Belum Jelas Kapan Berakhir, Prokes dan Vaksinasi Senjata Lawan COVID-19
Siswanto Azis, telisik indonesia
Minggu, 23 Mei 2021
0 dilihat
Suasana vaksinasi pejabat publik di Sultra. Foto: Siawanto Azis/Telisik
" Saat ini kita hampir berada di pertengahan tahun 2021, itu berarti tidak lama lagi tahun yang lama berganti baru. Meski pada dasarnya hari yang berganti tetaplah sama seperti hari yang lainnya, akan tetapi ada harapan besar yang menyeruak. "
KENDARI, TELISIK.ID - Sudah setahun lebih masyarakat Sulawesi Tenggara berjibaku melakukan perlawanan terhadap wabah, rela kehilangan, menahan sabar, mengeratkan solidaritas, mengedepankan protokol kesehatan.
Semua itu dilakukan guna untuk melawan ganasnya COVID-19. Meskipun apa yang telah dilakukan selama ini belum berjalan semestinya, namun upaya-upaya tersebut telah begitu menguras energi, emosi, bahkan pikiran kita selama berbulan-bulan lamanya.
Dan tidak seorang pun yang tahu, sampai kapan kondisi ini selesai dan kembali normal.
Seperti yang dikatakan oleh Mantan Plt Kadis Kesehatan Sulawesi Tenggara, Dokter H Muhammad Ridwan, M.Si. Menurutnya, sepanjang masih ada aturan kesehatan yang dilanggar, jika kita sendiri tidak sadar dan patuh bagaimana seharusnya berbuat untuk menjaga diri sendiri, wabah ini akan sulit untuk terhenti.
Baca juga: 216 Warga Sultra Meninggal Karena COVID-19
“Saat ini kita hampir berada di pertengahan tahun 2021, itu berarti tidak lama lagi tahun yang lama berganti baru. Meski pada dasarnya hari yang berganti tetaplah sama seperti hari yang lainnya, akan tetapi ada harapan besar yang menyeruak,” ungkap Dokter Ridwan.
Untuk itu, Mantan Kepala RS Jiwa Kendari ini mengajak kita semua untuk berbondong-bondong menyuarakan resolusinya sendiri, punya harapan besar terhadap masa depan, kebahagiaan, kesuksesan, kesehatan, karir, keuangan serta harapan-harapan besar lainnya.
“Tetapi, adakah dari kita memiliki resolusi atau capaian perilaku sederhana dalam menghadapi situasi pandemi ini? Konsisten menggunakan masker, menjaga jarak, menempatkan sedikit empati kepada pahlawan kesehatan yang berada di garda terdepan, menjadi tameng melawan virus ini? Adakah yang berfikir demikian, sementara hal sederhana ini, mampu meredam angka penularan COVID-19,” ujarnya.
Menurut Dokter Ridwan, spekulasi dari keberadaan virus ini bagaikan bola liar melahirkan opini yang beragam, namun fakta angka kematian, dan kondisi orang terdekat kita yang pernah menjadi penyintas COVID-19 adalah kenyataan yang tak bisa diabaikan, bahwa virus ini ada dan mengintai siapapun.
“Vaksin yang digadang-gadang masuk di Indonesia dan menjadi media imunitas bagi masyarakat menjadi harapan sebagian besar masyarakat Indonesia. Anggaran dengan jumlah triliunan digelontorkan agar adanya vaksin bisa menjadi solutif selama masa pandemi,” harapnya.
Baca juga: Besok, Warga dan Mahasiswa di Kendari Turun Jalan Bela Palestina
Bukan masyarakat Indonesia namanya jika tidak ada pro dan kontra atas penggunaan vaksin ini. Munculnya persepsi miring, kekhawatiran, pesimistik, dan juga harapan positif dengan kebijakan pemerintah yang akan menggelar vaksinasi massal COVID-19, dengan mengamankan pasokan vaksin dari Sinovac, Novavax, AstraZeneca, dan BioNTech-Pfizer sebagai senjata yang teruji efektif untuk melawan mutasi COVID-19.
Tidak ada salahnya memetik harapan untuk mengakhiri kegalauan akibat pandemi ini, meski butuh proses yang tidak cepat, tergantung ketersediaan vaksin.
Namun, berbesar hatilah kita masyarakat Indonesia, menanggapi dengan baik kebijakan pemerintah untuk melindungi dan menjaga masyarakatnya sebagai amanah undang-undang dan konstitusi.
Harapan besar di tahun baru 2021 ini, menjadi tahun harapan bangsa ini untuk pulih, membangun kembali semua sektor yang tampak tertatih, bertahan menghadapi hantaman pandemi. Semoga bangsa ini tetap dilindungi Tuhan Yang Maha Esa, di tahun 2021 semuanya bisa berjalan normal kembali, dan Indonesia terbebas dari pandemi. (B)
Reporter: Siswanto Azis
Editor: Haerani Hambali