Beredar Video Wali Kota Medan Cabut Bendera Golkar, Kader Lapor Pengguna Medsos ke Polisi
Reza Fahlefy, telisik indonesia
Senin, 19 Juni 2023
0 dilihat
Apri Budi (kiri) bersama tim hukum, usai membuat laporan pengaduan masyarakat ke Mapolda Sumatera Utara. Foto: Reza Fahlefy/Telisik
" Kader partai Golkar, Apri Budi melaporkan media sosial ke Mapolda Sumatera Utara, atas dugaan membuat kegaduhan antara partai dan Wali Kota Medan Bobby Nasution, Senin (19/6/2023) siang "
MEDAN, TELISIK.ID - Kader partai Golkar, Apri Budi melaporkan media sosial ke Mapolda Sumatera Utara, atas dugaan membuat kegaduhan antara partai dan Wali Kota Medan Bobby Nasution, Senin (19/6/2023) siang.
Apri Budi yang juga Ketua Umum Aliansi Masyarakat Sumatera Utara Bersih (AMSU) didampingi Direktur Eksekutif Bidang Hukum dan HAM, Riadi mengaku, mereka membuat pengaduan masyarakat atau dumas.
"Jadi, dengan adanya video viral di media sosial bahwa Wali Kota Medan mencabut bendera partai Golkar itu adalah hoaks. Jadi itu tidak benar, sehingga media sosial itu kami laporkan ke Mapolda Sumatera Utara," kata Apri Budi.
Baca Juga: Tabrak Mobil Petugas Kepolisian, Terduga Jaringan Kurir Ganja Ditangkap
Selanjutnya, Apri menyebut, Golkar adalah partai pendukung Bobby Nasution sebagai Wali Kota Medan. Ada dugaan aktor intelektual yang mencoba membenturkan partai dengan Bobby Nasution.
"Bobby sampai hari ini sudah bekerja dengan baik sesuai dengan harapan warga Kota Medan. Kami membuat laporan karena ada yang mencoba mengusik kader. Beberapa media sosial yang mencoba membentur benturkan," tambahnya.
Selain itu, kader partai ini juga meminta agar Ketua DPD Golkar Sumatera Utara, Musa Rajekshah diperiksa dan memberikan penjelasan kepada media massa terkait dengan adanya insiden ini.
"Kami yakin yang mencabut bendera itu bukan Wali Kota Medan Bobby Nasution. Jangan sampai blunder, kami minta semuanya mau duduk bersama. Kita sebagai warga negara yang baik. Jangan ada kesan membenturkan," terangnya.
Tempat sama, Riadi mengatakan, video viral di media sosial jika bendera partai Golkar dicabut pada 9 Juni 2023.
"Untuk yang memposting video itu di media sosial, kami minta kepada penyidik agar segera ditelusuri. Selain itu, memang di daerah itu tidak boleh dipasang bendera sesuai dengan peraturan Wali Kota Medan. Bendera yang dicabut itu bukan bendera Golkar. Untuk itulah, kami minta agar penyidik menindaklanjuti laporan ini," kata Riadi.
Baca Juga: Polisi Belum Gerebek Gudang Diduga Timbun BBM Bersubsidi di Deli Serdang, Warga Resah
Selain itu, tim hukum meminta kepada media yang telah menerbitkan berita Wali Kota Medan Bobby Nasution mencabut bendera partai Golkar untuk segera membuat klarifikasi.
"Iya, karena Wali Kota Medan mencabut bendera partai Golkar itu tidak benar. Jadi kami harapkan pihak penyidik juga segera menindaklanjuti dumas yang dilayangkan ini," terangnya.
Terpisah, Kasubbid Penmas Bidang Humas Polda Sumatera Utara, AKBP Herwansyah Putra ketika dikonfirmasi, membenarkan adanya dumas yang dibuat oleh perwakilan dari masyarakat itu.
"Laporan itu sudah diterima oleh pihak Sekretariatan Polda Sumatera Utara. Untuk selanjutnya, pihak pendumas akan diminta keterangan atau klarifikasinya. Mohon bersabar," terangnya. (A)
Penulis: Reza Fahlefy
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS