Cerita Pembawa Baki Bendera Upacara HUT ke-78 RI Kabupaten Wakatobi, Gugup tapi Bangga

Wiwik Prihastiwi, telisik indonesia
Kamis, 17 Agustus 2023
0 dilihat
Cerita Pembawa Baki Bendera Upacara HUT ke-78 RI Kabupaten Wakatobi, Gugup tapi Bangga
Diah Ayuningtias, siswa SMAN 1 Wangi-Wangi (kiri) dan Wa Ode Arzetti Azzahrah, siswa MAN 1 Wakatobi (kanan). Keduanya bertugas membawa baki bendera pada upacara HUT ke-78 RI di Kabupaten Wakatobi. Foto: Ist.

" Setiap pelaksanaan upacara HUT RI tanggal 17 Agustus, pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka) selalu menjadi pusat perhatian, terlebih pembawa baki bendera merah putih "

WAKATOBI, TELISIK.ID - Diah Ayuningtias, siswa SMAN 1 Wangi-Wangi, menjadi pembawa baki bendera merah putih pada upacara peringatan HUT ke-78 RI di Kabupaten Wakatobi, yang dilaksanakan di Pelabuhan Panggulubelo, Kamis (17/8/2023).

Diketahui, setiap pelaksanaan upacara HUT RI tanggal 17 Agustus, pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka) selalu menjadi pusat perhatian. Terlebih pembawa baki bendera merah putih.

Diah Ayuningtias merupakan pelajar kelahiran Wanci 3 September 2007. Anak dari pasangan Wa Ode Syaidah dan Agung Adi Winarnoer ini mengaku bahagia dan bangga karena telah berkontribusi langsung pada upacara HUT RI.

Baca Juga: Sambut HUT ke-78 RI, Starbucks Bikin City Collection Merchandise Bernuansa Wastra

Namun Diah mengungkapkan, ia merasa sedih karena ibunya tidak bisa hadir menyaksikannya. Meskipun begitu, Diah tetap bersyukur karena bisa dipercaya membawa baki karena hal tersebut akan menjadi pengalaman berharga baginya seumur hidup.

Terpilih menjadi pembawa baki, Diah mengungkapkan, ia tidak tahu menahu mengenai penilaiannya. Tetapi terdapat beberapa tes yang telah dilakukan, di antaranya keseimbangan menaiki dan menuruni tangga dengan membawa baki, senyuman yang paling tulus dan seleksi-seleksi lainnya.

"Selama dilatih, pelajaran yang saya dapat sangat banyak. Mulai dari kedisiplinan, setia kawan, pbb, serta ilmu-ilmu baru dari segala aspek kehidupan yang tidak ditemukan di lembaga pendidikan formal," ujarnya.

Sementara yang menjadi pembawa baki pada upacara penurunan bendera adalah Wa Ode Arzetti Azzahrah. Siswi MAN 1 Wakatobi tersebut mengungkapkan, sebenarnya ia berharap bisa menjadi anggota paskibraka tingkat provinsi.

Meskipun begitu, ia tetap bersyukur bisa menjadi anggota paskibraka dan diberikan kesempatan menjadi pembawa baki pada HUT RI kali ini. Terlebih hal tersebut menjadi keinginannya sejak dulu demi membanggakan orang tua dan sekolahnya.

Baca Juga: Warga Kendari Minta Pemkot Perhatikan Rakyat Kecil di HUT ke-78 RI

"Beban yang dirasa tidak ada saat menjadi pembawa baki. Hanya ada rasa gugupnya saat bertugas menjadi pembawa baki itu ketika naik dan turun tangga panggung," ucap anak dari pasangan H. La Ode Maurida dan Hj. Darnawati.

Salah seorang pelatih yang merupakan purna paskibraka Indonesia, Firmaddin Dharman Syahputra menuturkan, sebagai pelatih, ia merasa bangga. Karena kurang lebih 14 hari pelatihan, peserta paskibraka bisa menampilkan yang terbaik.

Firmaddin Dharman Syahputra melanjutkan, selama proses pelatihan, kesulitan yang didapat tentu ada. Namun pelatih dan peserta sama-sama membenah diri, sehingga bisa sukses pada saat tampil. (A)

Penulis: Wiwik Prihastiwi

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga