Anak Perempuannya jadi Tersangka Usai Terima Video Syur Anak Pejabat, Ayah Minta Tolong Prabowo

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Selasa, 12 November 2024
0 dilihat
Anak Perempuannya jadi Tersangka Usai Terima Video Syur Anak Pejabat, Ayah Minta Tolong Prabowo
Tangis ayah minta keadilan, anak jadi tersangka video tak senonoh. Foto: Instagram @lambeturah

" Seorang remaja perempuan berusia 14 tahun, yang hanya menerima video tak senonoh dari temannya yang berinisial MRST, kini ditetapkan sebagai tersangka. MRST diketahui adalah anak seorang pejabat di Kadin Padang Sidempuan, Sumatra Utara "

MEDAN, TELISIK.ID - Seorang remaja perempuan berusia 14 tahun, yang hanya menerima video tak senonoh dari temannya yang berinisial MRST, kini ditetapkan sebagai tersangka. MRST diketahui adalah anak seorang pejabat di Kadin Padang Sidempuan, Sumatra Utara.

Dalam video yang belakangan beredar luas, sang ayah terlihat memohon pertolongan kepada Presiden Prabowo Subianto, menceritakan kisah pilu yang menimpa putrinya yang menjadi tersangka akibat menerima video tak senonoh.

Sang ayah, Tupal Sabar Pardede, mengungkapkan bahwa putrinya sama sekali tidak menyebarkan video tersebut, melainkan hanya menerimanya.

“Mohon diperhatikan keadilan hukum bagi anak saya ini yang menerima video po*** dari anak seorang Kadin Padang Sidempuan, sehingga anak saya dibuat jadi tersangka,” keluh Tupal, seperti dikutip dari tribunnews.com, Selasa (12/11/2024).

Baca Juga: Viral Anak Saling Ejek, Pria Paksa Siswa Sujud dan Menggonggong di Sekolah

Ia merasa tidak terima anaknya yang masih di bawah umur itu diperlakukan sebagai tersangka dalam kasus ini, yang menurutnya merupakan jebakan yang dipicu oleh kesalahan anak pejabat tersebut.

Tupal juga menambahkan bahwa anaknya yang berusia 14 tahun itu tidak mengerti arti dari somasi yang diberikan kepadanya.

“Usianya masih 14 tahun, bantu kami pak, tiga tahun lagi kami ke mana, anak saya diberikan somasi oleh pengacara terhormat di Padang Sidempuan Dosen UMTS,” ungkap Tupal.

Ia mengharapkan agar pengacara dan pihak penegak hukum dapat bertindak adil dalam menangani kasus ini dan memberikan keadilan bagi anaknya.

Sang ayah pun menceritakan bahwa mereka sudah memiliki bukti terkait kejadian, namun bukti tersebut tidak diterima oleh pihak kepolisian, baik dari Polres maupun Polda Sumatera Utara.

“Ke mana lagi kami pergi pak, tolong pak perhatikan, tolong bantu kami pak,” ujar Tupal dengan suara memohon.

Kasus ini bermula pada April 2024, ketika korban yang masih berusia 14 tahun sempat menjalin hubungan dengan MRST. Meskipun baru beberapa hari berpacaran, MRST sudah mengajak korban untuk melakukan video call dengan konten mesum, namun ditolak oleh korban.

Karena tidak terima dengan penolakan itu, MRST kemudian mengirimkan tiga video tak senonoh melalui WhatsApp menggunakan fitur sekali lihat agar jejaknya tak dapat dilacak. Korban, yang merasa terganggu, kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada keluarga MRST.

Tupal menegaskan bahwa putrinya hanya menerima video tersebut dan tidak menyebarkannya kepada orang lain. Namun, yang terjadi justru berbalik, korban dilaporkan balik oleh keluarga MRST dengan tuduhan melakukan kejahatan pornografi.

“Malah, pihak keluarga MRST melaporkan balik korban dengan kasus kejahatan p*r no gr4fi,” ungkap Tupal.

Ia menjelaskan bahwa alasan keluarga MRST adalah bahwa korban pernah mengirim foto berpakaian seksi kepada MRST melalui WhatsApp. Namun, Tupal membantah tuduhan tersebut, menjelaskan bahwa foto tersebut sebenarnya dikirim oleh MRST dari WhatsApp korban ke ponselnya saat mereka bertemu.

Sang ayah mengungkapkan bahwa kondisi putrinya kini semakin memburuk. Remaja yang seharusnya menjalani masa-masa indah dalam kehidupannya malah harus menanggung trauma berat akibat kasus yang menimpanya.

“Putri saya kini sering menangis dan melamun, tidak tahu harus bagaimana,” kata Tupal.

Sebagai seorang ayah, Tupal merasa tidak terima anaknya yang masih belia ini justru menjadi korban dalam kasus hukum yang tidak adil. Ia memohon agar penegak hukum dapat memberikan keadilan bagi anaknya dan memastikan bahwa kasus ini ditangani dengan bijak dan adil.

Kasus ini semakin viral di media sosial setelah video ayah korban yang memohon bantuan kepada Presiden Prabowo Subianto tersebar. Banyak warganet yang merasa tergerak dan turut menyoroti ketidakadilan hukum yang terjadi dalam kasus ini.

Baca Juga: Penjelasan Lydia ONIC Video Syur Durasi Panjang, Sebut Jebakan Link Judol

Di Instagram @cacthvox, banyak komentar yang mengungkapkan rasa prihatin terhadap nasib remaja perempuan tersebut, salah satunya menyebutkan, “Miris banget jadi warga konoha, yang seharusnya dilindungi malah jadi tersangka.”

Warganet lainnya juga mengkritik peran pejabat yang terkait dengan pelaku. “Ketika jabatan merubah segalanya, semoga dapat keadilan ya dek,” komentar warganet yang merasa kasihan dengan korban.

Selain itu, beberapa warganet juga menyuarakan kekesalan mereka terhadap perlakuan hukum yang tampaknya berat sebelah. "Kok sekarang sering anak pejabat berulah dan kebal hukum," ungkap salah satu komentar.

Hingga saat ini belum ada klarifikasi resmi dari pihak terkait, telisik.id masih berupaya mengumpulkan informasi. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga