Begini Ciri-Ciri Ibu yang Anaknya Tumbuh Cerdas, Mulai Nampak dari Masa Kehamilan
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Selasa, 25 Juni 2024
0 dilihat
Dukungan ibu memiliki hubungan positif dengan kecerdasan anak-anak. Foto: Repro Istockphoto
" Salah satu ciri utama ibu dari anak-anak yang pintar, termasuk pintar secara kognitif hingga akhir usia kanak-kanak, dapat dilihat sejak masa kehamilan "
KENDARI, TELISIK.ID - Salah satu ciri utama ibu dari anak-anak yang pintar, termasuk pintar secara kognitif hingga akhir usia kanak-kanak, dapat dilihat sejak masa kehamilan.
Para ahli mengungkapkan bahwa hasil penelitian terhadap 1.075 anak pada tahun 1996 hingga 2010, yang dipublikasikan dalam jurnal Intelligence, menunjukkan bahwa anak-anak cerdas ternyata memiliki ibu yang suportif, yaitu selalu memberikan dukungan yang signifikan.
Melansir CNBC Indonesia, Selasa (25/6/2024) secara rinci, dukungan ibu memiliki hubungan positif dengan kecerdasan anak-anak, terutama kemampuan kognitif secara umum. Kemampuan kognitif tersebut dinilai berdasarkan kemampuan mengucapkan dan memahami kosakata, gerak tubuh, serta perkembangan mental.
Anak yang memiliki ibu dengan sikap suportif cenderung memiliki skor kecerdasan umum yang lebih tinggi. Hubungan ini tetap signifikan meskipun telah dihubungkan dengan faktor-faktor lain, seperti kecerdasan ibu.
Temuan ini menunjukkan bahwa dukungan ibu memiliki pengaruh besar pada kecerdasan anak sejak awal kehidupan. Meskipun demikian, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa efek ini cenderung hilang pada masa dewasa, sehingga sebagian besar perbedaan kecerdasan pada orang dewasa disebabkan oleh faktor genetika.
Efek wilson, atau peningkatan heritabilitas dengan usia, menunjukkan bahwa pada awal kehidupan, setiap individu memiliki tingkat kecerdasan yang bervariasi karena tinggal di lingkungan yang berbeda-beda. Salah satu pengaruh utama dalam lingkungan awal yang memengaruhi kecerdasan anak adalah dukungan ibu.
Selain itu, para peneliti menemukan bahwa anak-anak yang sering menerima banyak dukungan dari ibu cenderung lebih mudah tertarik dan responsif terhadap upaya orang tua yang ingin merangsang pemikiran mereka.
Saat memperhitungkan temperamen anak, para ahli menyadari bahwa efek langsung dari dukungan ibu terhadap kecerdasan umum menjadi lebih kecil. Namun, dukungan ibu tetap memiliki pengaruh tidak langsung terhadap kecerdasan umum melalui dampaknya pada kecerdasan anak berusia empat tahun.
Baca Juga: Metode Biar Kelihatan Cerdas Tanpa Banyak Bicara
Dengan kata lain, meskipun pengendalian temperamen melemahkan hubungan langsung antara dukungan ibu dan kecerdasan umum, efek keseluruhannya tetap ada.
Dukungan ibu ternyata penting dalam membentuk perjalanan hidup seseorang, meskipun tidak berpengaruh signifikan terhadap kecerdasan umum pada usia 40 tahun. Efek besar dari dukungan ibu terhadap kecerdasan umum sejak awal kehidupan menjadi temuan yang sangat penting.
Dilansir dari ibudanbalita.com, beberapa ciri atau tanda yang menunjukkan bahwa seorang anak cerdas bisa mulai nampak sejak dalam kandungan ibu. Salah satu tanda awal yang bisa diamati adalah bayi yang memberikan respons yang baik.
Biasanya, ini mulai terlihat saat ibu memasuki trimester kedua kehamilan. Bayi mulai merespons sentuhan, suara, atau cahaya dengan gerakan di dalam kandungan. Ibu bisa menstimulasi respon ini agar semakin baik seiring waktu.
Selain itu, bayi yang cerdas dalam kandungan juga mampu mengenali suara ibu. Meskipun masih di dalam kandungan, bayi sudah bisa mendengar suara dari luar, termasuk suara ibu yang sering didengarnya.
Hal ini menunjukkan bahwa bayi bisa mengerti perkataan ibu, misalnya merasa tenang ketika dinyanyikan atau diajak bicara oleh ibu. Ada juga kasus di mana bayi sungsang dapat kembali ke posisi normal menjelang persalinan hanya dengan stimulasi dari suara ibu dan ayah.
Bayi yang bergerak dengan aktif juga menunjukkan tanda kecerdasan. Biasanya, bayi akan bergerak aktif di dalam kandungan dalam situasi tertentu, seperti saat ibu kenyang, berbaring, atau saat diajak berinteraksi.
Jika bayi bergerak aktif, ini bisa menjadi tanda bahwa bayi tersebut cerdas. Selain itu, tumbuh kembang bayi yang berjalan dengan baik juga menjadi indikator kecerdasan. Tumbuh kembang yang baik dapat ditunjukkan dengan ukuran dan berat badan yang berkembang sesuai dengan usia kehamilan, yang bisa dilihat setiap kali pemeriksaan rutin.
Setelah lahir, ada beberapa ciri umum yang menunjukkan bahwa seorang bayi cerdas. Misalnya, bayi yang memiliki keterampilan bahasa dan komunikasi yang sangat baik.
Meskipun belum bisa bicara sempurna, bayi yang cerdas sudah bisa menunjukkan kemampuan berbahasa dan berkomunikasi sejak usia 4-5 bulan. Di usia ini, bayi mulai sering mengeluarkan suara ocehan, dan pada usia 12 bulan, mulai mengucapkan kata-kata pertamanya. Pada usia 18 bulan, bayi cerdas mampu merangkai kalimat pertama.
Selain itu, bayi yang cerdas juga menunjukkan kemampuan fokus yang baik saat melakukan sesuatu. Mereka tidak mudah teralihkan atau bosan. Untuk mengasah kemampuan fokus ini, orang tua bisa mengajak bayi membaca buku, mendongengkan cerita, atau memberikan mainan seperti puzzle dan balok.
Baca Juga: Kenali Digital Parenting dan Tips Didik Anak agar Cerdas dan Mandiri
Bayi yang cerdas juga lebih waspada terhadap hal-hal yang terjadi di sekitarnya. Mereka cepat mengenali arah suara dan melakukan kontak mata dengan sesuatu yang dilihatnya.
Rasa ingin tahu yang tinggi juga menjadi ciri bayi cerdas. Mereka selalu ingin tahu terhadap semua hal di sekitarnya, baik dengan cara memasukkan sesuatu ke mulut, memainkan apa saja yang dilihatnya, atau menuangkan kembali mainan yang sudah dirapikan.
Jika sudah lancar berbicara, bayi cerdas akan menunjukkan rasa ingin tahu dengan rentetan pertanyaan kepada orang tua. Penting bagi orang tua untuk memberikan jawaban yang benar dan bisa juga dengan memberikan buku untuk menjawab semua pertanyaan mereka.
Untuk memastikan anak tumbuh cerdas, baik saat masih dalam kandungan maupun setelah lahir, orang tua bisa menstimulasinya dengan cara mengajak berbicara sering-sering. Setelah lahir, ajak bayi bermain permainan edukatif supaya kemampuan otaknya berkembang.
Selain itu, pastikan asupan nutrisi yang lengkap saat sudah memasuki usia MPASI. Produksi ASI juga perlu ditingkatkan baik dalam jumlah maupun kualitasnya dengan mendapatkan energi tambahan sebanyak 500 kalori setiap hari serta mengonsumsi makanan bergizi dan susu ibu menyusui yang mengandung nutrisi penting. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS