Begini Dampak Negatif Berhubungan di Ranjang saat Hamil Muda

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Minggu, 22 September 2024
0 dilihat
Begini Dampak Negatif Berhubungan di Ranjang saat Hamil Muda
Hubungan intim saat hamil muda bisa dilakukan dengan aman, selama memperhatikan kondisi kesehatan. Foto: Repro Shuttershock

" Banyak pasangan yang bertanya-tanya mengenai dampak berhubungan intim saat hamil muda. Hal ini wajar, terutama bagi ibu hamil (bumil) yang khawatir akan kesehatan janin mereka "

KENDARI, TELISIK.ID - Banyak pasangan yang bertanya-tanya mengenai dampak berhubungan intim saat hamil muda. Hal ini wajar, terutama bagi ibu hamil (bumil) yang khawatir akan kesehatan janin mereka.

Meskipun secara umum aman, ada beberapa risiko yang harus diperhatikan. Berhubungan intim pada trimester pertama memang bisa menimbulkan dampak negatif, meskipun ini jarang terjadi.

Mengutip alodokter.com, Minggu (22/9/2024), salah satu kekhawatiran umum yang sering muncul adalah apakah hubungan intim dapat membahayakan janin. Secara medis, janin dilindungi dengan baik oleh rahim, cairan ketuban, dan sistem kekebalan tubuh ibu.

Hal ini membuat janin tetap aman meskipun ada aktivitas seksual. Namun, bumil tetap disarankan untuk melakukan hubungan intim dengan hati-hati. Penting juga untuk berkonsultasi dengan dokter jika ada rasa ragu atau kekhawatiran tertentu.

Salah satu dampak negatif yang bisa terjadi adalah pendarahan vagina. Pendarahan ini disebabkan oleh sensitivitas leher rahim (serviks) yang meningkat selama kehamilan muda.

Baca Juga: Terlihat Jelas dari Keseharian, Ini Lima Tanda Psikopat

Penetrasi seksual yang terlalu kasar atau cepat bisa menyebabkan serviks mudah berdarah. Meskipun pendarahan ini biasanya tidak membahayakan janin, jika terjadi terus menerus, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

Terutama, bagi ibu yang memiliki riwayat melahirkan prematur atau keguguran sebelumnya.

Selain pendarahan, kram perut juga dapat dirasakan setelah berhubungan intim. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh hormon oksitosin yang dilepaskan selama orgasme. Oksitosin memicu kontraksi otot rahim, yang kadang menyebabkan kram ringan.

Biasanya, kram ini tidak berlangsung lama dan tidak berbahaya. Namun, jika kram terasa sangat menyakitkan atau berlangsung terus-menerus, sebaiknya bumil berhati-hati dan segera memeriksakan diri ke dokter.

Risiko lain yang perlu diperhatikan adalah infeksi, terutama jika bumil atau pasangan terlibat dalam hubungan seksual berisiko. Infeksi menular seksual seperti gonore atau sifilis dapat membahayakan janin.

Untuk menghindari infeksi, bumil disarankan menggunakan kondom saat berhubungan intim, terutama jika ada riwayat infeksi atau jika berhubungan dengan lebih dari satu pasangan. Langkah pencegahan ini sangat penting untuk menjaga kesehatan bumil dan janin.

Meskipun ada risiko yang mungkin terjadi, berhubungan intim saat hamil muda juga memiliki manfaat. Salah satunya adalah membantu menjaga keharmonisan dengan pasangan.

Hubungan intim dapat memperbaiki suasana hati dan membantu bumil tidur lebih nyenyak. Namun, hubungan ini harus dilakukan dengan hati-hati dan penuh kesadaran, terutama dengan memperhatikan posisi yang aman dan nyaman untuk bumil.

Salah satu cara untuk mengurangi risiko adalah memilih posisi berhubungan yang dianjurkan. Posisi seperti menyamping, spooning, atau woman on top bisa menjadi pilihan yang aman bagi ibu hamil muda.

Baca Juga: Deretan Makanan Cepat Saji dengan Poin Tertinggi Paling Tidak Sehat

Selain itu, penggunaan pelumas berbahan dasar air juga disarankan agar hubungan lebih nyaman. Hindari pelumas yang mengandung pewangi, gliserin, atau paraben yang bisa menyebabkan iritasi.

Selain itu, bumil tidak perlu memaksakan diri untuk berhubungan intim jika tidak merasa nyaman. Kehamilan muda sering kali disertai dengan mual, muntah, dan kelelahan, yang bisa mengurangi keinginan untuk berhubungan.

Jika bumil tidak merasa siap, sebaiknya bicarakan dengan pasangan dan cari alternatif lain seperti berpelukan atau saling memberikan pijatan untuk tetap menjaga kedekatan emosional.

Terakhir, selalu penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika ada kekhawatiran. Dokter dapat memberikan panduan yang tepat mengenai keamanan hubungan intim selama kehamilan.

Jika kehamilan dianggap sehat dan tidak ada komplikasi, bumil biasanya dapat melanjutkan hubungan intim dengan pasangan tanpa masalah. Namun, setiap kehamilan berbeda, jadi penting untuk selalu mendengarkan tubuh dan menjaga komunikasi dengan pasangan serta tenaga medis. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga