Aneh Suplai Elpiji 3 Kilogram Agen ke Pangkalan Lancar, di Tingkat Pengecer Langka

Muh. Risal H, telisik indonesia
Minggu, 30 Juli 2023
0 dilihat
Aneh Suplai Elpiji 3 Kilogram Agen ke Pangkalan Lancar, di Tingkat Pengecer Langka
Polres Konawe Utara mengamankan ratusan gas elpiji 3 kg yang diduga akan diselundupkan ke Kabupaten Morowali. Foto: tangkapan layar

" Kelangkaan gas melon di Kolaka Utara diduga kuat akibat ulah oknum nakal yang melakukan penimbunan untuk dijual ke Kabupaten Morowali dengan harga tinggi "

KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Hingga saat ini gas elpiji 3 kilogram di Kabupaten Kolaka Utara masih langka. Kelangkaan ini terjadi di tingkat pengecer (kios). Penyebab kelangkaan pun belum diketahui.

Anehnya, suplai gas melon dari Pertamina Kolaka ke agen dan pangkalan di Kolaka Utara lancar. Tak ada pengurangan atau pembatasan kuota.

Dari berbagai informasi yang dihimpun, kelangkaan gas melon di Kolaka Utara diduga kuat akibat ulah oknum nakal yang melakukan penimbunan untuk dijual ke Kabupaten Morowali dengan harga tinggi.

Pengakuan salah seorang pemilik pangkalan gas elpiji 3 kg di Kecamatan Lasusua yang namanya tidak ingin disebut, merasa heran dengan langkanya elpiji subsidi di Kolaka Utara, sementara jatah dari agen lancar.

"Heran juga setiap mengantar ke pengecer atau pelanggan hanya sekejap saja sudah habis. Ternyata ada orang yang menampung tabung dan membawa ke Morowali, karena harga di sana Rp 100.000 per tabung," urainya beberapa waktu lalu.

Salah satu pengecer inisial A di Kecamatan Ngapa menuturkan, para pelaku membeli elpiji 3 kg dari pengecer dengan harga Rp 28.000 hingga Rp 30.000 per tabung, kemudian menjual kembali ke Morowali dengan harga Rp 70.000 per tabung.

"Mereka biasa membeli dengan jumlah sedikit seperti 5 sampai 8 tabung di setiap pengecer dan setiap kali jalan ke Morowali bisa angkut sampai 30 tabung gas," bebernya.

Baca Juga: Polda Sumatera Utara Gerebek Pangkalan Oplos Gas Elpiji Subsidi

Mengantisipasi kelangkaan gas subsidi ini agar tak berlanjut, Pemerintah Daerah Kolaka Utara melalui Kabag Ekonomi dan SDA bersama Dinas Perdagangan Kolaka Utara, pekan lalu telah melakukan monitoring ke pangkalan dan koordinasi dengan pihak agen dan Pertamina Kolaka.

Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi dan SDA, Sekertaris Daerah (Sekda) Kolaka Utara, Suhaeda bingung. Pasalnya, hasil koordinasi mereka dengan pihak Pertamina dan agen suplai gas elpiji 3 kg selama ini lancar dan tidak ada pengurangan kuota. Pasokan di tingkat pangkalan juga terbilang stabil.

"Tapi kenapa ya di pengecer atau di kios-kios jadi langka," ujarnya, Minggu (30/7/2022).

Dia melanjutkan, pekan lalu, monitoring dilakukan ke beberapa pangkalan di Kecamatan Ngapa, mereka mengakui kalau ada kelangkaan. Hal itu terlihat ketika pihak pangkalan membongkar elpiji, langsung diserbu warga, hitungan jam stok habis.

Kabag Ekonomi dan SDA mengakui, pengakuan beberapa orang jika kelangkaan ini diduga adanya penimbunan yang dilakukan oknum tertentu untuk mendapatkan keuntungan lebih dengan menjual ke Morowali.

"Tapi ini dugaan masyarakat. Kita tidak bisa membuktikan secara faktual," tukasnya.

Lebih lanjut, ia menyatakan, upaya yang dilakukan pihaknya saat ini hanya sebatas mengimbau pemilik pangkalan untuk tidak memberikan gas elpiji 3 kg ke pengecer lebih dari 5 biji.

"Cukup 5 lima tabung saja, jangan lebih. Tidak boleh ada sistem borong karena itu bisa disalahgunakan. Hanya itu yang bisa kami lakukan saat ini. Kami tidak memiliki kewenangan mengintervensi lebih jauh," tegasnya.

Baca Juga: Harga Gas Elpiji 3 Kilogram Capai Rp 50 ribu

Pernyataan serupa dikemukakan Kepala Dinas Perdagangan Kolaka Utara,  M. Ahdan Alwi. Menurutnya, setelah ia bersama staf Disdag menitoring langsung ke agen dan pangkalan di kota Lasusua, pihaknya mendapatkan informasi jika pasokan dari agen ke pangkalan selama ini lancar.

Dugaan kongkalikong antara agen dan pangkalan atau pemilik pangkalan dan pengecer juga tak bisa dibuktikan.

"Pengakuan agen dan pangkalan pasokan normal-normal saja tidak ada pengurangan baik dari Pertamina ke agen maupun agen ke pangkalan," urainya.

Meski demikian, pihaknya mendapatkan informasi dari salah satu agen jika dirinya pernah didatangi pembeli menggunakan kendaraan roda empat hendak membeli elpiji 3 kg untuk dijual ke Morowali.  

"Pengakuan pemilik pangkalan, permintaan tersebut ditolak dengan alasan masyarakat di wilayahnya juga membutuhkan," pungkasnya. (A)

Penulis: Muh Risal H

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga