Angka Kemiskinan di Kabupaten Buton Alami Penurunan

Febriyani, telisik indonesia
Kamis, 04 Juli 2024
0 dilihat
Angka Kemiskinan di Kabupaten Buton Alami Penurunan
Tugu Aspal yang menjadi icon Kabupaten Buton. Foto: Ist.

" Pengentasan kemiskinan ekstrim di Kabupaten Buton menurun pada tahun 2024, yakni sebesar 0.50 persen "

BUTON, TELISIK.ID — Pengentasan kemiskinan ekstrim di Kabupaten Buton menurun pada tahun 2024, yakni sebesar 0.50 persen. Pada tahun 2023, besaran kemiskinan ekstrem pada posisi 0,85 persen dan pada tahun 2024 posisinya 0,35 persen.

Hal tersebut diungkapkan Pj Bupati Buton, La Haruna ketika membacakan sambutannya pada Sidang Paripurna Hari Ulang Tahun (HUT) Buton ke-65 dan Hari Jadi Pasarwajo sebagai Ibukota Kabupaten Buton ke-21, di kantor DPRD Buton, Rabu (3/7/2024).

Menurut La Haruna, dalam hal kolaborasi pengentasan kemiskinan ekstrem sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022, Kabupaten Buton pada tahun 2024 turun sebesar 0,50%, dimana tahun 2023 besaran kemiskinan ekstrem pada posisi 0,85?n pada tahun 2024 turun sebesar 0,35%.

Baca Juga: Kantor PDAM Tirta Takawa Buton kini Bertempat di Pasarwajo

“Capaian ini menempatkan Kabupaten Buton sebagai Kabupaten dengan progresivitas kinerja penurunan angka kemiskinan ekstrem terbaik pertama di Sulawesi Tenggara, di mana tahun 2023 berada pada posisi kedua setelah Kota Kendari,” ujarnya.

Namun lanjut Kepala dinas holtikultura dan perkebunan provinsi Sulawesi Tenggara ini, yang menjadi perhatian adalah soal kemiskinan di mana presentasi Penduduk miskin pada bulan Maret 2023 mengalami peningkatan 0,1% dibandingkan kondisi pada bulan Maret 2022.

Baca Juga: Sidang Paripurna DPRD, Asisten 1 Setda Buton Sampaikan LKPJ Tahun Anggaran 2023

Selain itu, indikator inflasi menjadi indikator yang terus diupayakan kestabilannya untuk menjaga daya beli masyarakat, utamanya stabilitas harga beberapa kebutuhan pokok terus ditekan melalui pasar murah, peningkatan ketersediaan komoditas utama masyarakat dan pemberian subsidi harga kebutuhan pokok, sehingga indeks perkembangan harga terkendali untuk semua komoditas.

Dia juga menegaskan, dari upaya tersebut ada kemajuan yang telah diraih namun ada pula agenda pembangunan menjadi tantangan dan memerlukan kerja keras agar berjalan dengan optimal. (C)

Penulis: Febriyani

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga