Arab Saudi Kunci Rapat-Rapat Hubungan Diplomatik dengan Israel Sebelum Palestina Merdeka
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Kamis, 19 September 2024
0 dilihat
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, menutup hubungan Diplomatik dengan Israel, sampai Palestina menjadi negara merdeka. Foto: Repro Blomberg
" Kerajaan Arab Saudi tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel sampai negara Palestina yang merdeka terbentuk "
RIYADH, TELILISIK.ID - Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MbS), telah menegaskan bahwa Kerajaan Arab Saudi tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel sampai negara Palestina yang merdeka terbentuk.
Pernyataan ini kembali disampaikan oleh MbS dalam sesi pembukaan Dewan Syura, badan penasihat kerajaan, pada Kamis (19/9/2024). MbS menyatakan komitmennya untuk terus mendukung pembentukan negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Dalam pernyataannya, MbS juga mengutuk keras aksi kekerasan dan kejahatan yang dilakukan oleh otoritas pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina.
"Kami menegaskan kembali penolakan dan kecaman keras kerajaan atas kejahatan otoritas pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina," ujar MbS dalam pertemuan tersebut, seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Baca Juga: Respons Indonesia Usai Mahkamah Internasional Sahkan Serangan Israel ke Palestina Bentuk Penjajahan, Netanyahu di Ujung Tanduk?
Komitmen ini menunjukkan posisi tegas Arab Saudi dalam mendukung hak-hak rakyat Palestina, meskipun ada tekanan dari berbagai pihak untuk melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.
Sikap tegas Arab Saudi ini muncul di tengah situasi yang semakin memanas di Timur Tengah, dimana konflik antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas terus berlanjut. Sejak Oktober 2023, Israel telah melancarkan agresi militer besar-besaran ke Jalur Gaza, menyebabkan ribuan warga Palestina kehilangan nyawa.
Baca Juga: Tekuak, Negara-Negara Arab Ogah-ogahan Kirim Pasukan ke Gaza Palestina
Kementerian Kesehatan Palestina bahkan merilis dokumen setebal 649 halaman yang merinci daftar korban tewas dan terluka akibat serangan Israel tersebut.
Dalam dokumen yang dirilis pada Minggu (15/9/2024), tercatat lebih dari 41.000 warga Palestina tewas sejak agresi militer Israel dimulai. Serangan ini tidak hanya menghancurkan fasilitas sipil, tetapi juga menyasar kamp-kamp pengungsian yang sebelumnya diklaim sebagai zona aman oleh Israel.
Salah satu wilayah yang menjadi target serangan militer Israel adalah Al Mawasi, kamp pengungsian di Jalur Gaza yang kini hancur lebur akibat bom dan serangan udara. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS