Bocah Laki-Laki Tahanan ISIS Dijadikan Budak Seks, Dipaksa Hamili Wanita
Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Minggu, 26 Februari 2023
0 dilihat
Bocah tahanan kelompok ekstrimis ISIS di kamp-kamp Suriah dipaksa berhubungan seks dengan para wanita militan hingga mereka hamil. Foto: Purnawarta.com
" Para militan wanita kelompok teroris ISIS, menjadikan tahanan anak laki-laki mereka sebagai budak seks, wanita-wanita tersebut memaksa para bocah yang masih belasan tahun itu untuk berhubungan seks dengan mereka hingga menghamilinya "
SURIAH, TELISIK.ID - Para militan wanita kelompok teroris ISIS, menjadikan tahanan anak laki-laki mereka sebagai budak seks, wanita-wanita tersebut memaksa para bocah yang masih belasan tahun itu untuk berhubungan seks dengan mereka hingga menghamilinya.
Dilansir dari Okezone.com, hal ini terungkap dari keterangan beberapa bocah budak seks ISIS yang ditahan di kamp-kamp tahanan Suriah. Ribuan wanita dan anak-anak yang berafiliasi ISIS saat ini berada dalam tahanan pemerintah dan kelompok oposisi Suriah, sejak kekalahan kelompok teror itu pada 2019.
Menurut informasi dari seorang pejabat Pasukan Pertahanan Suriah (SDF), faksi oposisi anti-pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad, setidaknya 10 bocah laki-laki yang ditahan di kamp Al-Hawl mengaku dipaksa berhubungan seks dengan puluhan wanita.
Baca Juga: Diungkap ke Publik, Ini Wujud Buku Kematian Mesir Kuno
"Kami dipaksa berhubungan seks dengan wanita ISIS, untuk menghamili mereka," kata dua remaja yang diidentifikasi sebagai Ahmet (13) dan Hamid (14) kepada seorang penjaga di Camp al-Hawl.
Salah seorang anak mengaku dipaksa berhubungan seks dengan delapan wanita ISIS selama beberapa hari untuk menghamili mereka. Petugas di kamp Al-Roj di timur laut Suriah juga menyampaikan laporan tentang adanya eksploitasi seks terhadap bocah laki-laki oleh ISIS.
Seorang anak laki-laki yang dirawat di rumah sakit diketahui diberi zat semacam obat kuat yang membuat mereka perkasa. Praktik perbudakan seks terhadap bocah laki-laki itu diyakini dilakukan membantu meningkatkan populasi organisasi mereka.
Para ibu di Kamp Al-Roj berusaha melindungi putra mereka dari perbudakan seks dan meminta otoritas kamp untuk memindahkan putra mereka ke pusat rehabilitasi. Pejabat SDF telah menerapkan kebijakan untuk memindahkan anak laki-laki yang telah masuk masa pubertas ke fasilitas rehabilitasi.
Di sana, para bocah itu akan mendapatkan konseling anti ekstremisme dan persiapan diintegrasikan kembali ke masyarakat. Banyak wanita ISIS, yang sering juga disebut sebagai “pengantin ISIS”, dan anak-anak mereka, menolak direpatriasi ke negara dan tempat asal mereka ketika tertangkap.
Beberapa melahirkan secara rahasia dan berharap dapat menambah populasi ISIS, sambil menunggu dibebaskan dari kamp tahanan oleh kelompok teror itu.
Baca Juga: 6 Negara ini Legalkan Seks Usia Dini
Dikutip Sindonews.com, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam kebijakan tersebut minggu lalu, menyebutnya "melanggar hukum" dan meyakini bahwa mereka "dihilangkan secara paksa" atau dijual.
Banyak wanita ISIS telah menolak repatriasi ke negara asal mereka untuk diri mereka sendiri dan anak-anak mereka. Lainnya, seperti "pengantin ISIS" Shamima Begum asal Inggris, dicabut kewarganegaraannya dan dilarang kembali ke negaranya. Pejabat SDF mengatakan banyak wanita hamil di kamp, meskipun pemerintah Damaskus tidak mengetahui jumlah pastinya.
Beberapa melahirkan secara rahasia dengan harapan meningkatkan populasi ISIS, yang mereka yakini akan dibangun kembali ketika laki-laki mereka tiba untuk mengeluarkan mereka dari kamp. (C)
Penulis: Adinda Septia Putri
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS