Bahayakah Menelan Sperma Saat Oral Seks?
Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Senin, 22 Mei 2023
0 dilihat
Saat melakukan oral seks sebelum penetrasi, tak jarang wanita menelan sperma pasangannya. Foto: Id.theasianparent.com
" Saat melakukan foreplay sebelum penetrasi berhubungan seks, biasanya wanita melakukan seks oral. Tak jarang sperma dari Mr P. pasangan ditelan secara sengaja maupun tidak "
KENDARI, TELISIK.ID - Saat melakukan foreplay sebelum penetrasi berhubungan seks, biasanya wanita melakukan seks oral. Tak jarang sperma dari Mr P. pasangan ditelan secara sengaja maupun tidak.
Namun ketika menelan air mani apakah bisa membahayakan pasangan wanita?
Dilansir dari Jatim.viva.co.id, sebelum mengetahui efeknya. Perlu diketahui bahwa air mani sendiri diketahui terdiri dari beberapa zat yang dibuat dalam organ reproduksi. Menurut ahli bedah anal, pakar kesehatan seksual dan pendiri Bespoke Surgical Evan Glodstein, D.O sebagian besar air mani terdiri dari air, plasma, lendir dan sperma dan cairan prostat, demikian melansir laman The Body.
Baca Juga: Oral Seks Faktor Utama Kanker Tenggorokan, Lebih Bahaya dari Rokok
Selain itu, air mani juga terdiri atas asam fosfatase, amonia, asam askorbat, kalsium, asam sitrat, kreatin, fruktosa, inositol, magnesium, prostaglandin, urea, asam urat dan zink.
Meski mengandung mineral dan nutrisi di dalam air mani, namun seorang ahli OB-GYN yang juga pendiri Integrative Medical Group, Felice Gersh, M.D menjelaskan bahwa tidak ada nilai gizi yang didapat ketika menelan air mani.
Bahkan dijelaskannya bahwa jumlah protein yang ada di dalam air mani tidak bisa menggantikannya sebagai makanan manusia. Selain itu, menelan sperma bisa menimbulkan masalah kesehatan terhadap beberapa orang seperti alergi yang disebut hipersensitivitas plasma mani (HSP).
Baca Juga: Bintang Porno Ini Giginya Rontok Karena Keseringan Oral Seks
Dikutip dari Health.detik.com, sebuah studi pada 2002 oleh State University of New York di Albany menunjukkan menelan sperma membuat suasana hati jauh lebih baik dan mengurangi gejala depresi.
Akan tetapi, studi ini masih tahap awal dan aktivitas seks apa pun umumnya memiliki efek yang sama. (C)
Penulis: Adinda Septia Putri
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
