Begal Payudara Apakah Termasuk Gangguan Jiwa? Ini Penjelasannya
Nurdian Pratiwi, telisik indonesia
Jumat, 08 Juli 2022
0 dilihat
Korban begal payudara umumnya akan mengalami depresi jika sedih berlarut-larut. Foto: Repro Tirto.id
" Prof Wimpie menyarankan pelaku begal payudara dihukum supaya jera dan tidak mengulang perbuatannya "
JAKARTA, TELISIK.ID - Maraknya kasus pelecehan seksual di Indonesia membuat kita harus selalu waspada saat berada di tempat sepi maupun tempat umum. Apalagi pihak yang sering mengalaminya adalah kaum wanita.
Karena pada umumnya, kekerasan seksual sampai pemerkosaan adalah hal paling sering dialami oleh perempuan.
Pelecehan seksual sendiri adalah tindakan perilaku atau gerak-gerik seksual yang tidak dikehendaki baik, tindakan tersebut dalam bentuk verbal (kata-kata) atau tulisan, fisik, tidak verbal, dan visual yang dilakukan untuk kepentingan seksual.
Sehingga hal tersebut dapat menyebabkan adanya suatu kemarahan, malu, perasaan terhina, tidak nyaman dan tidak aman bagi korban.
Salah satu contoh kasus pelecehan seksual yang sering terjadi adalah begal payudara.
Seperti baru-baru ini seorang perempuan berinisial AF diduga menjadi korban pelecehan seksual di dalam angkot M 44 saat melintas dari arah Stasiun Tebet menuju Kuningan, Jakarta Selatan, pada Senin (4/7/2022).
Baca Juga: 8 Cara Menyikapi Diri Sendiri Ketika Down, Jangan Lupa Baca Doa Ini
Dilihat Telisik.id melalui video yang diunggah akun instagram @merekamjakarta, terdengar seorang wanita yang melarang wanita lainnya untuk duduk dekat seorang pria berkacamata dan memakai masker putih dalam angkot tersebut, Jumat (8/7/2022).
“Hati-hari mba jangan dekat-dekat dia mba, sumpah tadi saya dekat situ duduk disitu, dipegang-pegang mba, kurang ajar lu,” kata seorang wanita dalam video tersebut.
Dalam keterangannya, @merekamjakarta menjelaskan AF saat itu duduk di sebelah pelaku. Dan saat itu angkot dalam kondisi penuh.
“Tangan kanan dia masukin terus megang-megang tete gua. Sialan,” ujar AF.
Sadar mendapatkan perlakuan tak menyenangkan, AF pun segera menepis tangan pelaku kemudian pindah ke kursi lain dan merekam pelaku sambil berteriak dan menangis.
“Orang-orang dalam angkot cuma diam, tidak ada yang inisiatif menanyakan atau membantu,” katanya.
AF pun akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Jakarta Selatan, namun akibat dari kejadian tersebut AF mengalami trauma dengan pelecehan yang diterimanya.
Sementara itu, menurut seksolog dan dokter ahli andrologi Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS, begal payudara terjadi dilatari ketertarikan pria pada wanita.
"Sebetulnya ada ketertarikan yang merupakan faktor alami pria terhadap wanita. Tapi ketertarikan ini tidak bisa dikendalikan pada begal payudara, akhirnya melakukan perbuatan yang mengganggu orang lain," kata Prof Wimpie, seperti dikutip dari Detik.com.
Baca Juga: Simak Langkah Sederhana Atasi Demam Panggung saat Public Speaking
Berbagai hal bisa menjadi faktor risiko yang mengakibatkan pelaku hilang kendali. Prof Wimpie mencontohkan video porno yang berisiko memancing hasrat seksual. Sayangnya pelaku tidak punya pasangan sah untuk menuntaskan keinginan libidonya.
Menurut Prof Wimpie, pelaku begal payudara umumnya dalam kondisi normal dan sehat. Dengan keadaan ini, Prof Wimpie menyarankan pelaku begal payudara dihukum supaya jera dan tidak mengulang perbuatannya. (C)
Penulis: Nurdian Pratiwi
Editor: Haerani Hambali