BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan Terjadi di Awal Tahun 2023

Idris , telisik indonesia
Selasa, 11 Oktober 2022
0 dilihat
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan Terjadi di Awal Tahun 2023
Kepala Stasiun Klimatologi Sulawesi Tenggara Aris Yunatas saat ditemui awak media menyampaikan, perkiraan musim hujan di Sulawesi Tenggara terjadi pada awal tahun 2023. Foto: Idris/Telisik

" BMKG Stasiun Klimatologi Sulawesi Tenggara memprediksi awal musim hujan di Sulawesi Tenggara terjadi pada awal tahun 2023 mendatang "

KENDARI, TELISIK.ID - Badan Meteorologi Kimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Sulawesi Tenggara, memprediksi awal musim hujan di Sulawesi Tenggara terjadi pada awal tahun 2023 mendatang.

Kepala Stasiun Klimatologi Sulawesi Tenggara, Aris Yunatas mengatakan, secara umum perkiraan musim hujan di Sulawesi Tenggara memasuki awal musim hujan bulan September. Namun secara umum ada 19 zona, kurang lebih akan terjadi sekitar bulan Desember.

"Kabupaten Kolaka Utara dan Konawe Utara telah terjadi musim hujan pada bulan September lalu. Ya, secara umum, prakiraan musim hujan di Sultra, ada satu daerah yang memang sudah memasuki awal musim hujan bulan September atau bulan kemarin. Kurang lebih sekitar bulan Desember yah, November Desember itu adalah awal musim hujan di Sultra secara umum," ujar Aris Yunatas saat ditemui Senin (10/10/2022).

Menurutnya, terjadinya musim hujan karena adanya dampak dari Lanina atau perubahan suhu udara permukaan air laut yang dingin di bawah suhu udara normalnya. Hal tersebut dipengaruhi struktur daerah yang berbeda-beda dan kondisi suhu permukaan air laut.

Baca Juga: Operasi Zebra Anoa 2022 di Kota Kendari, Polisi Sosialisasi Aturan Berkendara

"Sedangkan untuk puncak musim hujan di Sultra diperkirakan terjadi pada awal tahun 2023," jelasnya.

Senada dengan pernyataan Kepala Stasiun Klimatologi Sulawesi Tenggara, Siti Risnayah selaku Koordinator Teknis BMKG Stasiun Klimatologi Sulawesi Tenggara mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk meng-update informasi dari BMKG dan mengantisipasi terjadinya banjir. Hal ini dapat meningkatkan potensi bencana hidrometeorologi dan terjadinya cuaca ekstrem.

Baca Juga: ASN yang di-Nonjob Sulkarnain Minta Keadilan ke Pj Wali Kota Asmawa Tosepu

"Bisa mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi terutama banjir dan tanah longsor. Lalu dapat meningkatkan potensi terjadinya cuaca ekstrem, pada periode Desember sampai dengan Mei dapat menyebabkan peningkatan curah hujan 20-40 persen dari rata-rata," paparnya.

Siti Risnayah juga kembali menegaskan bahwa pada periode September, Oktober dan November, dapat terjadi peningkatan curah hujan lebih dari 40 persen dari rata-rata dan beberapa wilayah di Sulawesi Tenggara memasuki musim hujan lebih cepat dari biasanya.

BMKG telah menambah 19 zona musim dari 5 zona musim sebelumnya yang ada di Sulawesi Tenggara dilihat dari kondisi perubahan musim yang terjadi. (B)

Penulis: Idris

Editor: Haerani Hambali 

Baca Juga