Apakah Pria yang Dikebiri Tak Tertarik Berhubungan Seks? Ini Penjelasannya

Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Jumat, 14 Juli 2023
0 dilihat
Apakah Pria yang Dikebiri Tak Tertarik Berhubungan Seks? Ini Penjelasannya
Pria yang dikebiri atau vasektomi ternyata tetap punya gairah untuk melakukan seks. Foto: Viva.co.id

" Mencegah kehamilan salah satunya dapat dilakukan dengan kebiri atau vasektomi pada laki-laki. Namun, tak sedikit pria khawatir akan kehilangan gairah seksnya setelah dikebiri "

KENDARI, TELISIK.ID - Mencegah kehamilan salah satunya dapat dilakukan dengan kebiri atau vasektomi pada laki-laki. Namun, tak sedikit pria khawatir akan kehilangan gairah seksnya setelah dikebiri.

Dilansir dari Viva.co.id, sterilisasi pria, atau Vasektomi, adalah metode kontrasepsi permanen yang dilakukan di sisi pria. Dan itu dianggap sebagai salah satu operasi kecil yang tidak memakan waktu lama untuk bertahan, hanya 2-3 hari, pria dapat kembali ke kehidupan normal.

Metode sterilisasi: Dokter memotong saluran sperma. Saluran sperma berfungsi untuk mengangkut sperma dari testis ke sel sperma yang terletak di belakang kelenjar prostat.

Baca Juga: Ini Manfaat Air Beras untuk Wajah dan Rambut

Alasan mengapa sterilisasi pria adalah kontrasepsi:

1. Saat berhubungan intim dan mencapai klimaks.

2. Ada ejakulasi tapi tidak ada sperma.

3. Tidak terjadi pembuahan pada tubuh wanita.

4. Tidak menyebabkan kehamilan atau memiliki ahli waris.

Dikutip dari Health.detik.com, seorang pria di Massachusetts mengalami kecanduan seks. Dengan sukarela ia minta dikebiri karena kebiasaannya mengencani pekerja seks telah mengancam keharmonisan rumah tangga yang telah dibinanya selama 45 tahun.

Baca Juga: Ini Dampaknya Jika Nekat Pakai Body Lotion untuk Pelumas Seks

Menurut pengakuannya, ketertarikan untuk berhubungan seksual bagaimanapun tetap ada. Yang berubah adalah, obsesi atau keinginan menggebu untuk menyalurkan gairah seksualnya tidak pernah lagi ia rasakan.

Kadar testosteron yang lebih rendah menekan pikiran-pikiran tentang seks pada level minimal. Namun keputusan untuk menjalani kastrasi atau kebiri bukan tanpa risiko. Dalam jangka panjang, kadar testosteron yang rendah akan meningkatkan risiko pengeroposan tulang atau osteoporosis.

Untuk membantu mengurangi risiko tersebut, pria ini harus mengonsumsi kalsium dan obat anti-pengeroposan-tulang. (C)

Penulis: Adinda Septia Putri

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga