Bupati Muna Bicara Perlindungan Ekosistem Pesisir di Konferensi Laut PBB di Prancis

Sunaryo, telisik indonesia
Selasa, 10 Juni 2025
0 dilihat
Bupati Muna Bicara Perlindungan Ekosistem Pesisir di Konferensi Laut PBB di Prancis
Bupati Muna, Bachrun Labuta (kiri), saat menghadiri dan menjadi narasumber di Konferensi Laut PBB di Nice, Prancis. Foto: Ist.

" Bupati Muna, Bachrun Labuta, diberi kehormatan menjadi narasumber di Konferensi Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) III yang diselenggarakan di Nice, Prancis, 9-13 Juni 2025 "

MUNA, TELISIK.ID - Bupati Muna, Bachrun Labuta, diberi kehormatan menjadi narasumber di Konferensi Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) III yang diselenggarakan di Nice, Prancis, 9-13 Juni 2025.

Pada kegiatan yang diselenggarakan Pemerintah Prancis, Kosta Rika, dan United Nations Ocean Conference (UNOC) ini, Bachrun membahas soal perlindung ekosistem pesisir.

Bachrun membagi kisah terkait pentingnya menggerakkan masyarakat lokal dalam melakukan aksi perlindungan ekosistem pesisir.

Dia juga mengingatkan perlu melakukan restorasi mangrove di level kabupaten, yang disebutnya suara bersatu untuk lautan, dan konservasi berbasis komunitas di Muna, Sulawesi Tenggara.

Baca Juga: Pemkab Kolaka Utara Bakal Revitalisasi 250 Hektare Lahan Kakao Tahun Ini

Sebagai champion Coastal 500, Bachrun berkomitmen untuk melindungi dan memulihkan ekosistem pesisir guna menjaga keanekaragaman hayati laut dan membangun masyarakat pesisir yang sejahtera.

"Sebagai kepala daerah, saya mendorong inovasi kebijakan dan visi bersama untuk konservasi laut di tingkat kabupaten," kata Bachrun dihubungi via handphonenya, Selasa (10/6/2025).

Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Muna itu juga mempromosikan potensi kelautan dan perikanaan Bumi Sowite yang sangat melimpah.

Posisi Muna berada di garis pantai sepanjang 337 kilometer dan populasi pesisir lebih dari 100.000 jiwa.

Kabupaten Muna memiliki lebih dari 8.000 hektare mangrove, lebih dari 3.000 hektare terumbu karang, 2.000 hektare padang lamun, serta kawasan konservasi laut seluas lebih dari 76.000 hektare.

Saat ini, potensi kelautan di Muna mulai terancam akibat degradasi ekosistem pesisir yang berasal dari aktivitas manusia atau anthropogenic dan nelayan pun sudah merasakannya.

Kondisi ini mengakibatkan terjadi penurunan stock atau cadangan ikan, waktu melaut semakin lama, biaya meningkat, dan hasil tangkapan berkurang.

"Praktik penangkapan ikan yang ilegal dan merusak yang masih terjadi, minimnya kepedulian masyarakat, terbatasnya akses informasi dan dana, serta konflik antara nelayan kecil dan kapal komersial semakin menambah tekanan yang ada," sebut Bachrun.

Sebagai kepala daerah, Bachrun mengaku memahami kondisi yang dirasakan masyarakat pesisir. Dia meyakini hal ini bukan sebagai hambatan dan keterbatasan untuk mengambil peran dalam penyelamatan laut dan pesisir.

Ia melihat bahwa pemerintah dan masyarakat pesisir masih dapat berperan. Masyarakat Muna pada umumnya dan masyarakat pesisir khususnya adalah kekuatan terbesar dalam upaya penyelamatan laut dan pesisir.

Sebagai bagian dari komitmennya terhadap kebijakan ekonomi biru nasional dan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, Pemerintah Kabupaten Muna fokus pada konservasi berbasis masyarakat.

Langkah yang dilakukan adalah bekerjasama dengan Rare, Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Tenggara menjalankan program Pengelolaan Akses Area Perikanan (PAAP) di 25 desa pesisir, mencakup lebih dari 41.000 hektare dan melibatkan lebih dari 8.700 penduduk.

Model ini bukan hanya sebuah proyek, melainkan pendekatan konservasi yang inklusif dan dapat direplikasi, yang telah dimasukkan ke dalam rencana tata ruang laut provinsi dan sejalan dengan target global 30x45 (melindungi 30 persen kawsan laut sampai dengan 2045).

Baca Juga: Anggota DPRD Konawe Kepulauan Desak Penggunaan GPS Kapal Penumpang Pasca Insiden Kandas

"Untuk memperkuat pelaksanaan program PAAP dan tindak lanjut dari Coastal 500 dan kemitraan kepala daerah, kami membentuk kemitraan dengan kepala desa pesisir guna menyatukan 52 desa dalam visi konservasi berkelanjutan," terangnya.

Pemkab Muna juga telah mendorong penggunaan dana desa (DD) untuk kegiatan pengawasan laut baik yang konvensional maupun menggunakan drone, rehabilitasi ekosistem pesisir seperti mangrove dan terumbu karang.

Kemudian, mendorong strategi adaptasi perubahan iklim melalui budidaya perikanan dan pakan mandiri dari limbah pertanian dengan menggabungkan strategi ekonomi biru dan hijau.

Bachrun merasa sangat terhormat dengan keanggotaanya dalam Coastal 500. Menurutnya, Coastal 500 bukan sekadar kumpulan pemimpin pesisir, tetapi gerakan untuk memberdayakan komunitas dalam melindungi ekosistem dan memenuhi kebutuhan rakyat. (C)

Penulis: Sunaryo

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga