolah yang terlibat di antaranya SMK 3 Baubau, SMK 3 Raha, SMK 3 dan 4 Kendari, SMK 1 Kolaka, SMK 1 dan 4 Unaaha.

Baca Juga: Meriahkan HUT ke-78 RI, 17.000 Meter Bendera Merah Putih Dibentang Ribuan Siswa SMA dan SMK di Kendari-Konawe Selatan

Pengibaran bendera tersebut dilakukan sejak pukul 07.00 Wita hingga 11.00 Wita. Dalam jangka waktu tersebut, ribuan siswa tadi berdiri memegang dengan bangga jahitan bendera merah putih sembari melawan panas terik matahari, rasa lapar dan dahaga yang menyerang mereka.

Ketua OSIS SMAN 8 Konawe Selatan, Muhammad Muflih Al Giffary bercerita, tentang bagaimana ia dan teman-temannya mengibarkan bendera selama kurang lebih 5 jam. 

Keringat terlihat membasahi wajah hingga tubuhnya. Pakaiannya tampak basah dengan keringat serta wajahnya tampak kusam dan lelah. Namun, ia mengaku segala hal yang mengganggu tersebut tak menghentikan rasa bangganya ketika memegang bagian dari bendera sepanjang 17 Km tersebut.

Selain para siswa, terlihat juga kepala sekolah, guru, hingga staf sekolah se-Kota Kendari dan dibantu oleh siswa dari SMAN 2 Konawe Selatan, SMAN 8 Konawe Selatan, dan SMA Keberkatan Olahraga. Sebagai mana yang dipaparkan oleh La Ode Sanando, Kepala Sekolah SMAN 8 Konawe Selatan.

"Kami diberi tugas untuk 3 sekolah yang berada di perbatasan Kota Kendari dan Konawe Selatan, untuk membantu parade pengibaran bendera merah putih sepanjang 17 Km," jelasnya sembari membasuh peluh keringat di pelipisnya.

Selain siswa yang mengibarkan bendera merah putih sepanjang 17 Km tersebut, terlihat juga marching band dari 12 drum band yang berasal dari Kota Kendari dan 7 drum band asal Kabupaten Konawe Selatan.

Para pemain marching band tersebut memainkan berbagai instrumen alat musik khas marching setiap kali rombongan kendaraan melewati mereka. Seperti para siswa yang mengibarkan bendera, para pemain marching band juga telah bersiap diri sejak pukul 07.00 Wita, bahkan menurut pengakuan Marhan, pemain marching band dari SMAN 7 Konawe Selatan.

Siswa dengan perawakan kurus dengan kulitnya yang agak gelap tersebut, merupakan pemain terompet untuk marching band timnya. Kepada Telisik.id, Marhan bercerita, dia dan timnya telah bersiap-bersiap sejak pukul 06.30 Wita dari sekolahnya. 

Baca Juga: Dibentangkan Besok, Ini Lokasi Pengibaran Bendera 17 Km Karya Siswa SMK se-Sulawesi Tenggara

Sejak pukul 06.30 Wita, hingga siang hari terik, Marhan dan tim marching bandnya tak henti-hentinya memainkan alat musik, tiap kali rombongan kendaraan melewati mereka.

Segala jerih payah para siswa-siswi maupun pemain marching band tersebut terbalas tuntas ketika Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi dan rombongan melewati mereka. Para siswa tampak heboh sembari melambaikan tangan kepada mobil yang dikendarai oleh orang nomor satu se-Sulawesi Tenggara tersebut.

Para siswa dan guru tampak lebih bersemangat ketika Ali Mazi turun di ujung bendera 17 Km tersebut, tepatnya di Jalan Poros Baruga-Punggaluku. Para siswa dan guru tersebut berkesempatan berfoto bersama Gubernur Sulawesi Tenggara dan bersalaman langsung dengannya.

Kehebohan tidak berhenti di situ saja, Ali Mazi dan para siswa tersebut bekumpul bernyanyi bersama lagu kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus, dan ditutup dengan teriakan merdeka dari Ali Mazi dan para siswa serta guru-guru. Kegiatan kemudian jadi penutup yang baik dari rangkaian kegiatan pengibaran bendera merah putih sepanjang 17 Km tersebut. (A)

Penulis: Ahmad Badaruddin 

Editor: Kardin 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga