Banyak Digandrungi, Pakaian RB Menjamur di Pasar Sentral Pulau Wangi-Wangi Wakatobi

Wiwik Prihastiwi, telisik indonesia
Selasa, 13 Juni 2023
0 dilihat
Banyak Digandrungi, Pakaian RB Menjamur di Pasar Sentral Pulau Wangi-Wangi Wakatobi
Pakaian thrift (rombengan) banyak ditemukan berjejer di Pasar Sentral Pulau Wangi-Wangi, Wakatobi. Foto: Wiwik Prihastiwi/Telisik

" Thrifting masih banyak diminati oleh banyak kalangan. Di Kabupaten Wakatobi, baju bekas yang banyak digandrungi ini dikenal dengan sebutan RB (rombengan) "

WAKATOBI, TELISIK.ID - Thrifting masih banyak diminati oleh banyak kalangan. Di Kabupaten Wakatobi, baju bekas yang banyak digandrungi ini dikenal dengan sebutan RB (rombengan).

Thrifting merupakan aktivitas belanja pakaian bekas. Pakaian bekas dari anak-anak hingga dewasa banyak ditemukan berjejer di Pasar Sentral Pulau Wangi-Wangi. Harganya yang murah, limited edition dan tingkat kualitasnya membuat tergiur calon pembelinya.

Salah satu penjual pakaian rombengan, Yadin menerangkan, setelah lulus SMA ia memulai bisnis RB. Awalnya ia hobi thrifting sekarang beralih menjadi penjual baju bekas.

Baca Juga: Pemerintah Anjurkan Booster Kedua, Stok Vaksin di Wakatobi Terbatas

Bisnis yang tidak terlalu sulit dan modal dikeluarkan sedikit. Namun untung yang didapatkan dinilai cukup menjadi salah satu alasan Yadin memilih bisnis itu. Yadin menuturkan, untung yang didapatkan per harinya tergantung dengan kondisi pasar saat itu.

"Kalau pembeli sepi yah Rp100 ribu sampai Rp 200 ribu. Tapi pas pasar ramai dengan pembeli, penjualan bisa mencapai Rp 800 ribu per harinya," ujar Yadin, Selasa (13/6/2023).

Salah satu peminat pakaian rombengan, Rahma mengungkapkan, walaupun ia tidak sesering belanja pakaian rombengan. Namun ia akui kualitas pakaian RB sangat bagus.

Baca Juga: 83 Calon Jemaah Haji Wakatobi Diminta Jaga Kesucian Kota Madinah

"Baju yang dibeli sudah dari berapa tahun lalu, tapi masih bisa dipakai hingga saat ini. Kualitasnya memang bagus tidak gampang rusak kalau dicuci pakai mesin," ujarnya.

Terpisah pembeli lainnya, Yuli menyebut, alasan ia sering belanja dan menyukai pakaian rombengan karena model bajunya tidak pasaran.

"Harganya paling murah, Rp 200 ribu sudah bisa dapat 4-5 lembar baju. Dan pakaiannya impor dan bermerek jadi modelnya tidak pasaran," tutur Yuli. (A)

Penulis: Wiwik Prihastiwi

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga