Kisah Tentara Wanita Amerika Mualaf, Dapat Hidayah saat Bertugas
Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Kamis, 09 November 2023
0 dilihat
Salah satu tentara Amerika, Lourdes Loyola, menceritakan awal proses dirinya masuk Islam. Foto: Repro Republika.co.id
" Tentara Amerika asal Meksiko bernama Lourdes Loyola masuk Islam pada 10 Desember 2015. Sersan Lourdes Loyola awalnya bergabung dengan militer Amerika Serikat pada tahun 2009 "
MEKSIKO, TELISIK.ID - Seorang tentara wanita Amerika menceritakan bagaimana Allah membuka pintu hidayah hingga menjadikannya seorang Muslimah. Tentara wanita berpangkat sersan itu masuk Islam setelah ditugaskan menjadi tentara perdamaian di Afghanistan sebanyak dua kali.
Dilansir dari Okezone.com, tentara asal Meksiko bernama Lourdes Loyola masuk Islam pada 10 Desember 2015. Sersan Lourdes Loyola awalnya bergabung dengan militer Amerika Serikat pada tahun 2009. Dia memiliki teman tentara yang beragama Islam ketika bertugas di Afghanistan.
Muncul rasa ingin tahun Lourdes Loyola ketika melihat teman Muslimnya tidak makan babi. Tentara cantik itu juga bertanya mengapa agama Islam mengharamkan babi.
"Pengetahuan saya soal Islam ya sebatas itu, bahwa Islam melarang makan babi. Hanya itu," kata Loyola seperti dikutip dari kanal YouTube Hidayatullah TV.
Dikutip dari Republika.com, ketika di Afghanistan, Loyola melihat secara nyata kehidupan Muslim yang berbeda dari apa yang diberitakan media selama ini. Bahwa seorang Muslim hidup sama seperti orang pada umumnya dengan aktivitas harian, seperti mencari nafkah atau bekerja.
Sekembalinya dari Afghanistan, di Amerika Serikat sedang berlangsung pemilu. Isu Islamofobia pun semakin kuat hingga banyak warganet yang sangat menghina dan memojokkan Islam, tetapi tak ada satu pun yang membahas agama lain.
Baca Juga: Mualaf Koh Abdullah, Masuk Islam Usai Dengar Ceramah KH Zainuddin MZ
"Saya yang memang tidak senang jika ada orang atau sekelompok orang menyerang kelompok tertentu, akan saya bela dengan sepenuh hati," tutur dia.
Dengan bekal keyakinan itu, Loyola kemudian ingin mempelajari Islam agar data dan fakta yang dimilikinya cukup untuk menjawab tuduhan internet troll. Loyola mulai mencari data di dalam Al-Qur'an dan pergi ke masjid di Nebraska.
Dan saat itu Masjid Nebraska sedang mengadakan open house. Tanpa malu-malu Loyola hadir dan mengajukan pertanyaan di sesi tanya jawab. Dia bertanya seputar warisan untuk laki-laki dan wanita yang berbeda porsinya. Serta isu keterkaitan Islam dan terorisme.
Loyola pun mendapat jawaban yang masuk akal dan menerima jawaban dari Imam Masjid Nebraska. Tak hanya sekali dia mengajukan pertanyaan, hingga akhir sesi pun Loyola kembali bertanya tentang alasan Islam mengharamkan makan daging babi.
Untuk masalah itu, Loyola mendapat jawaban singkat karena itu perintah Allah SWT dan dia tetap menerima itu. Setelah diskusi selesai, ternyata ada seorang Muslimah yang menghampirinya, kemudian menjelaskan secara terperinci alasan larangan memakan daging babi.
Dan jawaban dari Muslimah tersebut membuatnya tercengang. Bahwa alasan larangan itu tidak sekadar perintah, tetapi juga memiliki alasan ilmiah dan masuk akal. Padahal, bagi Loyola, jika alasan itu atas ketaatan dari Tuhan saja, dia tidak akan mempertanyakan lebih jauh.
Karena sebelumnya Loyola pun tidak pernah mempertanyakan perintah Tuhannya dalam agama yang dianut sebelumnya.
“Bahwa dahulu saya adalah seorang yang taat beragama sebelum menjadi Muslimah. Saya bukanlah seorang gadis yang beribadah karena perintah orang tua, tetapi karena meyakini dengan hati bahwa dia harus menjalankan agama ini," ujar dia.
Namun, setelah empat hingga lima bulan mempelajari Islam, Loyola melihat agama ini adalah agama yang menyempurnakan agama yang sebelumnya dia anut. Bahwa seluruh ajarannya masuk akal dan dapat diterima.
Baca Juga: Kisah Jagoan UFC Asal Brasil Ditertawakan Saat Putuskan Mualaf
Tepat pada 10 Desember 2015, Loyola menerima dengan yakin Islam sebagai agamanya. Tangis haru dia rasakan yang bahkan sebagai tentara, dia tidak pernah melakukannya di depan umum. Loyola merasa damai dan tenang seperti kembali ke rumah.
Dia mengakui bahwa keislamannya bukanlah berpindah, tetapi sebuah perjalanan untuk pulang ke rumah. Usai bersyahadat, Loyola kemudian memberitahukan suami. Tanpa adu argumen, sang suami mendukung penuh keputusan istrinya.
Dia pun sangat bahagia meski setelah itu dia harus menjalani pernikahan berbeda agama. Karena dia tidak berharap bahwa suaminya akan ikut bersamanya menjadi Muslim, bahkan membayangkan ribuan tahun dia akan menerima Islam pun sepertinya tidak mungkin. (C)
Penulis: Adinda Septia Putri
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS