Bupati Wakatobi Hibah Tanah Pribadi untuk Pembangunan Laboratorium Kultur Jaringan Rumput Laut, Ini Kata Pembudidaya

Wiwik Prihastiwi, telisik indonesia
Kamis, 22 Juni 2023
0 dilihat
Bupati Wakatobi Hibah Tanah Pribadi untuk Pembangunan Laboratorium Kultur Jaringan Rumput Laut, Ini Kata Pembudidaya
Diharapkan dengan adanya laboratorium kultur jaringan, bisa berkembang pesat dan mendatangkan kesejahteraan bagi pembudidaya rumput laut di Wakatobi. Foto: 2enam.com

" Berawal dari Menteri Kelautan dan Perikanan mengunjungi area budidaya rumput laut di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Melihat potensi sekaligus permasalahan di lapangan sehingga dibangun laboratorium kultur jaringan "

WAKATOBI, TELISIK.ID - Berawal dari Menteri Kelautan dan Perikanan mengunjungi area budidaya rumput laut di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Melihat potensi sekaligus permasalahan di lapangan sehingga dibangun laboratorium kultur jaringan.

Postingan Facebook 21 Juni 2023, Wakatobi Sentosa menyebut, Bupati Wakatobi, Haliana, menghibahkan tanah pribadinya sebagai salah satu syarat untuk pembangunan laboratorium kultur jaringan rumput laut yang ditinjau langsung oleh Direktur Perbenihan Ditjen Perikanan Budidaya KKP RI, Nono Hartanto.

KKP RI mengeluarkan anggaran sebesar Rp 1,2 miliar untuk pembangunan tahap awal dan Rp 1,6 miliar untuk biaya peralatannya. Hal itu disebut sebagai bentuk perwujudan program unggulan Wakatobi Sentosa yakni merdeka emas (era masyarakat sejahtera).

Baca Juga: Kemenag Buka Lowongan Tenaga Honorer Guru MTsN 1 Wakatobi, Cek Syaratnya

Nono Hartanto menuturkan, sudah ke-4 kalinya berkunjung ke Wakatobi untuk menindak lanjuti arahan menteri, terkait pengembangan rumput laut yang ada di Wakatobi.

"Kedatangan kami untuk memastikan apakah telah tersedia lahannya dan sudah bisa mulai pembangunan. Harapannya September bangunan ini sudah siap. Oktober sudah mulai running dan di akhir tahun sudah ada bibit yang dihasilkan," ujar Nono Hartanto.

Nono Hartanto menyebut, pembangunan laboratorium kultur jaringan rumput laut untuk mengatasi permasalahan masyarakat yakni ketersediaan bibit.

"Harapannya, hasil lab ini berkembang menjadi bibit yang siap didistribusikan kepada pembudidaya, maupun kepada kelompok bibit rumput laut yang sudah kita bantu," tuturnya.

Salah satu pembudidaya rumput laut di Wakatobi, Hasri mengungkapkan, adanya laboratorium di Wakatobi sangat bagus. Ia menyebut salah satu permasalahan bagi pembudidaya yaitu tidak mengetahui permasalahan pada bibitnya. Berbeda dengan bibit hasil kultur jaringan memiliki kualitas bagus dan tahan penyakit.

Baca Juga: Menjaga Ekosistem Laut, Semua Pihak Harus Terlibat untuk Pembangunan Berkelanjutan di Wakatobi

"Kalau ada labnya di sini itu sangat bagus. Bibit rumput laut asli sini hanya bertahan 2 siklus, beda dengan hasil kultur jaringan yang bertahan hingga beberapa siklus dan hasilnya juga lebih banyak," ucapnya.

Namun yang disayangkan, karena tidak ada label penjualan rumput laut atas nama Wakatobi, sehingga perusahaan-perusahaan tidak tau asal rumput laut yang mereka ambil.

"Padahal pernah diuji sampelnya. Saya tidak tau kalau daerah lain, hanya untuk Sulawesi Tenggara kualitas terbaik rumput laut itu berasal dari Wakatobi," tutupnya. (B)

Penulis: Wiwik Prihastiwi

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga